Senin, 8 Juli 2024

Kata Komnas Perempuan, Ini Alasan Randy Bagus Tolak Nikahi Novia

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyebut Randy Bagus Hari Sasongko yang menjadi tersangka dugaan pemaksaan aborsi terhadap Novia Widyasari menolak menikahi korban dengan alasan mempertimbangkan karier.

Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, mengatakan, upaya penyelesaian yang diajukan korban agar Randy menikahinya ditolak pada Agustus 2021 lalu.

- Advertisement -

Selain alasan karier, pihak pelaku juga menolak menikahi korban dengan alasan masih memiliki kakak perempuan yang belum menikah.

"Korban meminta penyelesaian, dengan meminta menikah, juga meminta pelaku pada orangtua pelaku untuk menikah pada bulan Agustus 2021, itu ditolak dengan alasan masih ada kakak perempuan dan juga mempertimbangkan karier dari pelaku," kata Siti, Senin (6/12/2021).

Tidak hanya itu, saat mengalami kehamilan yang kedua kali, ibu korban mencoba menjalin komunikasi dengan keluarga Randy.

- Advertisement -

Korban justru dituduh sengaja menjebak Randy agar dinikahi. Selain itu, berdasarkan keterangan korban, pemaksaan aborsi juga didukung oleh keluarga Randy. Tuduhan menjebak agar dinikahi itu, kata Siti, meninggalkan luka yang mendalam bagi korban.

Baca Juga:  Identitas Mayat Perempuan Setengah Telanjang Terungkap Karena Tatto

"Terlebih kemudian sebelum proses pemaksaan aborsi kedua, ayah dari korban meninggal dunia," tutur Siti.

Diketahui, sebelum meninggal Novia sempat mengadukan peristiwa yang dialaminya ke Komnas Perempuan pada Agustus lalu. Aduan dilayangkan secara daring tengah malam.

Setelah itu, Komnas Perempuan berupaya menghubungi Novia sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan baru berhasil menjalin komunikasi pada awal November. Ia kemudian menceritakan kronologi kekerasan yang dialaminya.

Novia juga mengirimkan surat yang berisi berbagai bentuk kekerasan yang dialaminya selama dua tahun menjalin hubungan dengan Bripda Randy ke Komnas Perempuan.

Ia mengaku butuh pendampingan psikologis. Komnas Perempuan lantas merujuk Novia agar mendapatkan pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Mojokerto. Konseling sudah sempat dilakukan sebanyak dua kali.

Baca Juga:  Kapolri Ingatkan, Hati-hati Modus Perampokan Baru, Nyamar Jadi Penyemprot Disinfektan

"Sudah melakukan konseling, itu dua sesi, di bulan November, ketika akan dilakukan sesi berikutnya korban sudah meninggal," tutur Siti.

Berdasarkan aduan Novia dan informasi yang Komnas Perempuan dapatkan disimpulkan bahwa ia mengalami dugaan eksploitasi seksual dan pemaksaan aborsi oleh Randy.

Novia Widyasari ditemukan meninggal dunia di dekat pusara ayahnya, Kamis (2/12). Diduga kuat ia bunuh diri usai mengalami depresi akibat diperkosa kekasihnya, dan dipaksa aborsi sebanyak dua kali dalam kurun waktu 2020-2021.

Kekasih Novia, Randy Bagus, saat ini telah ditetapkan tersangka dan ditahan di Mapolres Mojokerto. Ia disangkakan sanksi etik dan Pasal 348 KUHP tentang aborsi, dengan ancaman hukuman paling lama 5,5 tahun.

Sumber: JPG/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyebut Randy Bagus Hari Sasongko yang menjadi tersangka dugaan pemaksaan aborsi terhadap Novia Widyasari menolak menikahi korban dengan alasan mempertimbangkan karier.

Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, mengatakan, upaya penyelesaian yang diajukan korban agar Randy menikahinya ditolak pada Agustus 2021 lalu.

Selain alasan karier, pihak pelaku juga menolak menikahi korban dengan alasan masih memiliki kakak perempuan yang belum menikah.

"Korban meminta penyelesaian, dengan meminta menikah, juga meminta pelaku pada orangtua pelaku untuk menikah pada bulan Agustus 2021, itu ditolak dengan alasan masih ada kakak perempuan dan juga mempertimbangkan karier dari pelaku," kata Siti, Senin (6/12/2021).

Tidak hanya itu, saat mengalami kehamilan yang kedua kali, ibu korban mencoba menjalin komunikasi dengan keluarga Randy.

Korban justru dituduh sengaja menjebak Randy agar dinikahi. Selain itu, berdasarkan keterangan korban, pemaksaan aborsi juga didukung oleh keluarga Randy. Tuduhan menjebak agar dinikahi itu, kata Siti, meninggalkan luka yang mendalam bagi korban.

Baca Juga:  Polisi: Aksi Gurita Membuat Utang Korban Pinjol Membengkak

"Terlebih kemudian sebelum proses pemaksaan aborsi kedua, ayah dari korban meninggal dunia," tutur Siti.

Diketahui, sebelum meninggal Novia sempat mengadukan peristiwa yang dialaminya ke Komnas Perempuan pada Agustus lalu. Aduan dilayangkan secara daring tengah malam.

Setelah itu, Komnas Perempuan berupaya menghubungi Novia sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan baru berhasil menjalin komunikasi pada awal November. Ia kemudian menceritakan kronologi kekerasan yang dialaminya.

Novia juga mengirimkan surat yang berisi berbagai bentuk kekerasan yang dialaminya selama dua tahun menjalin hubungan dengan Bripda Randy ke Komnas Perempuan.

Ia mengaku butuh pendampingan psikologis. Komnas Perempuan lantas merujuk Novia agar mendapatkan pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Mojokerto. Konseling sudah sempat dilakukan sebanyak dua kali.

Baca Juga:  Identitas Mayat Perempuan Setengah Telanjang Terungkap Karena Tatto

"Sudah melakukan konseling, itu dua sesi, di bulan November, ketika akan dilakukan sesi berikutnya korban sudah meninggal," tutur Siti.

Berdasarkan aduan Novia dan informasi yang Komnas Perempuan dapatkan disimpulkan bahwa ia mengalami dugaan eksploitasi seksual dan pemaksaan aborsi oleh Randy.

Novia Widyasari ditemukan meninggal dunia di dekat pusara ayahnya, Kamis (2/12). Diduga kuat ia bunuh diri usai mengalami depresi akibat diperkosa kekasihnya, dan dipaksa aborsi sebanyak dua kali dalam kurun waktu 2020-2021.

Kekasih Novia, Randy Bagus, saat ini telah ditetapkan tersangka dan ditahan di Mapolres Mojokerto. Ia disangkakan sanksi etik dan Pasal 348 KUHP tentang aborsi, dengan ancaman hukuman paling lama 5,5 tahun.

Sumber: JPG/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari