Jono (bukan nama sebenarnya) merupakan warga pendatang di Pekanbaru. Jono yang mempunyai kebiasaan sering godaan cewek dan tebar pesona tersebut akhirnya harus menanggung malu karena salah terget atau salah sasaran.
"Jono mengira kalau yang digodanya itu cewek cantik, rupanya bencong," cerita Andi, teman Jono.
Diceritakan Andi, temannya yang bernama Jono merupakan sahabat sejak kecil di kampung. Saat di Pekanbaru, Andi mengajak Jono jalan-jalan. Mengendarai sepeda motor, mereka pun melewati Jalan SM Amin.
Tiba-tiba, Jono memukul pundak Andi. "Bro.. berhenti sebentar, tadi saya lihat ada cewek cantik memanggil saya. Saya mau balas menggodanya," kata Jono meminta Andi untuk menghentikan laju sepeda motor.
"Emang cantik banget, ya?" tanya Andi penasaran.
"Iya, Bro.. Ceweknya cantik banget, badannya tinggi, rambutnya panjang dan kulitnya putih," jawab Jono.
Begitu motor berhenti, Jono pun turun dan berjalan mendekati cewek yang menaggilnya tadi. Andi menunggu di atas motor.
"Maaf, Mbak. Tadi manggil saya? Emang ada apa, ya? Memang sih, ini sudah yang kesekian kalinya saya digoda sama cewek. Mungkin karena wajah saya yang ganteng kali, ya," ucap Jono langsung sok akrab dambil menampakn senyum terbaiknya.
Lawan bicara Jono pun senang. Gayung bersambut.
"Iya, Mas, saya yang memanggil Mas tadi. Mas temanin adek donk malam ini?" kata cewek tersebut.
Mendengar suara yang keluar dari mulut cewek itu, jantung Jono hampir mau copot. Wajahnya pun langsung pucat pasi.
Tanpa menjawab, Jono langsung lari ke arah Andi yang menunggunya.
"Ayo, Bro.. cepat gerak. Saya kira tadi cewek cantik, rupanya bencong. Suaranya kasar banget. Rambutnya panjangnya mungkin rambut palsu. Badannya juga berotor," cerita Jono.
Andi pun tertawa terbahak-bahak sambil membawa laju motornya. "Alamaak… cewek cantik itu rupanya bencong ya?" tanya Andi mengejek Jono.
"Iya, Bro.. Aku kira tadi cewek cantik, rupanya bencong. Kapok… kapok..," kata Jono.(dof)