PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 30 Maret-5 April 2022 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur. Jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp81,21/kg atau mencapai 2,18 persen dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp3.805,03/kg.
Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.
"Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikkan harga sebesar Rp445,00/kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp290,00/kg dari harga minggu lalu, PT Asian Agri mengalami kenaikkan sebesar Rp429,05/kg dari harga minggu lalu," katanya.
Sedangkan untuk harga jual kernel, perusahaan tidak ada melakukan penjualan sehingga untuk data kernel diambil rata-rata dari KPBN dengan harga sebesar Rp12.656.
Sementara dari faktor eksternal, harga minyak sawit mentah crude palm oil (CPO) di sesi awal perdagangan kembali naik tipis pada hari ini, Mengacu pada data Refinitiv, harga CPO dibanderol di level MYR 6.033/ton atau naik 0,10 persen.
Pekan lalu, harga CPO melesat 7 persen secara mingguan, padahal pada dua pekan sebelumnya harga CPO sempat turun tajam sebanyak 16,07 persen. Menurut Ketua Riset Sunvin Group di Mumbai Anilkumar Bagani, reli tersebut dipicu oleh pembelian CPO yang lebih banyak, setelah kemarin harga CPO sempat terkoreksi tajam.
Sementara Direktur Utama Malaysian Palm Oil Council (MPOC) Wan Aishah Wan Hamid memprediksikan adanya kenaikan pada produksi CPO Malaysia di 2022 sebanyak 18,9 juta ton dan produksi dari Indonesia di 47,1 juta ton. Selain itu, menurutnya harga CPO berada di kisaran MYR 6.300-6.700/ton atau senilai US$ 1.590.32/ton hingga akhir bulan ini.
"Harga CPO diproyeksi akan terkoreksi pada kuartal III dan diperdagangkan di kisaran MYR 4.500-5.500/ton (US$ 1.305,48/ton)," jelasnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman