- Advertisement -
KOTA (RIAUPOS.CO) — Persoalan waduk di Kota Pekanbaru belum juga selesai. Meskipun saat ini sudah dilakukan pembersihan sampah-sampah dan pembersihan lumut-lumut di permukaannya, namun persoalan pendangkalan masih juga terjadi.
"Kami saat ini masih menggerahkan OP untuk membersihkan waduk. Cara manual ini baru bisa dikerjakan saat ini," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi beberapa hari lalu.
- Advertisement -
Indra mengatakan, hanya cara tersebut saat ini baru bisa digunakan, mengingat jika diturunkan alat berat maka pinggiran waduk dan taman-taman yang ada di pinggiran waduk akan rusak dilewati alat berat.
"Memang ada usulan kemarin untuk mengadaan alat ampibi, alat yang bisa melangkah atau terapung di dalam waduk atau kolam retensi, namun nanti akan bicarakan lagi," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, sejumlah waduk dan kolam retensi di Kota Pekanbaru saat ini terlihat terjadi pendangkalan. Lumpur-lumpur terlihat dari permukaan air, yang semula kedalaman waduk atau kolam retensi tersebut diketahui memiliki kedalaman yang cukup.
- Advertisement -
Dengan terjadi pendangkalan, otomatis penampungan di waduk tersebut jadi terbatas, ditambah lagi dengan persoalan sampah yang sebelumnya banyak dijumpai di dalam waduk maupun kolam retensi.
Seperti di kolam retensi taman kota di samping Hotel Aryaduta Jalan Diponegoro. Kolam tersebut saat ini sudah dibersihkan dari sampah, lumut dan eceng gondok, namun kondisi kolam mengalami pendangkalan. Terlihat lumpur yang dalam ditambah lagi masih terlihat sampah-sampah yang mengendap di dasar kolam.(*4)
KOTA (RIAUPOS.CO) — Persoalan waduk di Kota Pekanbaru belum juga selesai. Meskipun saat ini sudah dilakukan pembersihan sampah-sampah dan pembersihan lumut-lumut di permukaannya, namun persoalan pendangkalan masih juga terjadi.
"Kami saat ini masih menggerahkan OP untuk membersihkan waduk. Cara manual ini baru bisa dikerjakan saat ini," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi beberapa hari lalu.
- Advertisement -
Indra mengatakan, hanya cara tersebut saat ini baru bisa digunakan, mengingat jika diturunkan alat berat maka pinggiran waduk dan taman-taman yang ada di pinggiran waduk akan rusak dilewati alat berat.
"Memang ada usulan kemarin untuk mengadaan alat ampibi, alat yang bisa melangkah atau terapung di dalam waduk atau kolam retensi, namun nanti akan bicarakan lagi," ucapnya.
- Advertisement -
Sebagaimana diketahui, sejumlah waduk dan kolam retensi di Kota Pekanbaru saat ini terlihat terjadi pendangkalan. Lumpur-lumpur terlihat dari permukaan air, yang semula kedalaman waduk atau kolam retensi tersebut diketahui memiliki kedalaman yang cukup.
Dengan terjadi pendangkalan, otomatis penampungan di waduk tersebut jadi terbatas, ditambah lagi dengan persoalan sampah yang sebelumnya banyak dijumpai di dalam waduk maupun kolam retensi.
Seperti di kolam retensi taman kota di samping Hotel Aryaduta Jalan Diponegoro. Kolam tersebut saat ini sudah dibersihkan dari sampah, lumut dan eceng gondok, namun kondisi kolam mengalami pendangkalan. Terlihat lumpur yang dalam ditambah lagi masih terlihat sampah-sampah yang mengendap di dasar kolam.(*4)