PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pasien positif Covid-19 di Riau per Rabu (2/2) bertambah 36 orang. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau Masrul Kasmy mengatakan, dengan penambahan tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.814 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah lima orang. Sehingga total sudah 124.465 orang yang sembuh," katanya.
Untuk kabar baiknya, tidak terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau tetap 4.125 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit 19 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 205 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 224 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 558 orang dan yang isolasi di rumah sakit 20 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 153.895 dan yang meninggal dunia 516 orang. Masrul juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.
Waspada, Covid Masih Ada
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 07 tahun 2022, tentang PPKM level 3, 2 dan 1 serta mengoptimalkan posko penanganan Covid-19, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 di Kota Dumai diperpanjang sampai dengan 14 Februari 2022. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Dumai, Adyan Bangga Pranata Harahap, Rabu (2/2).
"Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 07 tahun 2022, tentang PPKM level 3, 2 dan 1 serta mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran corona virus Disease 2019 di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, PPKM Level 1 di Kota Dumai diperpanjang, berlaku mulai 1 sampai 14 Februari 2022," kata Adyan yang juga menjabat sebagai Kalaksa BPBD Dumai.
Menurut Adyan, perpanjang PPKM untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Untuk itu, meskipun PPKM Dumai berada di Level 1, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19 ketat.
"Virus corona masih ada, untuk menghindari penularan virus Corona, masyarakat kita himbau untuk tetap Prokes, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan tidak berkerumun," imbaunya.
Dan guna menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri tersebut, Pemerintah Kota Dumai melalui Satgas Covid-19 akan segera membuat surat edaran untuk menjadi pedoman masyarakat selama PPKM level 1. Yaitu surat edaran tentang Pedoman PPKM bagi Sektor Pendidikan, Pelaku Usaha dan Kegiatan Masyarakat. Surat tersebut nanti akan di tandatangani oleh Walikota Dumai selaku ketua Satgas Covid-19 Kota.
Sementara, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful menambahkan, meskipun bertahan di level 1, masyarakat tidak boleh mengondorkan protokol kesehatan, karena prokes merupakan hal yang harus tetap diterapkan, jika ingin perkembangan Covid-19 dihentikan.
"Prokes harus tetap ketat, jangan kendor. Kalau kendor nanti bisa saja perkembangan Covid-19 kembali meningkat, dan membuat Dumai naik level," imbaunya.
Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa perkembangan kasus Covid-19 di Dumai. Diketahui mulai mengalami tren penurunan, sedangkan angka masyarakat yang divaksin terus meningkat untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat agar tidak mudah tertular Covid-19.
Dirinya mengaku, data penerima vaksin dosis pertama di Dumai sudah di atas 90 persen dari sasaran. Vaksinasi lansia juga sudah di atas 60 persen. Bahkan saat ini Pemerintah fokus pada penyuntikan vaksin Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun.
Meskipun sudah divaksin Covid-19, Syaiful meminta masyarakat agar tetap prokes. Yaitu menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Ingat walaupun sudah divaksin masyarakat harus tetap Prokes, gunakan masker dengan benar, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan tidak berkerumun," pungkasnya.
Capaian Vaksinasi Dosis Kedua Rohil Masih Rendah
Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terus mendorong terjadinya peningkatan realisasi untuk pencapaian vaksinasi. Meskipun sejauh ini untuk realisasi vaksinasi tahap pertama atau dosis pertama telah mencapai lebih dari 70 persen namun untuk vaksinasi tahap kedua masih rendah. Hal itu diungkapkan Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP disela rapat evaluasi kegiatan vaksinasi di Rohil yang digelar di Gedung Pertemuan H Misran Rais, Bagansiapiapi, Rabu (2/2) sore.
Menurut bupati jika melihat pada kondisi yang ada di Rohil dimana untuk kasus positif covid sangat minim, bahkan nihil kasus baru maka sudah bisa untuk ditetapkan sebagai daerah kategori PPKM Level I.
"Namun kita masih terkendala dengan adanya pencapaian vaksinasi covid-19 untuk tahap kedua yang masih rendah, jika realisasi vaksinasi covid tahap pertama lebih dari 70 persen maka untuk tahapan kedua baru empat puluh persen lebih," kata bupati. Karena kondisi itulah, sejauh ini masih ditetapkan sebagai daerah PPKM level II. Dirinya mengharapkan agar kegiatan vaksinasi terus ditingkatkan lagi pelaksanaannya.
Walaupun begitu, terang Afrizal, memang untuk pelaksanaan vaksinasi tahap kedua tidak bisa serta merta dilakukan melainkan sudah ada waktu tertentu bagi yang telah menjalani vaksinasi tahap pertama. Sehingga mesti menunggu terlebih dahulu untuk mencegah adanya efek bagi kesehatan, jika dipaksakan pemberian vaksin lebih cepat dari jadwal yang sudah ditentukan.
Afrizal menambahkan penerapan PPKM level I tentu akan memberikan dampak yang lebih baik bagi masyarakat. Karena untuk aktivitas produktif yang dilakukan masyarakat berkaitan kegiatan ekonomi akan dapat lebih maksimal dilakukan.
"Kalau saat ini masih terbatas, begitu juga dengan kegiatan yang bersifat keramaian. Kita berharap agar Rohil bisa sebagai daerah dengan PPKM level I mengingat untuk kasus positif covid-19 yang rendah atau nihil," katanya.
Pada kesempatan itu turut hadir dari DPRD Rohil, jajaran forkopimda, para camat, lurah dan datuk penghulu se-Rohil. Begitu juga para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun dari lintas instansi vertikal.
Pemkab Kampar Terus Gesa Vaksinasi
Kabupaten Kampar masih berada di level 2, karena itu Pemkab Kampar terus menggesa percepatan vaksinasi agar herd imunity masyarakat terus meningkat.
Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menjelaskan, Satgas Penangan Covid-19 Kabupaten Kampar terus bekerja termasuk percepatan vaksinasi. Satgas terus mendorong masyarakat untuk tetap tertib melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dan segera melakukan vaksinasi bagi masyarakat Kampar yang belum divaksin.
"Karena masih di tengah pandemi Covid-19 ini, dan Kabupaten Kampar masih di level 2, Satgas Penanganan Covid-19 menyesuaikan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh di level 2 ini," jelas Catur.
Catur menambahkan, karena pandemi Covid-19 ini belum berakhir, tugas bersama seluruh elemen masyarakat Kabupaten Kampar untuk selalu saling mengingatkan menegakkan protokol kesehatan dan terus mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi.
"Untuk stok vaksin selalu ada, ketika kemarin kurang kita sudah minta ke pemerintah pusat lagi. Alhamdulillah terus kita lakukan vaksinasi secara massif dan terstruktur. Kemarin kami juga sudah meluncurkan vaksinasi untuk anak-anak oleh Wakapolda Riau serentak di 21 kecamtan," tegas Catur.
Sementara itu Kapolres Kampar AKBP Rido Purba SIK MH didampingi Waka Polres Kampar Kompol Rachmat Muchamad Salihi SIK, MH dan beserta stakeholder terkait menghadiri pertemuan silaturahmi bersama upika, kades, Kepala UPT puskesmas dan korwil P&K Kecamatan Tapung hulu di Gedung Serbaguna Desa Kasikan, Rabu pagi (2/2).
Pertemuan ini dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar Drs H Alfian Mag, Kabid P2P Diskes Kampar Haryanto, Perwakilan Disducapil Kampar Supardi Shut T, Camat Tapung Hulu Wira Satra S.]STP MSi , Kasat Lantas AKP R Sudaryono S SIK MM, Kapolsek Tapung Hulu AKP Eramaifo SH, Dandrami 16/Tapung yang diwakiliDanpos Tapung hulu Pertu Suriadi, Kepala Upt Puskesmas Kecamatan Tapung Hulu dr Rehulina Madita, Kapus II Sinamanenek, Korwil Disdikpora Kecamatan Tapung Hermansyah, KUA Kecamatan Tapung Hulu Abdul Latief SAg, Kepala Desa se-Kecamatan Tapung Hulu, pimpinan Perusahaan Se-Kecamatan Tapung Hulu, seluruh Kasek SD se-Kecamatan Tapung Hulu.
Kapolres Kampar AKBP Rido Purba menyampaikan tentang percepatan vaksinasi anak umur 6-11 tahun di Kecamatan Tapung Hulu. Dia berharap kepada unsur Upika Kecamatan Tapung Hulu segera lakukan upaya dan inovasi yang baik dalam percepatan vaksinasi khususnya di wilayah Kecamatan Tapung Hulu.
"Saya berharap kepada kepala desa yang lebih memahami kondisi masyarakatnya yang bisa diajak vaksin serta melakukan imbauan mengajak orang tua murid yang tinggal di desanya untuk dapat divaksinasi anaknya, dan memberi pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi agar terbentuknya herd immunity," jelas Rido Purbo.
Rido Purba menambahkan, lakukan komunikasi yang baik antar instansi terkait untul melaksanakan percepatan vaksinasi dapat terlaksana dengan lancar dan agar melakukan skrining terhadap orang tua/wali murid sebelum pelaksanaan vaksinasi terhadap anak usia 6 – 11 tahun.
"Apabila terdapat kondisi KIPI agar puskesmas memberikan rujukan ke RSUD untuk penanganan lanjutan. Terkait stok vaksinasi di Kabupaten Kampar saat ini memang dalam keadaan terbatas, namun kepala puskesmas dapat berkoordinasi apabila dibutuhkan," jelas Kapolres.
Rido Purba menegaskan, kepada kepala puskesmas untuk melakukan percepatan vaksinasi anak 6-11 tahun serta diharapkan dapat melakukan koordinasi dengan Upika Kecamatan Tapung dan kepala kesa agar komunikasi dapat terjalin dengan baik.
"Kapada pimpinan perusahan se-Kecamatan Tapung dapat berpartisipasi serta mengimbau kariyawannya yang belum vaksinasi dosis 2 segera divaksin serta yang mempunyai anak 6-11 tahun agar segera melakukan vaksinasi serta lakukan kordinasi dengan antara perusaan dengan vaksinator untuk pelaksanaan vaksin," tegas Rido Purba.
Di Kabupaten Kuantan Singingi, masyarakat diimbau tidak melakukan perjalanan keluar daerah. Ini mengingat virus varian baru tersebut sudah mulai masuk ke wilayah Provinsi Riau. Imbauan itu juga dikhususkan untuk ASN yang ada di Kuansing.
"Iya. Kita berharap, virus varian baru ini tidak masuk ke wilayah Kuansing. Salah satunya dengan cara membatasi ASN dan masyarakat untuk berpergian keluar daerah. Memang ini hanya sebatas imbauan baru, tapi kita harus tidak boleh lengah," kata Plt Kadiskes Kuansing, Jafrinaldi.
Kepada masyarakat Kuansing, kata Jafrinaldi, pihaknya juga mengimbau supaya selalu menjaga protokol kesehatan saat berada di luar rumah.
"Nah, untuk antisipasi varian baru ini, caranya adalah dengan meningkatkan pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat. Selain itu, kalau tidak terlalu penting, ditunda dulu berpergian keluar kota. Ini yang sama-sama saling mengingatkan," kata Jafrinaldi.
Jafrinaldi menambahkan, dalam beberapa bulan ke depan, Kabupaten Kuansing akan menyelenggarakan pacu jalur yang merupakan pesta budaya rakyat Kuansing. Oleh sebab itu, menjaga dan mematuhi aturan prokes menjadi tanggung jawab bersama.
"Kalau memamg kita semua mengharapkan pacu jalur diselengggarakan tahun ini, mari sama-sama kita menjaga diri masing-masing supaya Kabupaten Kuansing nihil dari Covid-19 dan varian baru itu," harap Jafrinaldi yang juga menjabat sebagai Kepala Bapenda Kuansing ini.(sol/mx12/fad/kom/yas)