JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Aktris Luna Maya mengungkapkan perlu proses panjang untuk bisa bangkit dari keterpurukan akibat kasus video syur dengan Ariel yang terjadi beberapa tahun silam.
Luna Maya membeberkan saat kasus itu merebak, dia sampai setahun tidak kerja. Banyak tawaran di-cancel hingga membuat tabungannya menipis dan beralih jadi pedagang.
“Dulu gua kena kasus juga setahun gua enggak kerja. Pada dasarnya gua enggak bisa diam, gua jadi pedagang, jual tas dulu,” ujar Luna Maya di Podcast Deddy Sumargo, Selasa (31/5/2022).
Luna tidak merasa malu harus banting setir dari artis jadi pedagang tas. “Waktu itu tabungan gua sudah menipis. Dalam hati gua ‘gila masa gua enggak ngapa-ngapain’. Ya sudah jadi pedagang. Ke Eropa pulang pergi, dari dagang bisa beli mobil Lexus waktu itu,” ungkapnya.
Dia mengatakan tak punya pilihan lain, karena berpikir kariernya habis saat itu.
“Karena waktu itu gua berpikir gua enggak ada berada di dunia entertainment lagi. Ini terakhir, ini selesai,” tuturnya.
Saat itu, psikisnya benar-benar terganggu melihat hujatan yang ditujukan padanya.
“Gua sempat mengalami post power syndrom, lu punya power tiba-tiba lu enggak ada. Masih ngerasa gua kan seseorang tadinya, sekarang nobody. Itu struggling banget, mental illness juga. Di saat orang memuja, tiba-tiba orang menghujat kan lo,” bebernya.
Setelah vakum, Luna mendapat kesempatan muncul lagi di TV, meski harus rela turun honor. “Setelah setahun enggak kerja, mulai ada tawaran lagi masuk TV, ada kesempatan lagi, ya sudah diambil. Ya sudah, tadinya harga lo 10 jadi 5,” imbuhnya.
Pemeran di film Suzanna ini merasa tak punya pilihan lain selain menerima tawaran di bawah harga yang biasa diterima.
“Gua terima karena gua juga sudah tercoreng, imej sudah rusak, cancel culture juga dapat, semua iklan hilang, jadi gua pikir ya sudahlah,” tuturnya.
Dari situ, Luna memulai semua dari nol hingga bertahan sampai sekarang.
“Ternyata berlanjut terus sampai detik sekarang, alhamdulillah gua enggak nyangka akan seperti ini,” ujarnya.
Bagi Luna, Tuhan memberinya kesempatan kedua untuk menjalani kehidupan lebih baik.
“Dulu gua masih anak-anak, banyak enggak paham. Nerima itu prosesnya panjang banget. Sampai sekarang masih ada dinomorduakan, sedangkan dulu dinomorsatukan. Pas gue pikir mau nomor satu nomor dua terserah,” tegasnya.
Luna juga belajar untuk berjuang untuk menetralisir keadaan saat kecewa dan senang. Dia menyadari hidup ternyata seperti itu, ada tangis yang nantinya akan berubah tawa. Meski dia mengakui masih terus ada perasaan putus asa dalam dirinya.
“Gua lebih banyak berposes dengan diri gua semua dari teman dari pengalaman gua. Hari ini lu bisa sedih besok bisa tertawa, bisa bangkit lagi, ternyata hidup siklus saja. Jadi kejadian A,B,C, gua ketawa juga hari ini,” ungkapnya.
“Hidup itu kayak punya dua pilihan, kalau (lagi) kena masalaah lu mau ikuti keterpurukan, itu bukan opsi gua. Orang boleh injek-injek gua, tapi entah kenapa gua punya fighting spirit. Mungkin alpa kali ya, dominan jadi enggak mau dikalahkan, gua enggak suka nyerah,” jelas Luna Maya.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman