JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kondisi Pandemi Covid-19 lebih dari setahun terakhir menuntut masyarakat disiplin terapkan protokol kesehatan. Diantaranya mengurangi mobilitas dengan beraktivitas di rumah saja.
Meskipun banyak berada di rumah, masyarakat harus tetap sehat dengan terus bergerak, mengurangi waktu diam, dan tidak paranoid ke penyakit asal Wuhan, Cina itu.
Board South East Asia Regional Anti-Doping Organization (SEARADO) sekaligus mantan Ketua Tim Kesehatan PSSI dr Zaini K. Saragih mengatakan pandemi Covid-19 memberikan banyak perubahan mendasar dalam tatanan kehidupan. Saat ini masyarakat seperti dipaksa beradaptasi pada tatanan kehidupan baru atau dikenal dengan new normal. Ruang lingkup aktivitas di luar ruangan menjadi lebih terbatas.
Zaini mengatakan di tengah perilaku baru tersebut, masyarakat ditantang untuk mencari solusi supaya tetap terus produktif dan aktif. ’’Aktif di sini identik dengan aktifitas olah tubuh atau olahraga,’’ katanya dalam peluncuran kampanye StayActive oleh PT Asia Health Energy Beverages (AHEB) selaku produsen Kratingdaeng RedBull di Jakarta.
Kampanye StayActive mengajak masyarakat untuk tetap berolahraga meskipun di dalam rumah. Tidak perlu lama-lama. Minimal 30 menit dan dilakukan secara rutin. Dia menjelaskan masyarakat harus tetap diajak untuk aktif bergerak dengan melakukan olahraga di rumah atau home workouts sederhana. Bisa juga dengan lari keliling komplek perumahan atau mengikuti kelas olahraga secara online.
Menurut Zaini, ketika masyarakat tetap aktif dan mengurangi waktu diam selama di rumah, bisa membantu untuk terhindar dari virus Covid-19. ’’Untuk tetap StayActive, kita harus menerapkan gaya hidup sehat. Membiasakan hidup bergerak dan mengurangi waktu diam (di rumah, Red),’’ jelasnya.
Dia menegaskan aktivitas berolahraga di rumah atau lingkungan sekitar rumah tetap menerapkan protokol kesehatan. Zaini menjelaskan dengan gaya hidup sehat yang baru itu, masyarakat tidak boleh paranoid terhadap penyakit Covid-19. Masyarakat harus tetap optimis, berpikir positif, tetap beraktivitas fisik dan meditasi. ’’Serta jangan lupa memilih pola makan yang sehat,’’ sambung dia.
Lalu bagaimana dengan pola makan yang sehat saat pandemi ini? Zaini mengatakan asupan gizi saat pandemi sejatinya sama dengan kehidupan normal. Yang perlu diwaspadai adalah, asupan gizi rutin seseorang itu sudah sehat atau belum. Baginya asupan gizi yang sehat itu terkait dengan kualitas dan kuantitas.
’’Biasanya yang paling sering diperhatikan justri berapa banyak asupan kalori, karbohidrat, lemak, dan protein,’’ jelasnya. Padahal ada banyak nutrisi lain yang juga harus menjadi prioritas untuk dikonsumsi. Seperti mineral, vitamin, dan suplemen.
Chief Marketing Officer PT AHEB Thomas Davin Lai mengatakan saat ini masyarakat harus memasuki new lifestyle. ’’Gaya hidup baru di mana masyarakat harus tetap kreatif, produktif, dan tentunya aktif dalam menjalankan rutinitas di tengah keterbatasan,’’ jelasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman