Minggu, 7 Juli 2024

Suhu Badan Pegawai dan Tamu Diperiksa

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Seluruh pegawai maupun tamu yang datang ke Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menjalani pemeriksaan suhu tubuh, Rabu (4/3). Langkah ini bertujuan mengantisipasi penyebaran dan penularan virus Covid-19 atau yang lebih dikenal virus corona.

Virus corona kini telah merebak di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Hal itu setelah  ditemukannya dua orang positif terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, Cina itu. Sementara di Riau warga suspect corona telah ditempatkan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk menjalani observasi.

- Advertisement -

Kasi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Riau, Muspidauan menyampaikan, pihaknya menindaklanjuti surat edaran Jaksa Agung Muda Pembinaan (Jambin) Kejaksaan Agung Nomor B-100/C/CUM.1/03/2020. Surat tertanggal 3 Maret 2020 ini dengan perihal pencegahan dan penanggulan virus corona. Ditambahkan Muspidauan, surat edaran itu ditujukan kepada Kejati dan Kejaksaan Negeri (Kejari) di seluruh Indonesia.

Selain itu, turut diimbau melakukan beberapa langkah guna mengantisipasi penyebaran dan penularan virus corona di antaranya pendeteksian melalui alat pengukur suhu terhadap karyawan dan tamu. Lalu. melakukan sosialisasi mengenai gejala, tanda-tanda dan cara-cara mengenai upaya pencegahan dan penularan virus corana. "Iya, kami melakukan pemeriksaan suhu badan pegawai maupun tamu yang masuk ke kantor Kejati. Ini menindaklanjuti surat edaran dari Jambin dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona,"  ungkap Muspidauan kepada Riau Pos.

Pemeriksaan kesehatan ini, disampaikan Muspidaun, baru dilakukan terhitung mulai Rabu (4/3). Hal itu seperti terlihat di gerbang kantor yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman itu. Di sana tampak petugas keamanan siaga dengan memegang pengukur suhu. Lalu, setiap mobil maupun sepeda motor dihentikan laju kendaraannya. Kemudian, petugas menempelkan alat pengatur suhu ke kening pegawai serta tamu untuk mengetahui berapa suhu badannya. "Hasil pemeriksaan suhu tadi, tidak ada ditemukan pegawai maupun tamu yang suhu badannya tinggi," jelas mantan Kasi Datun Kejari Pekanbaru.

- Advertisement -
Baca Juga:  Terapkan Prokes, Masata Audiensi dengan Wakil Ketua DPRD Pekanbaru

Kondisi serupa turut dilakukan Kejaksaan Negari (Kejari) Pekanbaru, seluruh pegawai maupun tamu menjalani pemeriksaan suhu badan. Pengecakan ini dipimpin langsung oleh Kajari Pekanbaru, Andi Suharlis.

Masyarakat Diimbau Tidak Cemas

Dalam mengantisipasi masuknya virus corona Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melakukan pengawasan di wilayah pintu masuk dan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.

Pengawasan dilakukan di Pelabuhan Tanjung Buton yang merupakan pintu masuk antar daerah melewati Kabupaten Siak. Masyarakat juga diimbau tidak perlu cemas dan panik. "Kami perketat di Pelabuhan Tanjung Buton Buton guna mengantisipasi virus corona masuk melalui pelabuhan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Siak Dr Tonny Chandra.

Dia menyebutkan pengawasan dilakukan di pelabuhan, jika ada penumpang adanya gejala virus corona langsung dibawa ke Rumah Sakit Arifin Achmad untuk diambil tindakan.

Dirinya mengimbau masya­rakat  agar tidak cemas akan penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya Kabupaten Siak. Masyarakat pun diharapkan sepenuhnya mempercayakan pencegahan dan penanganan penyebaran virus ini kepada petugas kesehatan.

Tonny menyebutkan pencegahan yang serius salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Kami memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat  dengan selalu menekankan pentingnya mencuci tangan saat atau setelah berpergian dan juga ketika akan makan guna pencegahan," jelasnya.

Sementara Direktur RSUD Tengku Rafi'an dr H Benny Chairuddin juga mengingatkan kepada seluruh karyawan RSUD tentang pentingnya edukasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat tentang pencegahan penyebaran virus corona ini. Salah satunya dengan mengajarkan cara mencuci tangan dan etika ketika batuk dan penggunaan masker yang benar. "Masyarakat tidak perlu cemas. Kami melakukan sosialisasi dan simulasi mengenai covid-19 ini secara rutin dilakukan dan petugas dapat memberikan pertolongan kepada pasien yang terkena virus sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku," katanya.

Kewaspadaan Harus Ditingkatkan

Baca Juga:  Ciptakan Pelatih Berkualitas untuk Prestasi Atlet

Wakil Bupati (Wabup) Rokan Hilir (Rohil) Drs H Jamiludin menegaskan pemerintah daerah memberi perhatian tinggi pada persoalan corona. Ini menyikapi telah adanya suspect Covid-19 di Riau. Seperti diketahui sudah ada suspect kasus tersebut di Dumai dan Pekanbaru.

"Harapan kita semua agar jangan ada kejadian serupa di daerah ini, namun yang tak kalah penting kewaspadaan tetap harus dipertahankan," kata Wabup, Rabu (4/3).

Diskes Inhu Kumpulkan Dokter Puskesmas

Meskipun di Indragiri Hulu (Inhu) belum ditemukan adanya kasus infeksi virus covid-19 (corona), dinas kesehatan setempat sudah melakukan langkah pencegahan maupun kesiapsiagaan penanganan kasus infeksi.

Salah satunya dilakukan Rabu (4/3), Dinas Kesehatan memanggil dan mengumpulkan seluruh dokter dan kepala Puskesmas se-Kabupaten Inhu. Selain membicarakan tentang langkah prosedur, Dinas Kesehatan juga mengingatkan tentang ketersediaan masker.

Kepala Dinas Kesehatan Elis Juniarti menegaskan agar jangan ada puskesmas yang memperjualbelikan masker. Apalagi mengingat saat ini kebutuhan terhadap masker sangat tinggi. "Jangan ada yang coba-coba menjual masker, hati-hati," ujar Elis Julinarti saat pertemuan di ruang aula Diskes.

Bentuk Tim Antisipasi Corona

Direktur RSUD Kuantan Singingi, dr M Irvan mengaku telah melakukan antisipasi merebaknya virus Corona di Kabupaten Kuantan Singingi. Ia telah membentuk tim antisipasi penyebaran virus tersebut. "Sebelumnya kita sudah bentuk tim yang diketuai oleh dokter dpesialis paru kita yang ada di rumah sakit," kata Direktur RSUD Kuansing, dr Irvan kepada Riau Pos di Telukkuantan, Selasa (3/3).

Kemudian, edaran ke seluruh ruangan pintu masuk pertama pasien di IGD dan Poli telah dilakukannya. Termasuk membuat spanduk. "APD (alat proteksi diri) sudah kami siapkan. Sekarang lagi proses penyiapan ruang isolasi yang kami rencanakan letaknya di ruangan di smping kamar mayat. Dan kita sekarang juga koordinasi dengan dinas kesehatan untuk membuat SOP jika ditemukan di masyarakat," jelasnya. (rir/wik/fad/fas/jps/wir)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Seluruh pegawai maupun tamu yang datang ke Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menjalani pemeriksaan suhu tubuh, Rabu (4/3). Langkah ini bertujuan mengantisipasi penyebaran dan penularan virus Covid-19 atau yang lebih dikenal virus corona.

Virus corona kini telah merebak di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Hal itu setelah  ditemukannya dua orang positif terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, Cina itu. Sementara di Riau warga suspect corona telah ditempatkan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk menjalani observasi.

Kasi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Riau, Muspidauan menyampaikan, pihaknya menindaklanjuti surat edaran Jaksa Agung Muda Pembinaan (Jambin) Kejaksaan Agung Nomor B-100/C/CUM.1/03/2020. Surat tertanggal 3 Maret 2020 ini dengan perihal pencegahan dan penanggulan virus corona. Ditambahkan Muspidauan, surat edaran itu ditujukan kepada Kejati dan Kejaksaan Negeri (Kejari) di seluruh Indonesia.

Selain itu, turut diimbau melakukan beberapa langkah guna mengantisipasi penyebaran dan penularan virus corona di antaranya pendeteksian melalui alat pengukur suhu terhadap karyawan dan tamu. Lalu. melakukan sosialisasi mengenai gejala, tanda-tanda dan cara-cara mengenai upaya pencegahan dan penularan virus corana. "Iya, kami melakukan pemeriksaan suhu badan pegawai maupun tamu yang masuk ke kantor Kejati. Ini menindaklanjuti surat edaran dari Jambin dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona,"  ungkap Muspidauan kepada Riau Pos.

Pemeriksaan kesehatan ini, disampaikan Muspidaun, baru dilakukan terhitung mulai Rabu (4/3). Hal itu seperti terlihat di gerbang kantor yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman itu. Di sana tampak petugas keamanan siaga dengan memegang pengukur suhu. Lalu, setiap mobil maupun sepeda motor dihentikan laju kendaraannya. Kemudian, petugas menempelkan alat pengatur suhu ke kening pegawai serta tamu untuk mengetahui berapa suhu badannya. "Hasil pemeriksaan suhu tadi, tidak ada ditemukan pegawai maupun tamu yang suhu badannya tinggi," jelas mantan Kasi Datun Kejari Pekanbaru.

Baca Juga:  Ciptakan Pelatih Berkualitas untuk Prestasi Atlet

Kondisi serupa turut dilakukan Kejaksaan Negari (Kejari) Pekanbaru, seluruh pegawai maupun tamu menjalani pemeriksaan suhu badan. Pengecakan ini dipimpin langsung oleh Kajari Pekanbaru, Andi Suharlis.

Masyarakat Diimbau Tidak Cemas

Dalam mengantisipasi masuknya virus corona Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melakukan pengawasan di wilayah pintu masuk dan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.

Pengawasan dilakukan di Pelabuhan Tanjung Buton yang merupakan pintu masuk antar daerah melewati Kabupaten Siak. Masyarakat juga diimbau tidak perlu cemas dan panik. "Kami perketat di Pelabuhan Tanjung Buton Buton guna mengantisipasi virus corona masuk melalui pelabuhan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Siak Dr Tonny Chandra.

Dia menyebutkan pengawasan dilakukan di pelabuhan, jika ada penumpang adanya gejala virus corona langsung dibawa ke Rumah Sakit Arifin Achmad untuk diambil tindakan.

Dirinya mengimbau masya­rakat  agar tidak cemas akan penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya Kabupaten Siak. Masyarakat pun diharapkan sepenuhnya mempercayakan pencegahan dan penanganan penyebaran virus ini kepada petugas kesehatan.

Tonny menyebutkan pencegahan yang serius salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Kami memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat  dengan selalu menekankan pentingnya mencuci tangan saat atau setelah berpergian dan juga ketika akan makan guna pencegahan," jelasnya.

Sementara Direktur RSUD Tengku Rafi'an dr H Benny Chairuddin juga mengingatkan kepada seluruh karyawan RSUD tentang pentingnya edukasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat tentang pencegahan penyebaran virus corona ini. Salah satunya dengan mengajarkan cara mencuci tangan dan etika ketika batuk dan penggunaan masker yang benar. "Masyarakat tidak perlu cemas. Kami melakukan sosialisasi dan simulasi mengenai covid-19 ini secara rutin dilakukan dan petugas dapat memberikan pertolongan kepada pasien yang terkena virus sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku," katanya.

Kewaspadaan Harus Ditingkatkan

Baca Juga:  Harga Ikan Nila Asal Maninjau Turun

Wakil Bupati (Wabup) Rokan Hilir (Rohil) Drs H Jamiludin menegaskan pemerintah daerah memberi perhatian tinggi pada persoalan corona. Ini menyikapi telah adanya suspect Covid-19 di Riau. Seperti diketahui sudah ada suspect kasus tersebut di Dumai dan Pekanbaru.

"Harapan kita semua agar jangan ada kejadian serupa di daerah ini, namun yang tak kalah penting kewaspadaan tetap harus dipertahankan," kata Wabup, Rabu (4/3).

Diskes Inhu Kumpulkan Dokter Puskesmas

Meskipun di Indragiri Hulu (Inhu) belum ditemukan adanya kasus infeksi virus covid-19 (corona), dinas kesehatan setempat sudah melakukan langkah pencegahan maupun kesiapsiagaan penanganan kasus infeksi.

Salah satunya dilakukan Rabu (4/3), Dinas Kesehatan memanggil dan mengumpulkan seluruh dokter dan kepala Puskesmas se-Kabupaten Inhu. Selain membicarakan tentang langkah prosedur, Dinas Kesehatan juga mengingatkan tentang ketersediaan masker.

Kepala Dinas Kesehatan Elis Juniarti menegaskan agar jangan ada puskesmas yang memperjualbelikan masker. Apalagi mengingat saat ini kebutuhan terhadap masker sangat tinggi. "Jangan ada yang coba-coba menjual masker, hati-hati," ujar Elis Julinarti saat pertemuan di ruang aula Diskes.

Bentuk Tim Antisipasi Corona

Direktur RSUD Kuantan Singingi, dr M Irvan mengaku telah melakukan antisipasi merebaknya virus Corona di Kabupaten Kuantan Singingi. Ia telah membentuk tim antisipasi penyebaran virus tersebut. "Sebelumnya kita sudah bentuk tim yang diketuai oleh dokter dpesialis paru kita yang ada di rumah sakit," kata Direktur RSUD Kuansing, dr Irvan kepada Riau Pos di Telukkuantan, Selasa (3/3).

Kemudian, edaran ke seluruh ruangan pintu masuk pertama pasien di IGD dan Poli telah dilakukannya. Termasuk membuat spanduk. "APD (alat proteksi diri) sudah kami siapkan. Sekarang lagi proses penyiapan ruang isolasi yang kami rencanakan letaknya di ruangan di smping kamar mayat. Dan kita sekarang juga koordinasi dengan dinas kesehatan untuk membuat SOP jika ditemukan di masyarakat," jelasnya. (rir/wik/fad/fas/jps/wir)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari