Minggu, 7 Juli 2024

Pendaftaran PPDB Online Dikeluhkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP negeri sistem online dikeluhkan. Para orang tua menganggap model pendaftaran secara online cukup menyulitkan dan menyita waktu.

Permasalahan yang kerap dikeluhkan oleh orang tua mulai dari lambatnya website untuk diakses, sulitnya login, hingga waktu pendaftaran yang hanya dibatasi empat jam per hari.

- Advertisement -

Safri, orang tua calon peserta didik baru yang beralamat di Jalan Durian mengatakan, sempat kebingungan. Bahkan dirinya harus mengulang hingga beberapa kali kali untuk bisa melakukan pendaftaran online.

"Ini hari kedua saya daftar untuk anak saya sejak dibukanya pendaftaran online, kemarin (Rabu, red). Saya bingung bagaimana melakukan pendaftaran melalui sistem online karena memang website-nya susah dibuka," ujar Safri, Kamis (30/6).

Ia menuturkan, begitu website sudah bisa dibuka, masalah lain muncul. Giliran untuk melakukan login susah dibuka. Ia semakin cemas karena waktu pendaftaran dibatasi hanya empat jam dalam sehari. Ia mengaku melakukan pendaftaran melalui smartphone.

- Advertisement -

Karena kebingungan dan kesulitan, Safri lalu mendatangi SMP tempat solusi apa yang harus dilakukan.

Baca Juga:  Gojek Bantu 9 Start-Up Pahami Maunya Konsumen

"Ternyata daftarnya nggak bisa melalui handphone, harus pakai komputer. Alhamdulillah saya coba pakai komputer ternyata bisa. Walau agak lambat, tetapi akhirnya bisa. Saat ini tinggal menunggu hasilnya saja," ucapnya lega.

Diminta tanggapannya, Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP, Kamis (30/6) mengatakan, akan memanggil dinas pelaksana teknis PPDB tersebut terkait keluhan masyarakat ini. "Kalau itu laporannya, saya coba panggil (Disdik, red). Ya nantilah, teknis lah ya, teknis lah ya. Pelaksanaan teknisnya nanti ke Disdik," kata dia.

Menurutnya, terkait apa kendala PPDB di lapangan harus dapat diselesaikan dan disempurnakan kembali. "Ini menjadi catatan kita untuk berbenah ke depan," imbuhnya.

Terpisah, Sekretaris Disdik Kota Pekanbaru, Muzailis mengaku tidak ada kendala yang berarti PPDB online. Terkait singkatnya durasi waktu pendaftaran, dikatakan Muzailis, pihaknya membuka PPDB tingkat SMP negeri hingga 5 Juli mendatang.

"Kalau sampai 5 Juli itu, sampai pukul 12.00 WIB saya rasa itu sudah wajar. Karena petugas sesudah pendaftaran pukul 12, mereka lakukan verifikasi lagi berkas yang masuk sampai sore," terang Muzailis.

Baca Juga:  DPRD Kejar Retribusi Parkir

Menurut dia, jika durasi pendaftaran diperpanjang maka petugas tidak ada waktu lagi untuk memverifikasi berkas yang masuk.

Ia juga menampik, terkait adanya keluhan yang diterima dari orang tua murid terkait susahnya masuk ke sistem aplikasi. "Mungkin ada satu dua (orang tua, red) yang tidak paham. Mungkin mereka tidak mau pula bertanya ke sekolah ataupun ke dinas, jadi mereka anggap sulit," jelasnya.

Pihaknya juga membuka layanan pengaduan di setiap sekolah yang membuka PPDB. Layanan ini bisa membantu masyarakat terkait adanya gangguan sistem selama PPDB berlangsung.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kendala seperti trouble website, pihaknya bersama dengan pihak ketiga juga sudah menyiapkan server cadangan. "Karena yang menangani kan pihak ketiga, kita hanya memantau dan mengawasi. Jadi memang sudah ada antisipasi, kalau ada trouble mereka sudah siap melakukan antisipasi berupa server cadangan," papar dia.(dof/ali)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP negeri sistem online dikeluhkan. Para orang tua menganggap model pendaftaran secara online cukup menyulitkan dan menyita waktu.

Permasalahan yang kerap dikeluhkan oleh orang tua mulai dari lambatnya website untuk diakses, sulitnya login, hingga waktu pendaftaran yang hanya dibatasi empat jam per hari.

Safri, orang tua calon peserta didik baru yang beralamat di Jalan Durian mengatakan, sempat kebingungan. Bahkan dirinya harus mengulang hingga beberapa kali kali untuk bisa melakukan pendaftaran online.

"Ini hari kedua saya daftar untuk anak saya sejak dibukanya pendaftaran online, kemarin (Rabu, red). Saya bingung bagaimana melakukan pendaftaran melalui sistem online karena memang website-nya susah dibuka," ujar Safri, Kamis (30/6).

Ia menuturkan, begitu website sudah bisa dibuka, masalah lain muncul. Giliran untuk melakukan login susah dibuka. Ia semakin cemas karena waktu pendaftaran dibatasi hanya empat jam dalam sehari. Ia mengaku melakukan pendaftaran melalui smartphone.

Karena kebingungan dan kesulitan, Safri lalu mendatangi SMP tempat solusi apa yang harus dilakukan.

Baca Juga:  SD Islam Unggul Asy-Syakirin Diresmikan

"Ternyata daftarnya nggak bisa melalui handphone, harus pakai komputer. Alhamdulillah saya coba pakai komputer ternyata bisa. Walau agak lambat, tetapi akhirnya bisa. Saat ini tinggal menunggu hasilnya saja," ucapnya lega.

Diminta tanggapannya, Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP, Kamis (30/6) mengatakan, akan memanggil dinas pelaksana teknis PPDB tersebut terkait keluhan masyarakat ini. "Kalau itu laporannya, saya coba panggil (Disdik, red). Ya nantilah, teknis lah ya, teknis lah ya. Pelaksanaan teknisnya nanti ke Disdik," kata dia.

Menurutnya, terkait apa kendala PPDB di lapangan harus dapat diselesaikan dan disempurnakan kembali. "Ini menjadi catatan kita untuk berbenah ke depan," imbuhnya.

Terpisah, Sekretaris Disdik Kota Pekanbaru, Muzailis mengaku tidak ada kendala yang berarti PPDB online. Terkait singkatnya durasi waktu pendaftaran, dikatakan Muzailis, pihaknya membuka PPDB tingkat SMP negeri hingga 5 Juli mendatang.

"Kalau sampai 5 Juli itu, sampai pukul 12.00 WIB saya rasa itu sudah wajar. Karena petugas sesudah pendaftaran pukul 12, mereka lakukan verifikasi lagi berkas yang masuk sampai sore," terang Muzailis.

Baca Juga:  Melawan, Pelaku Pencurian Ditembak

Menurut dia, jika durasi pendaftaran diperpanjang maka petugas tidak ada waktu lagi untuk memverifikasi berkas yang masuk.

Ia juga menampik, terkait adanya keluhan yang diterima dari orang tua murid terkait susahnya masuk ke sistem aplikasi. "Mungkin ada satu dua (orang tua, red) yang tidak paham. Mungkin mereka tidak mau pula bertanya ke sekolah ataupun ke dinas, jadi mereka anggap sulit," jelasnya.

Pihaknya juga membuka layanan pengaduan di setiap sekolah yang membuka PPDB. Layanan ini bisa membantu masyarakat terkait adanya gangguan sistem selama PPDB berlangsung.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kendala seperti trouble website, pihaknya bersama dengan pihak ketiga juga sudah menyiapkan server cadangan. "Karena yang menangani kan pihak ketiga, kita hanya memantau dan mengawasi. Jadi memang sudah ada antisipasi, kalau ada trouble mereka sudah siap melakukan antisipasi berupa server cadangan," papar dia.(dof/ali)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari