Putin Imbau Iran Menahan Diri

MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan adanya eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah. Ini adalah kali pertama Putin buka suara usai adanya serangan balasan Iran ke Israel, baru-baru ini.

Hal itu dikatakan langsung oleh Putin melalui teleponnya dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi, Selasa (17/4). ’’Vladimir Putin menyatakan harapannya bahwa semua pihak (diharap) akan menunjukkan pengendalian diri yang wajar dan mencegah babak baru konfrontasi yang penuh dengan konsekuensi bencana bagi seluruh kawasan,’’ jelas Kremlin dilansir dari Agence France-Presse (AFP).

Moskow dan Iran adalah sekutu dekat militer dan politik. Kremlin menyebut sambungan telepon itu diadakan atas permintaan pihak Iran. Putin juga memahami bahwa apa yang dilakukan Iran adalah balasan atas kekejaman Israel yang membabi buta.

’’Situasi yang meningkat di Timur Tengah setelah serangan udara Israel terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus dan tindakan pembalasan yang diambil Iran dibahas secara rinci,’’ tambahnya.

- Advertisement -

Hingga saat ini, baik Iran maupun Israel saling bertukar ancaman terhadap sikap masing-masing negara. Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, Iran tidak akan bebas dari hukuman setelah Teheran dan sekutunya melancarkan serangan lebih dari 300 rudal, drone, dan roket ke Israel.

Sementara itu, Iran menyebut serangan tersebut sebagai tindakan membela diri menyusul serangan udara mematikan terhadap konsulatnya di Suriah dan mengatakan bahwa pihaknya akan menganggap masalah tersebut “selesai”, kecuali Israel membalas.

- Advertisement -

’’Tindakan sekecil apa pun terhadap kepentingan Iran pasti akan mendapat respons yang parah, luas, dan menyakitkan,’’ tegas Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Pada pidatonya saat Iran memulai parade militer tahunannya, Raisi juga menyebut serangan balasan Iran ke Israel menunjukkan kekuatan militer Iran dan menghancurkan hegemoni Israel. Selain itu, dia menekankan, negara-negara Islam yang berupaya menormalisasi hubungan dengan Israel telah mengalami kegagalan dan justru malu.

Raisi menambahkan, opini masyarakat berbalik melawan AS dan Israel pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itu menunjukkan kemenangan wacana gerakan perlawanan Islam. ’’Angkatan bersenjata Iran dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan merupakan sumber kebanggaan bagi Umat Islam. Negara-negara di kawasan ini harus bergantung pada kekuatan Muslim yang kuat, daripada melakukan kesepakatan dengan Israel,’’ tegas Raisi.

Terpisah, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan memastikan adanya sanksi bagi Iran. ’’Menerapkan sanksi baru yang menargetkan Iran, termasuk program rudal dan drone, serta Garda Revolusi dan kementerian pertahanan Iran, dalam beberapa hari mendatang,’’ jelas dia.

Sullivan berdalih, pemberian sanksi itu sebagai upaya membantu menahan dan menurunkan kapasitas serta efektivitas militer Iran beserta perilaku bermasalahnya.

Senada, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan Brussels juga berupaya memperluas sanksi terhadap Iran. Sanksi itu khususnya terhadap pasokan persenjataan Iran (termasuk drone) ke Rusia dan kelompok proksi di Timur Tengah.

Sementara itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima Menlu Retno Marsudi di komplek Istana Wakil Presiden di Jakarta, Rabu (17/4). Di antara bahasan dalam pertemuan itu adalah isu normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dengan Indonesia.

Pertemuan antara Ma’ruf Amin dengan Retno berlangsung tertutup. Usai pertemuan, Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi menuturkan ada beberapa yang disampaikan Menlu dalam pertemuan itu. Diantaranya adalah lobi Indonesia ke sejumlah negara, khususnya Iran.

’’Yang menjadi fokus agar tidak terjadi perang. Agar tidak terjadi pembalasan dari pihak Israel,’’ katanya. Dia mengatakan lobi-lobi Indonesia kepada sejumlah negara, sampai sekarang masih terus dilakukan oleh Indonesia.

Poin berikutnya adalah soal eksistensi Palestina serta hubungan diplomatik kedua negara. Masduki menegaskan bahwa informasi yang menyebutkan ada kemungkinan pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel itu tidak benar.

’’Jadi Menlu melaporkan kepada Wapres, bahwa Indonesia tetap konsisten di jalur itu,’’ katanya. Yaitu di jalur two state solution. Menlu Retno menegaskan, jalur two state solution untuk Palestina dan Israel merupakan sikap final dan tidak akan berubah.(dee/wan/ttg/jpg)

MOSKOW (RIAUPOS.CO) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan adanya eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah. Ini adalah kali pertama Putin buka suara usai adanya serangan balasan Iran ke Israel, baru-baru ini.

Hal itu dikatakan langsung oleh Putin melalui teleponnya dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi, Selasa (17/4). ’’Vladimir Putin menyatakan harapannya bahwa semua pihak (diharap) akan menunjukkan pengendalian diri yang wajar dan mencegah babak baru konfrontasi yang penuh dengan konsekuensi bencana bagi seluruh kawasan,’’ jelas Kremlin dilansir dari Agence France-Presse (AFP).

Moskow dan Iran adalah sekutu dekat militer dan politik. Kremlin menyebut sambungan telepon itu diadakan atas permintaan pihak Iran. Putin juga memahami bahwa apa yang dilakukan Iran adalah balasan atas kekejaman Israel yang membabi buta.

’’Situasi yang meningkat di Timur Tengah setelah serangan udara Israel terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus dan tindakan pembalasan yang diambil Iran dibahas secara rinci,’’ tambahnya.

Hingga saat ini, baik Iran maupun Israel saling bertukar ancaman terhadap sikap masing-masing negara. Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, Iran tidak akan bebas dari hukuman setelah Teheran dan sekutunya melancarkan serangan lebih dari 300 rudal, drone, dan roket ke Israel.

Sementara itu, Iran menyebut serangan tersebut sebagai tindakan membela diri menyusul serangan udara mematikan terhadap konsulatnya di Suriah dan mengatakan bahwa pihaknya akan menganggap masalah tersebut “selesai”, kecuali Israel membalas.

’’Tindakan sekecil apa pun terhadap kepentingan Iran pasti akan mendapat respons yang parah, luas, dan menyakitkan,’’ tegas Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Pada pidatonya saat Iran memulai parade militer tahunannya, Raisi juga menyebut serangan balasan Iran ke Israel menunjukkan kekuatan militer Iran dan menghancurkan hegemoni Israel. Selain itu, dia menekankan, negara-negara Islam yang berupaya menormalisasi hubungan dengan Israel telah mengalami kegagalan dan justru malu.

Raisi menambahkan, opini masyarakat berbalik melawan AS dan Israel pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itu menunjukkan kemenangan wacana gerakan perlawanan Islam. ’’Angkatan bersenjata Iran dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan merupakan sumber kebanggaan bagi Umat Islam. Negara-negara di kawasan ini harus bergantung pada kekuatan Muslim yang kuat, daripada melakukan kesepakatan dengan Israel,’’ tegas Raisi.

Terpisah, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan memastikan adanya sanksi bagi Iran. ’’Menerapkan sanksi baru yang menargetkan Iran, termasuk program rudal dan drone, serta Garda Revolusi dan kementerian pertahanan Iran, dalam beberapa hari mendatang,’’ jelas dia.

Sullivan berdalih, pemberian sanksi itu sebagai upaya membantu menahan dan menurunkan kapasitas serta efektivitas militer Iran beserta perilaku bermasalahnya.

Senada, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan Brussels juga berupaya memperluas sanksi terhadap Iran. Sanksi itu khususnya terhadap pasokan persenjataan Iran (termasuk drone) ke Rusia dan kelompok proksi di Timur Tengah.

Sementara itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima Menlu Retno Marsudi di komplek Istana Wakil Presiden di Jakarta, Rabu (17/4). Di antara bahasan dalam pertemuan itu adalah isu normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dengan Indonesia.

Pertemuan antara Ma’ruf Amin dengan Retno berlangsung tertutup. Usai pertemuan, Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi menuturkan ada beberapa yang disampaikan Menlu dalam pertemuan itu. Diantaranya adalah lobi Indonesia ke sejumlah negara, khususnya Iran.

’’Yang menjadi fokus agar tidak terjadi perang. Agar tidak terjadi pembalasan dari pihak Israel,’’ katanya. Dia mengatakan lobi-lobi Indonesia kepada sejumlah negara, sampai sekarang masih terus dilakukan oleh Indonesia.

Poin berikutnya adalah soal eksistensi Palestina serta hubungan diplomatik kedua negara. Masduki menegaskan bahwa informasi yang menyebutkan ada kemungkinan pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel itu tidak benar.

’’Jadi Menlu melaporkan kepada Wapres, bahwa Indonesia tetap konsisten di jalur itu,’’ katanya. Yaitu di jalur two state solution. Menlu Retno menegaskan, jalur two state solution untuk Palestina dan Israel merupakan sikap final dan tidak akan berubah.(dee/wan/ttg/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya