JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Salah satu kondisi yang paling menjengkelkan bagi para pemilik mobil yang sedang menempuh perjalanan adalah, tiba-tiba mobil mengalami overheat. Seperti namanya, overheat adalah kondisi yang mana suhu mesin kelewat panas, sehingga air radiator tidak lagi mampu mendinginkan dan pada saat tertentu akan mengeluarkan kepulan asap.
Mesin mobil overheat sendiri bisa karena banyak faktor. Namun sering terjadi, kondisi mobil yang mengalami overheat adalah karena faktor radiator itu sendiri. Bisa karena bocor, bisa karena tersumbat, atau air yang kurang atau bahkan habis.
Untuk kondisi yang terakhir, biasanya bisa diatasi dengan menambah volume air radiator ke dalam tangki reservoir atau langsung ke tabung radiator. Namun caranya nggak boleh sembarangan. Penting untuk diketahui bahwa Anda baru boleh menambahkan air radiator ketika suhu mesin atau suhu radiator itu sendiri sudah relatif turun.
Saat sedang panas, jangan membuka. Peringatan atau warning ini juga sudah ditulis di buku manual mobil atau tertulis pada area tutup radiator. Tangan Anda bisa melepuh atau terbakar terkena tekanan udara atau air yang melesat keluar karena suhu tinggi.
Tunggu dingin dulu. Baru kemudian bisa membuka tutup radiator secara perlahan, sedikit ditekan agar tutup radiator tidak melompat dan usahakan tidak dengan tangan telanjang. Bisa gunakan kain atau lap.
Kalau sudah, tinggal diisi. Namun, sebagaimana dikutip dari laman Suzuki, melakukan pengisian air radiator memang bukan hal sulit, Anda bahkan bisa tanpa pergi ke bengkel dan melakukannya di rumah. Hal penting yang perlu disiapkan untuk mendukung prosesnya yakni corong bersih.
Perlu diketahui bahwa ukuran dari lubang tabung radiator sangat kecil, sehingga corong dapat membantu Anda dalam melakukan pengisian. Sebenarnya, bisa saja untuk menuangkannya langsung tanpa bantuan corong. Namun, risikonya yakni bisa saja banyak air yang tercecer atau terbuang secara percuma.
Selain dapat menimbulkan kerugian karena tidak terpakai, air radiator yang tercecer juga dapat berbahaya bagi komponen mobil. Misalnya, dapat menyebabkan korsleting pada sistem kelistrikan, membuat komponen menjadi berkarat, atau bahkan membuat komponen mati dan tidak bisa terpakai.
Selain itu, Anda perlu melakukan pengisian dengan ukuran yang tepat, tidak kurang dan tidak pula berlebihan. Isi hingga batas maksimal yang tertera. Jangan melebihi batas tersebut, karena bisa menyebabkan berbagai risiko bahaya.
Jika diperhatikan, jarak antara tutup reservoir dengan batas maksimal pengisian air radiator memang terbilang cukup jauh. Namun, itulah standar pengisian yang sudah diatur oleh pabrik supaya tetap terjaga keamanannya.
Apabila Anda mengisinya lebih dari batas tersebut, maka dikhawatirkan air radiator mengalami sirkulasi yang tidak diperlukan selama mobil dikendarai, sehingga nantinya air kembali lagi ke tabung. Setelah air radiator diisi dengan kapasitas yang tepat, maka langkah penting selanjutnya yakni menutup bagian tabung radiatornya hingga benar-benar rapat. Jika tidak rapat, maka dapat berisiko tutupnya terpental jika nantinya mesin dinyalakan dan bagian radiator mulai mendapat tekanan.
Apabila tutupnya lepas, maka air radiator dapat meluber ke berbagai komponen. Dampaknya, mesin mobil menjadi lebih cepat panas dan bisa saja ada komponen yang mengalami kerusakan karena terpapar air radiator secara langsung. Kondisi ini, jika dibiarkan secara terus-menerus, maka bisa membuat mesin mobil mati secara tiba-tiba. Tentunya, hal ini akan berbahaya jika terjadi di tengah perjalanan, sehingga perlu diwaspadai dengan serius.
Sumber: Jawapos.com