Werman, Ketua KPPS TPS 01 Desa Teratak Jering Kuansing Meninggal Dunia

Mengingat Tugas Negara, Sempat Datang ke TPS dengan Kondisi Sakit

Berbagai antisipasi dilakukan pemerintah untuk meminimalisir jatuhnya korban petugas Pemilu 2024. Namun, kalau sudah takdir Allah SWT, tak siapa pun yang bisa mengelak. Di Riau, ratusaan petugas pemilu dilarikan ke rumah sakit, bahkan satu orang dinyatakan meninggal dunia.

Laporan MARDIAS CHAN dan AGUSTIAR, Telukkuantan dan Pekanbaru

- Advertisement -

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Werman (46). Ketua KPPS TPS 01 Desa Teratak Jering ini meninggal dunia Rabu (14/2) pukul 23.30 WIB di RSUD Telukkuantan. Sebelum meninggal, Werman sempat mengeluhkan sakit di bagian pinggang kepada rekan-rekanya.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Teratak Jering, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Efriadi SPd menceritakan, sebelum dilarikan ke rumahnya, Werman sempat mengeluh sakit pinggang dan sesak napas. “Kalau informasi yang saya dapat, sebelum sampai di TPS, almarhum kurang sehat badan,’’ ujarnya.

- Advertisement -

‘’Tapi karena menurut dia ini adalah tugas negara, maka dia paksakan datang. TPS itu tidak jauh dari rumah almarhum. Mungkin almarhum merasa tidak enak sama petugas lain, maka dia paksakan datang TPS,” bebernya.

Dari cerita Efriadi, beberapa petugas lain sempat menyuruh Werman untuk istirahat di rumahnya. Namun Efriadi menolak karena pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab dia sebagai ketua KPPS. “Karena dikabarkan sempat muntah dan sesak napas, maka almarhum mau disuruh pulang. Setelah beberapa jam di rumah, sekira pukul 16.30 WIB, kondisinya semakin drop. Almarhum dilarikan ke RSUD Telukkuantan menggunakan mobil ambulans,” kata Efriadi.

Dikatakan Efriadi, proses pencoblosan surat suara dari pagi hingga siang berjalan lancar meskipun tidak dihadiri Werman sebagai ketua. Namun, sekira pukul 23.27 WIB, saat penghitungan suara warga dikejutkan dengan kabar duka atas meninggalnya Werman di RSUD Telukkuantan.

“Kami merasa kehilangan sosok lelaki yang penuh semangat ini. Lelaki yang sehari-hari sebagai buruh kasar ini dinilai kepala keluarga yang bertanggungjawab. Bapak tiga anak ini juga dikenal seorang yang rama,” cerita Efriadi.

Selain itu, dari keterangan Kepala Puskesmas Koto Rajo, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Frimadona Skep menyebutkan, dua hari sebelum pencoblosan sempat akan dirawat di salah satu klinik di Baserah. Namun,  yang bersangkutan menolak karena ia akan bekerja besok harinya sebagai ketua KPPS.

“Sebelum menjadi anggota KPPS, almarhum sempat memeriksakan kesehatan di Puskesmas. Saat itu kondisinya dalam keadaan sehat,” kata Frimadona.

Kabid Perawatan RSUD Telukkuantan Masni SST MKM membenarkan Werman meninggal di RSUD Telukkuantan. Menurut Masni, saat sampai di RSUD Werman dalam keadaan sesak napas berat. “Sempat dilakukan perawatan. Namun, sesampai di ruang perawatan, malamnya Werman kembali drop dan tidak bisa tertolong,” katanya.

Apakah ada riwayat penyakit lain? Masni menjawab, jika dilihat dari hasil pemeriksaan, almarhum memiliki riwayat penyakit paru.  Kamis (15/2) pagi, Bupati Kuasing, Drs H Suhardiman Amby Ak MM menyampaikan duka cita atas meninggalnya Werman.

“Iya. Saya langsung ke makam Werman. Almarhum adalah pahlawan demokrasi. Ia meninggal dalam tugas. Kami menyampaikan belasungkawa,’’ ujarnya.

‘’Semoga pengabdian beliau kepada Nusa dan bangsa menjadi amal ibadah. Karena Beliau gugur sebagai suhada bangsa, keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan santunan dari pemerintah. Dan anak-anak almarhum akan diurus oleh pemerintah daerah,” tambahnya.

Ketua KPU Kuansing, Irwan Yuhendi juga turut menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya petugas KPPS tersebut. Ketika ditanya terkait santunan dari KPU, Irwan menjawab akan melaporkan hal ini ke pusat terlebih dahulu.

Ketua KPU Riau Ilham Muhammad Yasir juga menyampaikan ucapan bela sungkawa yang mendalam. “Pertama kita ikut berduka, kita doakan semoga husnul khatimah, “ katanya, Kamis (15/2). Namun, ditegaskan Ilham, KPPS itu meninggal sebelum menjalankan tugas sebagai panitia. Atau tidak dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara atau panitia di TPS.

Dilaporkan Ilham juga, ada laporan di lima puluh kota KPPS terpleset terjatuh di rumahnya sehingga harus memakai kursi roda saat tugas. Namun disampaikannya secara keseluruhan semua proses pemilu berjalan lancar.

“Artinya dari 19.366 TPS, kita bisa melaksanakan pemilu tanpa kendala, tidak ada satu pun TPS yang tidak bisa melakukan ditanggal tersebut, semua berjalan lancar, “ tegas Ilham.

Termasuk dengan TPS yang berpotensi banjir saat itu, tidak bisa digeser dimana dari identifikasi kita ada sekitar 50 an, akhirnya surut dan bisa laksanakan pemungutan.(das)

Berbagai antisipasi dilakukan pemerintah untuk meminimalisir jatuhnya korban petugas Pemilu 2024. Namun, kalau sudah takdir Allah SWT, tak siapa pun yang bisa mengelak. Di Riau, ratusaan petugas pemilu dilarikan ke rumah sakit, bahkan satu orang dinyatakan meninggal dunia.

Laporan MARDIAS CHAN dan AGUSTIAR, Telukkuantan dan Pekanbaru

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Werman (46). Ketua KPPS TPS 01 Desa Teratak Jering ini meninggal dunia Rabu (14/2) pukul 23.30 WIB di RSUD Telukkuantan. Sebelum meninggal, Werman sempat mengeluhkan sakit di bagian pinggang kepada rekan-rekanya.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Teratak Jering, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Efriadi SPd menceritakan, sebelum dilarikan ke rumahnya, Werman sempat mengeluh sakit pinggang dan sesak napas. “Kalau informasi yang saya dapat, sebelum sampai di TPS, almarhum kurang sehat badan,’’ ujarnya.

‘’Tapi karena menurut dia ini adalah tugas negara, maka dia paksakan datang. TPS itu tidak jauh dari rumah almarhum. Mungkin almarhum merasa tidak enak sama petugas lain, maka dia paksakan datang TPS,” bebernya.

Dari cerita Efriadi, beberapa petugas lain sempat menyuruh Werman untuk istirahat di rumahnya. Namun Efriadi menolak karena pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab dia sebagai ketua KPPS. “Karena dikabarkan sempat muntah dan sesak napas, maka almarhum mau disuruh pulang. Setelah beberapa jam di rumah, sekira pukul 16.30 WIB, kondisinya semakin drop. Almarhum dilarikan ke RSUD Telukkuantan menggunakan mobil ambulans,” kata Efriadi.

Dikatakan Efriadi, proses pencoblosan surat suara dari pagi hingga siang berjalan lancar meskipun tidak dihadiri Werman sebagai ketua. Namun, sekira pukul 23.27 WIB, saat penghitungan suara warga dikejutkan dengan kabar duka atas meninggalnya Werman di RSUD Telukkuantan.

“Kami merasa kehilangan sosok lelaki yang penuh semangat ini. Lelaki yang sehari-hari sebagai buruh kasar ini dinilai kepala keluarga yang bertanggungjawab. Bapak tiga anak ini juga dikenal seorang yang rama,” cerita Efriadi.

Selain itu, dari keterangan Kepala Puskesmas Koto Rajo, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Frimadona Skep menyebutkan, dua hari sebelum pencoblosan sempat akan dirawat di salah satu klinik di Baserah. Namun,  yang bersangkutan menolak karena ia akan bekerja besok harinya sebagai ketua KPPS.

“Sebelum menjadi anggota KPPS, almarhum sempat memeriksakan kesehatan di Puskesmas. Saat itu kondisinya dalam keadaan sehat,” kata Frimadona.

Kabid Perawatan RSUD Telukkuantan Masni SST MKM membenarkan Werman meninggal di RSUD Telukkuantan. Menurut Masni, saat sampai di RSUD Werman dalam keadaan sesak napas berat. “Sempat dilakukan perawatan. Namun, sesampai di ruang perawatan, malamnya Werman kembali drop dan tidak bisa tertolong,” katanya.

Apakah ada riwayat penyakit lain? Masni menjawab, jika dilihat dari hasil pemeriksaan, almarhum memiliki riwayat penyakit paru.  Kamis (15/2) pagi, Bupati Kuasing, Drs H Suhardiman Amby Ak MM menyampaikan duka cita atas meninggalnya Werman.

“Iya. Saya langsung ke makam Werman. Almarhum adalah pahlawan demokrasi. Ia meninggal dalam tugas. Kami menyampaikan belasungkawa,’’ ujarnya.

‘’Semoga pengabdian beliau kepada Nusa dan bangsa menjadi amal ibadah. Karena Beliau gugur sebagai suhada bangsa, keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan santunan dari pemerintah. Dan anak-anak almarhum akan diurus oleh pemerintah daerah,” tambahnya.

Ketua KPU Kuansing, Irwan Yuhendi juga turut menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya petugas KPPS tersebut. Ketika ditanya terkait santunan dari KPU, Irwan menjawab akan melaporkan hal ini ke pusat terlebih dahulu.

Ketua KPU Riau Ilham Muhammad Yasir juga menyampaikan ucapan bela sungkawa yang mendalam. “Pertama kita ikut berduka, kita doakan semoga husnul khatimah, “ katanya, Kamis (15/2). Namun, ditegaskan Ilham, KPPS itu meninggal sebelum menjalankan tugas sebagai panitia. Atau tidak dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara atau panitia di TPS.

Dilaporkan Ilham juga, ada laporan di lima puluh kota KPPS terpleset terjatuh di rumahnya sehingga harus memakai kursi roda saat tugas. Namun disampaikannya secara keseluruhan semua proses pemilu berjalan lancar.

“Artinya dari 19.366 TPS, kita bisa melaksanakan pemilu tanpa kendala, tidak ada satu pun TPS yang tidak bisa melakukan ditanggal tersebut, semua berjalan lancar, “ tegas Ilham.

Termasuk dengan TPS yang berpotensi banjir saat itu, tidak bisa digeser dimana dari identifikasi kita ada sekitar 50 an, akhirnya surut dan bisa laksanakan pemungutan.(das)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Beckenbauer Meninggal Dunia

Harun Masiku Diduga Telah Meninggal