- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Petugas Avsec Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru memperoleh informasi adanya kiriman paket yang mencurigakan (satwa langka). Setelah pihak AVSEC bersama Balai Besar KSDA Riau melakukan periksaan melalui mesin X-Ray, didapati paket tersebut berisi satwa jenis Buaya.
Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono mengatakan, selanjutnya petugas membuka paket dan melakukan pemeriksaan dan didapat 22 ekor Buaya muara (Crocodilus porosus) yang dikemas dalam 8 kantong pelastik.
- Advertisement -
"Dari 22 ekor Buaya muara (Crocodilus porosus), terdapat 7 ekor dalam kondisi mati dan yang masih hidup sebanyak 15 ekor," ujar Suharyono, Kamis (1/4/2021).
Setelah mengetahui isi paket merupakan satwa dilindungi, petugas bandara menyerahkan puluhan satwa reptil ini ke pihak BBKSDA Riau. Pihak BBKSDA juga melakukan koordinasi dengan pihak Polda Riau.
Untuk buaya yang masih hidup, petugas melakukan pelepasliaran pada 31 Maret 2021 setelah sebelumnya dirawat. Sedangkan yang sudah mati disimpan di lemari pendingin (freezer).
- Advertisement -
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Eka G Putra
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Petugas Avsec Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru memperoleh informasi adanya kiriman paket yang mencurigakan (satwa langka). Setelah pihak AVSEC bersama Balai Besar KSDA Riau melakukan periksaan melalui mesin X-Ray, didapati paket tersebut berisi satwa jenis Buaya.
Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono mengatakan, selanjutnya petugas membuka paket dan melakukan pemeriksaan dan didapat 22 ekor Buaya muara (Crocodilus porosus) yang dikemas dalam 8 kantong pelastik.
- Advertisement -
"Dari 22 ekor Buaya muara (Crocodilus porosus), terdapat 7 ekor dalam kondisi mati dan yang masih hidup sebanyak 15 ekor," ujar Suharyono, Kamis (1/4/2021).
Setelah mengetahui isi paket merupakan satwa dilindungi, petugas bandara menyerahkan puluhan satwa reptil ini ke pihak BBKSDA Riau. Pihak BBKSDA juga melakukan koordinasi dengan pihak Polda Riau.
- Advertisement -
Untuk buaya yang masih hidup, petugas melakukan pelepasliaran pada 31 Maret 2021 setelah sebelumnya dirawat. Sedangkan yang sudah mati disimpan di lemari pendingin (freezer).
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Eka G Putra