PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hingga akhir April 2022 di Riau, realisasi pendapatan dan hibah tercatat sebesar Rp11,85 trilliun atau 61,95 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional Riau Tahun 2022. Capaian ini meningkat sebesar 64 persen dibanding tahun lalu atau secara nominal naik sebesar Rp4,6 trilliun.
"Hal ini merupakan capaian yang menggembirakan dengan penerimaan perpajakan sebesar Rp6,48 trilliun, bea cukai Rp4,96 trilliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp403,4 miliar," kata Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Riau Ismed Saputra, Rabu (1/6).
Ismed memaparkan, Kasus Covid-19 secara nasional dan regional Riau terus menurun serta akselerasi vaksinasi menjadi instrumen utama dalam transisi dari pandemi ke endemi. Namun di sisi lain, tekanan inflasi global dampak dari konflik geopolitik mulai berpengaruh. Pemerintah akan terus waspada dan harus selalu mempelajari risiko-risiko yang terjadi.
Adapun realisasi belanja negara sampai dengan akhir April 2022 tercatat sebesar Rp7,93 triliun atau 27,42 persen dari pagu anggaran. Belanja tahun ini menurun sebesar Rp106,35 miliar atau 8 persen dibandingkan tahun lalu. Walaupun secara total belanja menurun, namun khusus untuk belanja pegawai meningkat sebesar 15 persen. "Peningkatan ini berkaitan dengan pencairan tunjangan hari raya pada bulan April dan adanya penambahan komponen 50 persen tunjangan kinerja. Adapun proyeksi belanja negara regional Riau tahun ini tercapai secara optimal," katanya.
Sementara itu, dana transfer ke daerah terealisasi sebesar Rp6 triliun atau 28,41 persen, hal ini mengalami penurunan sebesar Rp588,15 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Realisasi masing-masing dana transfer ke daerah sampai dengan April 2022 yaitu dana bagi hasil (DBH) sebesar Rp1,22 triliun, dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp3,38 triliun, DAK Non Fisik 967,19 miliar, Dana Insentif Daerah sebesar Rp5,38 miliar dan dana desa sebear Rp423,95 miliar.
Dijelaskannya, DAK Fisik sampai bulan April masih nihil disebabkan beberapa hal terkait proses pengadaan, lelang, kontrak dengan pihak ketiga dan lain-lain. "Namun pada bulan Mei sudah terdapat pencairan pertama pada Dinas Pendidikan Kota Dumai. Pada APBD Riau kontribusi dana transfer ke daerah terhadap pendapatan sebesar Rp6,06 triliun atau 83,01 persen dari total pendapatan," jelasnya. (anf)