PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Masa muda menjadi momen yang paling indah dalam hidup. Apalagi buat Anda yang belum berumah tangga. Selaku pengatur keuangan pribadi, kita bisa berbuat sesuka hati terhadap uang yang dimiliki.
Saat ini, tak jarang gaya hidup modern dikaitkn dengan Hang-out di kafe dan restoran mahal, beli baju mahal, dan apapun yang diinginkan bisa diwujudkan dengan cepat. Namun, apakah gaya hidup modern harus demikian?
Nyatanya, gaya hidup modern tak melulu soal menghabiskan uang. Tapi justru bisa mengatur keuangan untuk masa depan secara bertahap. Coba cek 7 tanda gaya hidup modern di bawah ini seperti dikutip dari Cermati.com, Selasa (28/1).
1. Langsung Menabung saat Gajian Tiba
Tanggal yang dinanti-nantikan akhirnya datang juga yaitu tanggal gajian. Saat tanggal gajian tiba, terkadang sering kali kalap mata dalam menggunakan uang. Beli ini dan itu di hari yang sama tanpa memikirkan hari esok. Tentunya uang yang baru saja diterima akan ludes dalam sekejap. Daripada dibelanjakan untuk hal-hal yang ‘kurang’ penting, lebih baik uangnya ditabung.
Ketika suatu hari ada barang yang sangat diperlukan, kita bisa menggunakan uang tabungan ini untuk membelinya. Jadi, susunlah anggaran dengan baik dan prioritaskan uang yang ditabung.
2. Buat Daftar Belanja agar Tak Asal Beli
Belanja menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Tapi, aktivitas ini pula yang bisa membuat Anda menjadi boros. Agar nafsu belanja bisa dikontrol dengan baik, buatlah anggaran belanja terlebih dahulu sebelum pergi ke pasar atau supermarket. Anggaran belanja bisa dijadikan pedoman saat membeli sesuatu, sehingga barang yang dibelanjakan tidak melenceng dari daftar kebutuhan.
3. Mulai Cari Instrumen Investasi yang ‘Pas’
Uang yang ditabung ternyata belum tentu memberikan manfaat maksimal bagi finansial kita karena suku bunganya yang terlalu rendah, belum lagi potongan biaya administrasi setiap bulannya. Agar uang yang kita punya membuahkan hasil, mulailah melirik investasi yang ‘pas’.
Ada beberapa instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan, seperti deposito atau reksa dana maupun obligasi, baik obligasi pemerintah maupun swasta. Dimana kita bisa menikmati keuntungan maksimal dengan tingkat risiko yang tidak terlalu tinggi.
4. Cicil Utang secara Bertahap dan Disiplin
Ada saja hal-hal yang bisa membuat kita berutang, apakah karena sakit atau justru karena gaya hidup yang terlalu tinggi alias tidak sebanding dengan pendapatan. Sebelum utang semakin numpuk, cicil utang sedikit demi sedikit sebelum tanggal jatuh tempo tiba secara disiplin.
Perhatikan pula tingkat suku bunga yang harus dibayarkan saat mencicil utang. Utamakan utang dengan suku bunga tinggi agar uang yang kita miliki tidak ludes begitu saja. Dengan disiplin membayar utang, maka kewajiban Anda akan lebih cepat selesai dan lunas.
5. Segera Tinggalkan Pusat Perbelanjaan saat Kebutuhan Terpenuhi
Ada banyak godaan yang muncul saat kita belanja ke supermarket, pasar, atau mall. Sebelum godaan semakin menjadi-jadi, kemas barang-barang yang sudah dibeli dengan cepat dan pergilah meninggalkan pusat perbelanjaan sesegera mungkin.
Sebab, jika kita terbawa suasana saat berbelanja, besar kemungkinan godaan untuk terus belanja semakin besar dan membuat uang cepat habis atau mungkin muncul keinginan untuk menggunakan kartu kredit. Alhasil utang pun jadi makin menumpuk.
6. Langsung Diskusi dengan Ahlinya saat Kondisi Keuangan Makin Pelik
Mengubah gaya hidup bukanlah hal yang mudah. Ada kalanya kita ingin menghemat tapi karena tidak bisa menahan godaan, kondisi finansial malah semakin memburuk. Kesulitan mengatur keuangan akibat perputaran uang yang pelik.
Apabila segala upaya untuk menghemat tidak kunjung membuahkan hasil maksimal, diskusikan dengan ahlinya yaitu konsultan keuangan. Saran yang didapat dari hasil diskusi nanti bisa kita terapkan langsung dalam mengelola keuangan demi tercapainya finansial yang sehat.
7. Mengalihkan Uang Kongko di Kafe ke Dana Darurat
Mengobrol dengan teman sambil ditemani secangkir kopi dan hidangan makanan lezat
memang sangat nikmat rasanya. Tapi tentu saja tidak baik jika sering dilakukan, apalagi bila ternyata hanya bergaji pas-pasan. Ada saatnya kita menolak ajakan teman untuk pergi kongko. Sebaiknya uang buat kongko dipakai untuk menabung dana darurat.
Jika suatu ketika ada peristiwa yang mengharuskan kita mengeluarkan uang dalam jumlah besar, tidak perlu bingung lagi meminjam uang ke sana-ke mari. Karena kita sudah menyiapkan porsi dana yang cukup untuk membiayai peristiwa tak terduga tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman