Kamis, 19 September 2024

Tren Kerja Anak Muda Jakarta, Betah Berlama-lama di Coworking Space

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Saat ini, milenial di Jakarta punya gaya sendiri dalam bekerja. Para startup muda yang baru saja merintis bisnis, tentu tidak betah jika harus duduk di sebuah ruangan kantor, bekerja layaknya pegawai kantoran (office hour) selama 9 jam. Mereka bisa semakin kreatif didukung dengan lokasi kerja yang kreatif pula.

Karena itu, banyak anak muda di Jakarta yang berbisnis, justru lebih suka bekerja bebas di luar kantor dengan suasana baru. Dan tak lupa, terutama budaya minum kopi menjadi teman di kala bekerja. Tak heran banyak anak muda sekarang justru membuka laptopnya, bekerja, dan ditemani secangkir kopi. Bukan di kantor, melainkan di kedai kopi hingga berjam-jam lamanya.

Namun, jika terlalu lama di kedai kopi pun, ada perasaan tak nyaman. Pertama, tak enak pada pemilik kedai karena sudah terlalu lama di sana. Kedua, terkadang akses WiFi yang sulit. Hingga alasan keramaian suasana yang bisa mengganggu. Maka tak heran, sekarang muncul budaya kerja baru dengan sistem CoWorking Space di sebuah gedung atau lokasi.

“Secara harfiah, CoWorking didesain sebagai tempat bekerja bersama atau sharing. Bahwa sekarang membuat bisnis tak perlu kantor sebagai tempat usaha. Harga properti tak murah jika harus menyewa kantor. Dengan CoWorking atau sharing biaya tak besar. Tak perlu melakukan renovasi kantor, biaya listrik, telepon, WiFi, resepsionis atau biaya operasional, yang dipikirkan hanya bekerja,” kata CEO Kolabora Ernest Theodore Rettobjaan, baru-baru ini.

- Advertisement -
Baca Juga:  Hari tanpa Bra, Simak 4 Faktanya untuk Kesehatan Perempuan

Banyak CoWorking Space yang dibuka di Jakarta. Misalnya di daerah Mega Kuningan, Sudirman, hingga MH Thamrin. CoWorking Space membuat anak muda Jakarta apalagi yang bekerja di industri kreatif lebih produktif.

“Kehadiran Coworking Space dan banyaknya pemain Coworking Space di Jakarta memberikan solusi bagi para Start-up, Entrepreneur, dan pelaku bisnis. Kolabora hadir menawarkan konsep berbeda, di mana coworking lainnya self-service, kami mengedepankan full-service dengan standar hotel dimana background bisnis founder kami yang berasal dari Hospitality business,” kata Ernest.

- Advertisement -

Sekarang, ternyata tak harus pergi ke pusat kota jika ingin bekerja di CoWorking Space. Di pinggir kota daerah Hayam Wuruk, Jakarta Barat, ada salah satu CoWorking Space nyaman. Namanya Kolabora CoWorking Space di Gedung Hayam Wuruk Plaza lantai 21. Sewa ruang kerja di sana banyak dilakukan oleh para startup atau milenial Jakarta.

“Komposisi siapa saja yang bekerja di Coworking Space itu 75-25. Sebanyak 75 persen perusahaan, dan 25 persen freelancer. Dan rata-rata startup anak-anak muda,” ujar Ernest.

Anak muda atau startup di Jakarta, kata Ernest, tetap ingin bekerja di lokasi kerja yang keren, Instagramable, dan terjangkau. Akses strategis juga menjadi pertimbangan untuk memudahkan klien saling bertemu.

“Seperti di kawasan Jakarra Barat ini dekat dengan lokasi jalur busway TransJakarta, Stasiun Juanda dan Ganbir, serta akses strategis lainnya. Maka klien juga bisa lebuh mudah untuk menggelar meeting membangun jaringan,” tuturnya.

Ernest menjelaskan banyaknya keuntungan yang bisa diperoleh dengan bekerja di Coworking Space. Hal itu tentu berbeda jika bekerja di kedai kopi seharian.

Baca Juga:  4 Strategi Tepat saat Melamar Kerja

1. Networking
Setiap perusahaan atau karyawan perlu berkolaborasi. Dengan bekerja di CoWorking Space akan memudahkan bekerja lebih terbuka membangun jejaring atau networking.

2. Pertumbuhan
Semakin kreatif dalam bekerja dan jaringan semakin luas, maka bisnis juga akan lebih cepat melesat.

3. Hemat
Coworking Space menawarkan harga yang lebih efisien. Tak perlu menyewa kantor dengan biaya mahal. Cukup datang dan bekerja. Biaya dimulai dari Rp 1,7 juta/pax/orang/bulan. Dan jika ingin bekerja harian dimulai dari Rp 75 ribu sudah termasuk segelas kopi. Harga yang pas untuk milenial pencinta kopi, tak perlu ke kedai kopi, mencari colokan listrik, atau WiFi. Semua sudah tersedia.

4. Fokus
Dengan bekerja di CoWorking Space, suasana yang modern dan nyaman, membuat anak muda lebih segar mendapatkan ide. Kinerja juga akan meningkat produktivitasnya.

5. Private
Bekerja di CoWorking Space berbeda dengan di kedai kopi. Di CoWorking Space akan lebih private di mana karyawan bisa leluasa untuk pergi ke kamar mandi, nyaman, tanpa harus terganggu pengunjung lain. Lalu juga bisa menunaikan ibadah untuk salat bagi yang beragama Islam. Selain itu, juga bisa merokok lebih leluasa dengan ruangan Smoking Room yang disediakan. Dan ada pula ruangan khusus menelpon atau phone booth agar tidak terganggu orang lain.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Saat ini, milenial di Jakarta punya gaya sendiri dalam bekerja. Para startup muda yang baru saja merintis bisnis, tentu tidak betah jika harus duduk di sebuah ruangan kantor, bekerja layaknya pegawai kantoran (office hour) selama 9 jam. Mereka bisa semakin kreatif didukung dengan lokasi kerja yang kreatif pula.

Karena itu, banyak anak muda di Jakarta yang berbisnis, justru lebih suka bekerja bebas di luar kantor dengan suasana baru. Dan tak lupa, terutama budaya minum kopi menjadi teman di kala bekerja. Tak heran banyak anak muda sekarang justru membuka laptopnya, bekerja, dan ditemani secangkir kopi. Bukan di kantor, melainkan di kedai kopi hingga berjam-jam lamanya.

Namun, jika terlalu lama di kedai kopi pun, ada perasaan tak nyaman. Pertama, tak enak pada pemilik kedai karena sudah terlalu lama di sana. Kedua, terkadang akses WiFi yang sulit. Hingga alasan keramaian suasana yang bisa mengganggu. Maka tak heran, sekarang muncul budaya kerja baru dengan sistem CoWorking Space di sebuah gedung atau lokasi.

“Secara harfiah, CoWorking didesain sebagai tempat bekerja bersama atau sharing. Bahwa sekarang membuat bisnis tak perlu kantor sebagai tempat usaha. Harga properti tak murah jika harus menyewa kantor. Dengan CoWorking atau sharing biaya tak besar. Tak perlu melakukan renovasi kantor, biaya listrik, telepon, WiFi, resepsionis atau biaya operasional, yang dipikirkan hanya bekerja,” kata CEO Kolabora Ernest Theodore Rettobjaan, baru-baru ini.

Baca Juga:  4 Strategi Tepat saat Melamar Kerja

Banyak CoWorking Space yang dibuka di Jakarta. Misalnya di daerah Mega Kuningan, Sudirman, hingga MH Thamrin. CoWorking Space membuat anak muda Jakarta apalagi yang bekerja di industri kreatif lebih produktif.

“Kehadiran Coworking Space dan banyaknya pemain Coworking Space di Jakarta memberikan solusi bagi para Start-up, Entrepreneur, dan pelaku bisnis. Kolabora hadir menawarkan konsep berbeda, di mana coworking lainnya self-service, kami mengedepankan full-service dengan standar hotel dimana background bisnis founder kami yang berasal dari Hospitality business,” kata Ernest.

Sekarang, ternyata tak harus pergi ke pusat kota jika ingin bekerja di CoWorking Space. Di pinggir kota daerah Hayam Wuruk, Jakarta Barat, ada salah satu CoWorking Space nyaman. Namanya Kolabora CoWorking Space di Gedung Hayam Wuruk Plaza lantai 21. Sewa ruang kerja di sana banyak dilakukan oleh para startup atau milenial Jakarta.

“Komposisi siapa saja yang bekerja di Coworking Space itu 75-25. Sebanyak 75 persen perusahaan, dan 25 persen freelancer. Dan rata-rata startup anak-anak muda,” ujar Ernest.

Anak muda atau startup di Jakarta, kata Ernest, tetap ingin bekerja di lokasi kerja yang keren, Instagramable, dan terjangkau. Akses strategis juga menjadi pertimbangan untuk memudahkan klien saling bertemu.

“Seperti di kawasan Jakarra Barat ini dekat dengan lokasi jalur busway TransJakarta, Stasiun Juanda dan Ganbir, serta akses strategis lainnya. Maka klien juga bisa lebuh mudah untuk menggelar meeting membangun jaringan,” tuturnya.

Ernest menjelaskan banyaknya keuntungan yang bisa diperoleh dengan bekerja di Coworking Space. Hal itu tentu berbeda jika bekerja di kedai kopi seharian.

Baca Juga:  Studio Make Up Rental, Bantu MUA Baru Kembangkan Sayap

1. Networking
Setiap perusahaan atau karyawan perlu berkolaborasi. Dengan bekerja di CoWorking Space akan memudahkan bekerja lebih terbuka membangun jejaring atau networking.

2. Pertumbuhan
Semakin kreatif dalam bekerja dan jaringan semakin luas, maka bisnis juga akan lebih cepat melesat.

3. Hemat
Coworking Space menawarkan harga yang lebih efisien. Tak perlu menyewa kantor dengan biaya mahal. Cukup datang dan bekerja. Biaya dimulai dari Rp 1,7 juta/pax/orang/bulan. Dan jika ingin bekerja harian dimulai dari Rp 75 ribu sudah termasuk segelas kopi. Harga yang pas untuk milenial pencinta kopi, tak perlu ke kedai kopi, mencari colokan listrik, atau WiFi. Semua sudah tersedia.

4. Fokus
Dengan bekerja di CoWorking Space, suasana yang modern dan nyaman, membuat anak muda lebih segar mendapatkan ide. Kinerja juga akan meningkat produktivitasnya.

5. Private
Bekerja di CoWorking Space berbeda dengan di kedai kopi. Di CoWorking Space akan lebih private di mana karyawan bisa leluasa untuk pergi ke kamar mandi, nyaman, tanpa harus terganggu pengunjung lain. Lalu juga bisa menunaikan ibadah untuk salat bagi yang beragama Islam. Selain itu, juga bisa merokok lebih leluasa dengan ruangan Smoking Room yang disediakan. Dan ada pula ruangan khusus menelpon atau phone booth agar tidak terganggu orang lain.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari