Remaja Tak Peduli Social Distancing

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — WAKTU libur sekolah akibat Covid-19, bukan digunakan untuk belajar di rumah. Malah ada anak-anak yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk bermain dan nongkrong di tempat umum, hingga malam hari.

Terhadap persoalan itu, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT mengaku sangat kecewa. Karena masih ada masyarakat yang tak peduli dengan Social Distancing di tengah mewabahnya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Hingga kini, kalangan remaja yang paling banyak abai dan tetap saja berkumpul serta melakukan aktivitas di keramaian.

- Advertisement -

Padahal, Surat Edaran (SE) yang mengatur larangan berkumpul dan beraktivitas di keramaian sudah diedarkan. Dalam SE itu warga Pekanbaru diminta tidak berkumpul di tempat umum. Anak-anak sekolah dan belajar di rumah.

"Juga termasuk di situ, kegiatan-kegiatan keagamaan yang mengumpulkan orang banyak," ujar Firdaus, Rabu (1/4).

- Advertisement -

Menyikapi SE yang diterbitkan, aparat gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) TNI dan Polri kemudian gencar setiap malam menggelar patroli. Pada setiap jalan yang dilewati, ditemukan kumpulan remaja di cafe, warung internet, warung makan hingga berbagai tempat nongkrong sejenis. Saat itu juga pembubaran langsung dilakukan.

Dari laporan yang diterimanya, Firdaus menyebutkan setidaknya ada tiga kecamatan yang masih ditemukan warga yang tak tertib dan masih saja berkeliaran hingga berkumpul membuat aktivitas keramaian.  Ini seperti di Kecamatan Tampan, Kecamatan Bukitraya, dan Kecamatan Marpoyan Damai.

"Mereka menganggap keadaan biasa-biasa saja. Mereka tetap jalan-jalan tanpa tujuan dan berkumpul-kumpul. Padahal, kami sudah melakukan sosialisasi, tidak hanya surat edaran tapi juga melalui pengeras suara keliling dari pagi sampai malam dan media sosial," tegasnya.

Dia menambahkan, remaja yang paling banyak didapati berkumpul di luar. "Para remaja belum peduli untuk mengisolasi dirinya sendiri. Tetaplah di rumah adalah langkah yang dibutuhkan untuk memutus mata rantai," imbuhnya.

Sebelumnya, Wako Pekanbaru dalam beberapa kesempatan memberikan penegasan bahayanya Covid-19 dan pentingnya Social Distancing. Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 diperlukan kerjasama yang baik dari masyarakat dengan menerapkan arahan pemerintah, salah satunya dengan tetap berada di rumah.

"Berada di tempat keramaian sama dengan bunuh diri dan membunuh orang lain,"  kata Firdaus saat mengunjungi Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Sabtu (28/3).

Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Agus Pramono memaparkan, pihaknya bersama TNI-polri terus berpatroli dan menertibkan masyarakat yang masih berkumpuldi luar.

"Terakhir Senin (30/3). Kami menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktifitas berkumpul. Di Jalan Sudirman, Pepaya, Mangga, Durian, Soekarno Hatta, Simpang SKA,Tuanku Tambusai dan KH Ahmad Dahlan," urainya.(ksm)

Laporan: M ALI NURMAN (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — WAKTU libur sekolah akibat Covid-19, bukan digunakan untuk belajar di rumah. Malah ada anak-anak yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk bermain dan nongkrong di tempat umum, hingga malam hari.

Terhadap persoalan itu, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT mengaku sangat kecewa. Karena masih ada masyarakat yang tak peduli dengan Social Distancing di tengah mewabahnya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Hingga kini, kalangan remaja yang paling banyak abai dan tetap saja berkumpul serta melakukan aktivitas di keramaian.

Padahal, Surat Edaran (SE) yang mengatur larangan berkumpul dan beraktivitas di keramaian sudah diedarkan. Dalam SE itu warga Pekanbaru diminta tidak berkumpul di tempat umum. Anak-anak sekolah dan belajar di rumah.

"Juga termasuk di situ, kegiatan-kegiatan keagamaan yang mengumpulkan orang banyak," ujar Firdaus, Rabu (1/4).

Menyikapi SE yang diterbitkan, aparat gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) TNI dan Polri kemudian gencar setiap malam menggelar patroli. Pada setiap jalan yang dilewati, ditemukan kumpulan remaja di cafe, warung internet, warung makan hingga berbagai tempat nongkrong sejenis. Saat itu juga pembubaran langsung dilakukan.

Dari laporan yang diterimanya, Firdaus menyebutkan setidaknya ada tiga kecamatan yang masih ditemukan warga yang tak tertib dan masih saja berkeliaran hingga berkumpul membuat aktivitas keramaian.  Ini seperti di Kecamatan Tampan, Kecamatan Bukitraya, dan Kecamatan Marpoyan Damai.

"Mereka menganggap keadaan biasa-biasa saja. Mereka tetap jalan-jalan tanpa tujuan dan berkumpul-kumpul. Padahal, kami sudah melakukan sosialisasi, tidak hanya surat edaran tapi juga melalui pengeras suara keliling dari pagi sampai malam dan media sosial," tegasnya.

Dia menambahkan, remaja yang paling banyak didapati berkumpul di luar. "Para remaja belum peduli untuk mengisolasi dirinya sendiri. Tetaplah di rumah adalah langkah yang dibutuhkan untuk memutus mata rantai," imbuhnya.

Sebelumnya, Wako Pekanbaru dalam beberapa kesempatan memberikan penegasan bahayanya Covid-19 dan pentingnya Social Distancing. Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 diperlukan kerjasama yang baik dari masyarakat dengan menerapkan arahan pemerintah, salah satunya dengan tetap berada di rumah.

"Berada di tempat keramaian sama dengan bunuh diri dan membunuh orang lain,"  kata Firdaus saat mengunjungi Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Sabtu (28/3).

Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Agus Pramono memaparkan, pihaknya bersama TNI-polri terus berpatroli dan menertibkan masyarakat yang masih berkumpuldi luar.

"Terakhir Senin (30/3). Kami menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktifitas berkumpul. Di Jalan Sudirman, Pepaya, Mangga, Durian, Soekarno Hatta, Simpang SKA,Tuanku Tambusai dan KH Ahmad Dahlan," urainya.(ksm)

Laporan: M ALI NURMAN (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya