Selasa, 10 Desember 2024

Warga Keluhkan Pabrik Pembakaran Ban

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Keberadaan pabrik vulkanisir atau pembakaran ban di RT 3 RW 7, Jalan Suka Maju, Kelurahan Lembah Damai, Kecamatan Rumbai dikeluhkan warga. Pasalnya, asap yang dihasilkan pabrik dirasa sangat menggangu kesehatan. Bahkan keberadaan pabrik sudah di protes warga sekitar tiga tahun lalu. Namun belakangan pihak pabrik kembali beroperasi.

Hal itu diungkapkan Siti, warga sekitar pabrik saat reses Anggota DPRD Riau Robin Hutagalung di Kelurahan Muara Fajar Timur, Rumbai, Ahad (1/3). Dari cerita dia, usaha pembakaran ban tersebut sudah berdiri sejak 5 tahun lalu. Bahkan beberapa waktu setelah itu warga sempat protes. Kemudian ditutup sementara. Namun tak berlangsung lama pabrik tersebut kembali menghasilkan asap.

"Saya kurang tau nama pabriknya apa. Lokasinya ini dekat kandang kuda (Jalan Suka Maju, red). Namun kondisinya sudah sangat parah. Asapnya hitam pekat. Kami sudah pasrah rasanya," ungkap Siti.

Baca Juga:  293 Pasien Dikarantina di Isoter 

Atas kondisi itu, ia meminta Robin Hutagalung yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Riau bidang lingkungan untuk menindak. Karena sebelumnya ia bersama warga telah mengadukan persoalan itu kepada RT dan RW setempat. Namun hingga kini aduan sama sekali tidak ditanggapi. Bahkan kabar yang ia terima, pihak RT dan RW sudah mendapat jatah bulanan dari pabrik. Sehingga tidak mampu berbuat banyak.

"Saya dengar (RT dan RW) dikasi duit setiap bulan. Jadi lebih berharga duit daripada kesehatan warga. Buktinya kami bolak balik lapor, tidak pernah ditanggapi. Di oper kesana kemari. Makanya ini kami berharap Pak Robin bisa menindak lanjuti," harapnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Riau Robin Hutagalung menyarankan agar warga segera membuat laporan tertulis kepada komisi II DPRD Riau. Dengan dasar itu, pihaknya bisa memanggil perusahaan bahkan mendatangi lokasi pabrik.

Baca Juga:  Vaksinasi Keliling Bus TMP, Sudah 1.127 Orang Disuntik Vaksin Covid-19

"Ini sudah menyangkut lingkungan. Mengganggu kesehatan. Saya minta sekarang masyarakat, ketua RT dan RW buat pengaduan tertulis. Walaupun ini temuan reses, buat laporan tertulis. Beberapa masyarakat disana buat saja laporannya," tegas Robin.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu memastikan bakal menindaklanjuti laporan warga. Bahkan, kepada lurah yang juga hadir di lokasi reses, Robin meminta agar memfasilitasi pengaduan tersebut."Besok sudah saya terima ya suratnya. Lebih cepat lebih baik. Supaya bisa kami kesana. Itu serius itu buk. Karena sudah menyangkut lingkungan," pinta Robin.(nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Keberadaan pabrik vulkanisir atau pembakaran ban di RT 3 RW 7, Jalan Suka Maju, Kelurahan Lembah Damai, Kecamatan Rumbai dikeluhkan warga. Pasalnya, asap yang dihasilkan pabrik dirasa sangat menggangu kesehatan. Bahkan keberadaan pabrik sudah di protes warga sekitar tiga tahun lalu. Namun belakangan pihak pabrik kembali beroperasi.

Hal itu diungkapkan Siti, warga sekitar pabrik saat reses Anggota DPRD Riau Robin Hutagalung di Kelurahan Muara Fajar Timur, Rumbai, Ahad (1/3). Dari cerita dia, usaha pembakaran ban tersebut sudah berdiri sejak 5 tahun lalu. Bahkan beberapa waktu setelah itu warga sempat protes. Kemudian ditutup sementara. Namun tak berlangsung lama pabrik tersebut kembali menghasilkan asap.

- Advertisement -

"Saya kurang tau nama pabriknya apa. Lokasinya ini dekat kandang kuda (Jalan Suka Maju, red). Namun kondisinya sudah sangat parah. Asapnya hitam pekat. Kami sudah pasrah rasanya," ungkap Siti.

Baca Juga:  Berharap MTQ Provinsi Riau Sukses dan Lancar

Atas kondisi itu, ia meminta Robin Hutagalung yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Riau bidang lingkungan untuk menindak. Karena sebelumnya ia bersama warga telah mengadukan persoalan itu kepada RT dan RW setempat. Namun hingga kini aduan sama sekali tidak ditanggapi. Bahkan kabar yang ia terima, pihak RT dan RW sudah mendapat jatah bulanan dari pabrik. Sehingga tidak mampu berbuat banyak.

- Advertisement -

"Saya dengar (RT dan RW) dikasi duit setiap bulan. Jadi lebih berharga duit daripada kesehatan warga. Buktinya kami bolak balik lapor, tidak pernah ditanggapi. Di oper kesana kemari. Makanya ini kami berharap Pak Robin bisa menindak lanjuti," harapnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Riau Robin Hutagalung menyarankan agar warga segera membuat laporan tertulis kepada komisi II DPRD Riau. Dengan dasar itu, pihaknya bisa memanggil perusahaan bahkan mendatangi lokasi pabrik.

Baca Juga:  Vaksinasi Keliling Bus TMP, Sudah 1.127 Orang Disuntik Vaksin Covid-19

"Ini sudah menyangkut lingkungan. Mengganggu kesehatan. Saya minta sekarang masyarakat, ketua RT dan RW buat pengaduan tertulis. Walaupun ini temuan reses, buat laporan tertulis. Beberapa masyarakat disana buat saja laporannya," tegas Robin.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu memastikan bakal menindaklanjuti laporan warga. Bahkan, kepada lurah yang juga hadir di lokasi reses, Robin meminta agar memfasilitasi pengaduan tersebut."Besok sudah saya terima ya suratnya. Lebih cepat lebih baik. Supaya bisa kami kesana. Itu serius itu buk. Karena sudah menyangkut lingkungan," pinta Robin.(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari