PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional Pekanbaru-Kampar di Jalan Garuda Sakti. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau baru melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama sejumlah satuan kerja (satker) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar pada Senin (1/11).
Pengamat kebijakan publik Universitas Riau (Unri) Khairul Amri melihat, rencana ini akan menjadi peluang bagus bagi Pemerintah Kota Pekanbaru untuk menyelesaikan permasalahan penumpukan sampah yang selama ini terjadi di perbatasan Pekanbaru-Kampar. Apalagi TPA Regional ini sendiri akan dimanfaatkan Pemkab Kampar untuk pembuangan akhir di Siak Hulu, Kecamatan Tambang, Tapung dan Tapung Hilir.
Tiga kecamatan di Kampar berbatasan langsung dengan wilayah Pekanbaru. Pada wilayah pinggiran itu pula, seperti di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Kubang Raya dan Jalan Air Hitam, banyak terlihat penumpukan sampah. Dengan lebih dekatnya TPA dengan asal sampah, maka kata Khairul ada peluang untuk mengatasi masalah akut tersebut. "Iya, ada peluang besar penyelesaian penumpukan sampah di sana. Tapi pemko juga harus mengambil semua kebijakan agar itu benar-benar tidak sebatas peluang saja. Artinya, harus ada dorongan dari pemko untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dan melakukan pencegahan pembungan sampah bukan pada tempat pembuangannya hingga lebih tertib. Selama ini kan masalah kita adalah, masih banyak masyarakat yang membuang sampah bukan pada tempat yang seharusnya. Peran RT dan RW sangat penting di sini," kata Khairul.
Khairul juga menyarankan agar pemko bergerak proaktif hingga realisasi TPA Regional Pekanbaru-Kampar yang akan dibangun di sekitar Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tapung, Kampar tersebut bisa terealisasi dengan mulus. Harus ada dorongan dari kedua belah pihak. Karena selama ini, tumpukan perbatasan, kedua pemerintah baik Pemko Pekanbaru maupun Pemkab Kampar selalu mengkambinghitamkan warga perbatasan.
"Ada kerja sama G2G (Goverment to Goverment, red) yang bisa dibangun di sini. Bisa dirancang kebijakan dari keduabelah pihak agar bisa berkolaborasi mengatasi permasalahan ini. Terutama mengatasi masalah persampahan pada warga masing-masing. Tentu sebelum itu harus ada kajian menyeluruh, kenapa sampai ada tumpukan sampah yang hingga kini tidak terselesaikan, intinya harus ada kajian sebelum menemukan solusi dan membuat kebijakan,"kata Khairul.
Ketika ditanya soal efektifitas pemungutan sampah oleh truk pengangkut dan jarak dengan TPA, Khairul menyebutkan memang perlu ada kajian akademis. Namun, bila dilihat dari jaraknya seperti dari Jalan Kubang Raya, tentu TPA Regional akan lebih dekat jaraknya ketimbang TPA Muara Fajar yang ada pada bagian lain wilayah Kota Pekanbaru.(end)