Jumat, 27 Desember 2024

Kemampuan Anggota JI Muda Diakui Teroris Suriah 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Polisi menangkap salah satu pimpinan Jamaah Islamiyah (JI). Dari penangkapan itu, terungkap anggota JI muda dari Indonesia diakui oleh organisasi teroris di Suriah.  

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebut hal itu berdasarkan pemeriksaan terhadap salah satu pimpinan JI tertua atau Amir, Para Wijayanto. Dia merupakan salah satu pimpinan  yang tertangkap pada 29 Juni 2019 silam. 

"Menurut keterangan Amir Para Jayanto ini bahwa kemampuan beladiri anggota JI muda yang dikirim ke Suriah itu diakui oleh organisasi teroris di Suriah. Diakui dia itu sudah benar-benar mempersiapkan. Mirip dengan atlet yang dilatih," kata Argo dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2021). 

Baca Juga:  Perkosa Adik Ipar, Pria Asal Kayu Ara, Meranti, Ini Dibekuk Polisi

Menurut Argo, sejumlah anggota JI muda yang berasal dari Indonesia dikabarkan juga menjadi pelatih di Suriah. Mereka diketahui melatih kader-kader organisasi teroris dari negara lain. 

"Tentunya bahwa di sana anggota JI muda yang sudah dilatih bela diri di sana menjadi pelatih juga. Dia juga melatih negara-negara lain yang berlatih di sana, seperti ada faksi jihad ISIS, Jabhah Nushrah, Free Syria Army, Akhor masyarakat asli syuriah, dan Tahlir Ahsam," ujar Argo. 

Di sisi lain, anggota JI Indonesia yang berada di Suriah juga diketahui terjun langsung untuk berperang di perbatasan. Beberapa di antaranya tewas di medan perang tersebut. 

"Selama di Suriah, anggota JI ikut berperang dan menjaga di perbatasan dan juga belajar pelatihan militer seperti belajar membuat bom, belajar kendaraan tank, belajar menggunakan senjata berat, dia juga latihan itu selain melatih beladiri," tutur Argo. 

Baca Juga:  Sikat Setoran Jamaah Umrah Rp189 Juta

Sumber: News/Antara/JPNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Polisi menangkap salah satu pimpinan Jamaah Islamiyah (JI). Dari penangkapan itu, terungkap anggota JI muda dari Indonesia diakui oleh organisasi teroris di Suriah.  

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebut hal itu berdasarkan pemeriksaan terhadap salah satu pimpinan JI tertua atau Amir, Para Wijayanto. Dia merupakan salah satu pimpinan  yang tertangkap pada 29 Juni 2019 silam. 

- Advertisement -

"Menurut keterangan Amir Para Jayanto ini bahwa kemampuan beladiri anggota JI muda yang dikirim ke Suriah itu diakui oleh organisasi teroris di Suriah. Diakui dia itu sudah benar-benar mempersiapkan. Mirip dengan atlet yang dilatih," kata Argo dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2021). 

Baca Juga:  Maling Bobol Kantor Konsultan BUMN, Rp40 Juta Raib

Menurut Argo, sejumlah anggota JI muda yang berasal dari Indonesia dikabarkan juga menjadi pelatih di Suriah. Mereka diketahui melatih kader-kader organisasi teroris dari negara lain. 

- Advertisement -

"Tentunya bahwa di sana anggota JI muda yang sudah dilatih bela diri di sana menjadi pelatih juga. Dia juga melatih negara-negara lain yang berlatih di sana, seperti ada faksi jihad ISIS, Jabhah Nushrah, Free Syria Army, Akhor masyarakat asli syuriah, dan Tahlir Ahsam," ujar Argo. 

Di sisi lain, anggota JI Indonesia yang berada di Suriah juga diketahui terjun langsung untuk berperang di perbatasan. Beberapa di antaranya tewas di medan perang tersebut. 

"Selama di Suriah, anggota JI ikut berperang dan menjaga di perbatasan dan juga belajar pelatihan militer seperti belajar membuat bom, belajar kendaraan tank, belajar menggunakan senjata berat, dia juga latihan itu selain melatih beladiri," tutur Argo. 

Baca Juga:  Masjid Ahmadiyah di Sintang Dirusak Massa, Gusdurian Mengecam

Sumber: News/Antara/JPNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari