Minggu, 7 Juli 2024

Mitsubishi Ikut Kembangkan EV di Indonesia

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) menginformasikan keikutsertaan dalam kolaborasi Electric Vehicle (EV) Smart Mobility – Joint Project. Aliansi ini terdiri dari lima distributor resmi merek otomotif asal Jepang yakni Toyota, Nissan, Fuso, Isuzu, dan Mitsubishi Motors.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mempopulerkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Yakni dengan melakukan sebuah kolaborasi eksperimen demonstrasi pengembangan dan pemanfaatan ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Bali.

- Advertisement -

Inisiasi kolaborasi bersama ini disebut tidak hanya bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pengurangan emisi karbon, namun juga untuk memperluas pengenalan dan pemopuleran kendaraan listrik. Tentunya sebagai salah satu kunci dari mobilitas massal masa depan, serta lebih lanjut mendukung revitalisasi industri di sektor pariwisata melalui ecotourism.

Kelima merek otomotif yang tergabung dalam kolaborasi bersama ini tengah mengembangkan beragam cara untuk memperluas lebih banyak pilihan kendaraan bagi konsumen, guna berkontribusi pada percepatan penurunan emisi karbon di Indonesia. Termasuk dengan model kendaraan antara lain dengan BEV, PHEV, FCEV, HEV, dan gabungan EV dan Internal Combustion Engine (ICE).

Baca Juga:  Apkasindo Diminta Sejahterakan Petani

"Keikutsertaan dalam kolaborasi ini sekaligus menandai capaian baru dalam komitmen dukungan berkelanjutan Mitsubishi Motors kepada Pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pemanfaatan, dan juga demonstrasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan skala lebih luas secara global," ungkap President Director PT MMKSI Naoya Nakamura.

- Advertisement -

Dalam proyek kolaborasi ini, tiap mereka akan menyediakan kendaraan listrik unggulan dan membuat formasi lini kendaraan listrik, baik untuk kendaraan penumpang, maupun kendaraan niaga. Lini kendaraan listrik penumpang akan digunakan untuk mendukung mobilitas dalam area Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Sementara itu, lini kendaraan listrik komersial akan digunakan untuk mendukung logistik dan dipertimbangkan lebih lanjut untuk aktivitas kolaborasi dengan bisnis lokal di area Bali.

Baca Juga:  Honda Beri Banyak Keuntungan Untuk Pembelian di Bulan April

Duta Besar Jepang untuk Indonesia HE Kenji Kanasugi, menyatakan Presiden Joko Widodo menyampaikan ekspektasi yang tinggi pada peran sektor otomotif termasuk merek Jepang untuk memposisikan Indonesia sebagai pusat untuk kawasan regional. "Dalam era kegiatan pers bersama di sektor otomotif, untuk itu bersama dengan stakeholder lainnya, kami ingin mencari solusi bagaimana Indonesia dapat berakselerasi dalam mencapai target kondisi karbon netral dengan memaksimalkan berbagai cara dan pendekatan sebagai satu pengukuran efektif," ungkap Kanasugi.

Seperti diketahui, untuk memenuhi komitmen pengurangan emisi CO2, atau Greenhouse Gas Emissions (GSG) sebanyak 29 persen pada 2030, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan, termasuk akselerasi untuk memopulerkan kendaraan listrik dan mengembangkan industri.

Pengembangan ekosistem memerlukan keterlibatan dari para stakeholder termasuk industri otomotif, manufaktur baterai, dan konsumen.(jpg)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) menginformasikan keikutsertaan dalam kolaborasi Electric Vehicle (EV) Smart Mobility – Joint Project. Aliansi ini terdiri dari lima distributor resmi merek otomotif asal Jepang yakni Toyota, Nissan, Fuso, Isuzu, dan Mitsubishi Motors.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mempopulerkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Yakni dengan melakukan sebuah kolaborasi eksperimen demonstrasi pengembangan dan pemanfaatan ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Bali.

Inisiasi kolaborasi bersama ini disebut tidak hanya bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pengurangan emisi karbon, namun juga untuk memperluas pengenalan dan pemopuleran kendaraan listrik. Tentunya sebagai salah satu kunci dari mobilitas massal masa depan, serta lebih lanjut mendukung revitalisasi industri di sektor pariwisata melalui ecotourism.

Kelima merek otomotif yang tergabung dalam kolaborasi bersama ini tengah mengembangkan beragam cara untuk memperluas lebih banyak pilihan kendaraan bagi konsumen, guna berkontribusi pada percepatan penurunan emisi karbon di Indonesia. Termasuk dengan model kendaraan antara lain dengan BEV, PHEV, FCEV, HEV, dan gabungan EV dan Internal Combustion Engine (ICE).

Baca Juga:  HSH Lepas Invernity Chapter Riau ke De Kotoz Villa Kampar

"Keikutsertaan dalam kolaborasi ini sekaligus menandai capaian baru dalam komitmen dukungan berkelanjutan Mitsubishi Motors kepada Pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pemanfaatan, dan juga demonstrasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan skala lebih luas secara global," ungkap President Director PT MMKSI Naoya Nakamura.

Dalam proyek kolaborasi ini, tiap mereka akan menyediakan kendaraan listrik unggulan dan membuat formasi lini kendaraan listrik, baik untuk kendaraan penumpang, maupun kendaraan niaga. Lini kendaraan listrik penumpang akan digunakan untuk mendukung mobilitas dalam area Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Sementara itu, lini kendaraan listrik komersial akan digunakan untuk mendukung logistik dan dipertimbangkan lebih lanjut untuk aktivitas kolaborasi dengan bisnis lokal di area Bali.

Baca Juga:  Pengurus Banyak, DPD REI Riau Harus Lebih Maju

Duta Besar Jepang untuk Indonesia HE Kenji Kanasugi, menyatakan Presiden Joko Widodo menyampaikan ekspektasi yang tinggi pada peran sektor otomotif termasuk merek Jepang untuk memposisikan Indonesia sebagai pusat untuk kawasan regional. "Dalam era kegiatan pers bersama di sektor otomotif, untuk itu bersama dengan stakeholder lainnya, kami ingin mencari solusi bagaimana Indonesia dapat berakselerasi dalam mencapai target kondisi karbon netral dengan memaksimalkan berbagai cara dan pendekatan sebagai satu pengukuran efektif," ungkap Kanasugi.

Seperti diketahui, untuk memenuhi komitmen pengurangan emisi CO2, atau Greenhouse Gas Emissions (GSG) sebanyak 29 persen pada 2030, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan, termasuk akselerasi untuk memopulerkan kendaraan listrik dan mengembangkan industri.

Pengembangan ekosistem memerlukan keterlibatan dari para stakeholder termasuk industri otomotif, manufaktur baterai, dan konsumen.(jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari