Selasa, 2 Juli 2024

Wagubri Ingatkan Pentingnya Interaksi Keluarga

KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengatakan, momen Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI bisa diimplementasikan dengan interaksi keluarga, dengan empat konsep keluarga.

"Pertama keluarga berkumpul, kegiatan berkumpul bersama keluarga tanpa disibukkan hal pribadi. Keluarga berkumpul diharapkan menjadi agenda rutin setiap hari, yang paling efektif makan bersama," ujar Wagubri, Kamis (31/10).

- Advertisement -

Kedua katanya, keluarga berintegrasi, di mana semua anggota keluarga bisa bercekrama sesama keluarga. Ada interaksi antar keluarga, sehingga keluarga terasa bahagia. Ketiga keluarga berdaya, suatu kegiatan di mana keluarga bisa mengatasi masalah keluarga lainnya. Memberdayakan potensi yang ada pada keluarga, untuk kesejahteraan keluarga.

Kemudian keempat keluarga peduli dan berbagi. Maksudnya, merupakan kegiatan keluarga di mana keluarga bisa berbagi dengan keluarga lainnya. "Empat konsep keluarga ini, bisa menjaga ketahanan keluarga, di tengah kondisi zaman sekarang ini," katanya.

Dalam peringatan Harganas XVII yang dipusatkan di halaman Kantor Camat Kampa, Kabupaten Kampar tersebut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Riau Drs Agus Putro Proklamasi, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Ketua PKK Misnarni Syamsuar, Wakil Bupati Kepulauan Meranti Said Hasyim dan sejumlah perwakilan kabupaten/ kota se-Provinsi Riau.

- Advertisement -
Baca Juga:  Hamdani Tak Masalah Diganti

Kepala BKKBN Perwakilan Agus Putro Proklamasi mengatakan, pihaknya kembali mempelopori gerakan kembali ke meja makan dan gerakan tidak melihat media sosial dan televisi pada jam 18.00-21.00 atau Gerakan 1821.

"Gerakan ini sengaja dirancang untuk mengarahkan nuansa kebersamaan dalam keluarga dan menjaga hubungan sosial keluarga di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini yang mengubah perilaku masyarakat," sebutnya.

Ditambahkannya, isu ketahanan keluarga, mendapat tantangan baru seiring kemajuan teknologi dalam era revolusi industri 4.0 saat ini. Adanya revolusi industri 4.0 memberikan dampak perubahan lingkungan yang mempengaruhi perilaku masyarakat mulai dari urusan pribadi hingga bangsa.

"Kampanye gerakan 1821 dan kembali ke meja makan sebagai kegiatan untuk merekatkan kembali hubungan keluarga. Saat makan malam biasanya keluarga bisa berdiskusi antar anggota keluarga yang diharapkan dapat meningkatkan interaksi," ungkapnya.

Baca Juga:  Tak Kuorum, Paripurna DPRD Batal

Sementara itu,  Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto mengatakan, keluarga yang utuh dan sejahtera akan terwujud dengan adanya komunikasi yang baik dengan seluruh anggota keluarga.

"Untuk itu, pada peringatan Harganas ini menjadi momentum bagi kita memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih menyadari dan memahami pentingnya keluarga sebagai pondasi membangun kehidupan yang sejahtera," katanya.

Disebutkannya, membangun keluarga diperlukan peran aktif dari seluruh pihak, baik anggota keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Untuk itu, dia mengajak masayakat bergotong royong untuk mengambil peran dan tanggung jawab demi keluarga yang lebih baik, sekahtera, tenteram dan berbudaya.

"Pada prinsipnya, keluarga menjadi tempat pertama yang berfungsi untuk melindungi, membimbing dan memberdayakan anggota keluarga, baik secara sosial, ekonomi dan budaya," ucapnya.(c)

KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengatakan, momen Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI bisa diimplementasikan dengan interaksi keluarga, dengan empat konsep keluarga.

"Pertama keluarga berkumpul, kegiatan berkumpul bersama keluarga tanpa disibukkan hal pribadi. Keluarga berkumpul diharapkan menjadi agenda rutin setiap hari, yang paling efektif makan bersama," ujar Wagubri, Kamis (31/10).

Kedua katanya, keluarga berintegrasi, di mana semua anggota keluarga bisa bercekrama sesama keluarga. Ada interaksi antar keluarga, sehingga keluarga terasa bahagia. Ketiga keluarga berdaya, suatu kegiatan di mana keluarga bisa mengatasi masalah keluarga lainnya. Memberdayakan potensi yang ada pada keluarga, untuk kesejahteraan keluarga.

Kemudian keempat keluarga peduli dan berbagi. Maksudnya, merupakan kegiatan keluarga di mana keluarga bisa berbagi dengan keluarga lainnya. "Empat konsep keluarga ini, bisa menjaga ketahanan keluarga, di tengah kondisi zaman sekarang ini," katanya.

Dalam peringatan Harganas XVII yang dipusatkan di halaman Kantor Camat Kampa, Kabupaten Kampar tersebut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Riau Drs Agus Putro Proklamasi, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Ketua PKK Misnarni Syamsuar, Wakil Bupati Kepulauan Meranti Said Hasyim dan sejumlah perwakilan kabupaten/ kota se-Provinsi Riau.

Baca Juga:  BPJS Kesehatan Tempatkan Mobil Layanan di Kecamatan

Kepala BKKBN Perwakilan Agus Putro Proklamasi mengatakan, pihaknya kembali mempelopori gerakan kembali ke meja makan dan gerakan tidak melihat media sosial dan televisi pada jam 18.00-21.00 atau Gerakan 1821.

"Gerakan ini sengaja dirancang untuk mengarahkan nuansa kebersamaan dalam keluarga dan menjaga hubungan sosial keluarga di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini yang mengubah perilaku masyarakat," sebutnya.

Ditambahkannya, isu ketahanan keluarga, mendapat tantangan baru seiring kemajuan teknologi dalam era revolusi industri 4.0 saat ini. Adanya revolusi industri 4.0 memberikan dampak perubahan lingkungan yang mempengaruhi perilaku masyarakat mulai dari urusan pribadi hingga bangsa.

"Kampanye gerakan 1821 dan kembali ke meja makan sebagai kegiatan untuk merekatkan kembali hubungan keluarga. Saat makan malam biasanya keluarga bisa berdiskusi antar anggota keluarga yang diharapkan dapat meningkatkan interaksi," ungkapnya.

Baca Juga:  Stimulus Pajak di Pekanbaru Diperpanjang Hingga Maret

Sementara itu,  Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto mengatakan, keluarga yang utuh dan sejahtera akan terwujud dengan adanya komunikasi yang baik dengan seluruh anggota keluarga.

"Untuk itu, pada peringatan Harganas ini menjadi momentum bagi kita memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih menyadari dan memahami pentingnya keluarga sebagai pondasi membangun kehidupan yang sejahtera," katanya.

Disebutkannya, membangun keluarga diperlukan peran aktif dari seluruh pihak, baik anggota keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Untuk itu, dia mengajak masayakat bergotong royong untuk mengambil peran dan tanggung jawab demi keluarga yang lebih baik, sekahtera, tenteram dan berbudaya.

"Pada prinsipnya, keluarga menjadi tempat pertama yang berfungsi untuk melindungi, membimbing dan memberdayakan anggota keluarga, baik secara sosial, ekonomi dan budaya," ucapnya.(c)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari