Selasa, 17 September 2024

Segini Ancaman Hukuman Preman Dadang Buaya yang Menantang Anggota TNI

GARUT (RIAUPOS.CO) – Preman tersangka kasus keributan di depan Markas Koramil Pameungpeuk, Dadang Buaya, diancam hukuman 10 tahun penjara atas dugaan mengganggu ketertiban umum dan membawa senjata tajam.

"Ancaman hukuman terberat 10 tahun penjara," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Adi Benny Cahyono,  Senin (31/5/2021).

Dadang diketahui membuat onar dan menantang berkelahi perwira TNI di depan Markas Koramil Pameungpeuk dan seorang anak buahnya, Hendriawan, warga Pameungpeuk, Garut.

Dadang ditangkap karena melakukan ancaman dengan menggunakan senjata tajam terhadap seorang nelayan serta menantang perwira TNI termasuk anggota Polsek Pameungpeuk.

- Advertisement -

Akibat perbuatannya itu, Dadang dijerat dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 Jo Pasal 170 KUHPidana Jo Pasal 351 KUHP tentang perbuatan melakukan kekerasan secara bersama-sama dan penganiayaan.

Baca Juga:  Polres Rohul Tangkap Pengedar Narkoba di Mahato

"Untuk pasalnya diterapkan ada pasal darurat, untuk barang bukti yang kami sita dua buah golok, samurai, tongkat besi, dan miras," katanya.

- Advertisement -

Kapolres menyampaikan penangkapan terhadap preman itu karena sebelumnya terlibat pertikaian dengan seorang nelayan di Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, Jumat (28/5).

Nelayan yang mendapat ancaman dengan menggunakan senjata tajam itu meminta bantuan kepada adiknya seorang perwira TNI dari Depok yang sedang cuti di Pameungpeuk.

Kedatangan anggota TNI itu tidak mampu mereda pertikaian tersebut, bahkan anggota Polsek Pameungpeuk juga hendak mendapatkan tindakan kekerasan dari preman saat akan melerainya, hingga akhirnya berhasil dibubarkan.

Namun beberapa saat kemudian Dadang bersama teman-temannya mendatangi Markas Koramil untuk mencari anggota TNI yang sempat bertikai sebelumnya sambil membawa senjata tajam.

Baca Juga:  Polisi Ungkap Rencana Detail Istri Bunuh Selingkuhan Suaminya

Aksi preman itu berhasil dicegah anggota Koramil dan mengamankan barang bukti senjata tajam dan minuman keras, kemudian Dadang pergi dan mendatangi Polsek Pameungpeuk dan terjadi keributan dengan anggota polsek.

Usai melakukan aksinya itu, tim dari Kepolisian Resor Garut menangkap preman tersebut di rumahnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

Kapolres menyampaikan jajarannya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap preman tersebut yang sampai saat ini kondisinya masih dalam keadaan mabuk.

"Sampai saat ini pemeriksaan tersangka belum sepenuhnya bisa dilakukan karena mereka masih dalam mabuk berat," katanya.

Sumber: JPNN/CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

GARUT (RIAUPOS.CO) – Preman tersangka kasus keributan di depan Markas Koramil Pameungpeuk, Dadang Buaya, diancam hukuman 10 tahun penjara atas dugaan mengganggu ketertiban umum dan membawa senjata tajam.

"Ancaman hukuman terberat 10 tahun penjara," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Adi Benny Cahyono,  Senin (31/5/2021).

Dadang diketahui membuat onar dan menantang berkelahi perwira TNI di depan Markas Koramil Pameungpeuk dan seorang anak buahnya, Hendriawan, warga Pameungpeuk, Garut.

Dadang ditangkap karena melakukan ancaman dengan menggunakan senjata tajam terhadap seorang nelayan serta menantang perwira TNI termasuk anggota Polsek Pameungpeuk.

Akibat perbuatannya itu, Dadang dijerat dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 Jo Pasal 170 KUHPidana Jo Pasal 351 KUHP tentang perbuatan melakukan kekerasan secara bersama-sama dan penganiayaan.

Baca Juga:  Ini Kronologis Penangkapan Munarman oleh Densus 88

"Untuk pasalnya diterapkan ada pasal darurat, untuk barang bukti yang kami sita dua buah golok, samurai, tongkat besi, dan miras," katanya.

Kapolres menyampaikan penangkapan terhadap preman itu karena sebelumnya terlibat pertikaian dengan seorang nelayan di Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, Jumat (28/5).

Nelayan yang mendapat ancaman dengan menggunakan senjata tajam itu meminta bantuan kepada adiknya seorang perwira TNI dari Depok yang sedang cuti di Pameungpeuk.

Kedatangan anggota TNI itu tidak mampu mereda pertikaian tersebut, bahkan anggota Polsek Pameungpeuk juga hendak mendapatkan tindakan kekerasan dari preman saat akan melerainya, hingga akhirnya berhasil dibubarkan.

Namun beberapa saat kemudian Dadang bersama teman-temannya mendatangi Markas Koramil untuk mencari anggota TNI yang sempat bertikai sebelumnya sambil membawa senjata tajam.

Baca Juga:  Polisi Ungkap Rencana Detail Istri Bunuh Selingkuhan Suaminya

Aksi preman itu berhasil dicegah anggota Koramil dan mengamankan barang bukti senjata tajam dan minuman keras, kemudian Dadang pergi dan mendatangi Polsek Pameungpeuk dan terjadi keributan dengan anggota polsek.

Usai melakukan aksinya itu, tim dari Kepolisian Resor Garut menangkap preman tersebut di rumahnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

Kapolres menyampaikan jajarannya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap preman tersebut yang sampai saat ini kondisinya masih dalam keadaan mabuk.

"Sampai saat ini pemeriksaan tersangka belum sepenuhnya bisa dilakukan karena mereka masih dalam mabuk berat," katanya.

Sumber: JPNN/CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari