Kamis, 10 April 2025

Mitsubishi Siap Jualan Mobil EV di Indonesia

Jakarta (Riaupos.co) – Kesiapan para agen pemegang merek terkait elektrifikasi masih terus berlanjut, baik dalam hal produk atau kesiapan dukungan infrastruktur. Begitu juga dengan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) yang sangat mendukung arahan Pemerintah Indonesia untuk memperluas industri EV dan ekosistemnya.

Tentang pasar EV di Indonesia, tugas berat masih harus dilakukan dan masih banyak tantangan. Mulai dari sisi infrastruktur, harga, dan lainnya. Menurut Director of Product Strategy Division MMKSI Hikaru Mii, pihaknya siap untuk itu. "Tapi ini akan perlu waktu, kita akan memperluas varian XEV, mulai dari hybrid, plug-in hybrid serta EV. Kita akan cari keseimbangan yang pas untuk pasar Indonesia. Itu alasan kita bawa mobil EV sebagai bagian dari total strategi," ujarnya.

Baca Juga:  Daihatsu Astec Open 2019 Segera Digelar

Saat disinggung bagaimana strategi Mitsubishi untuk penetrasi pasar, Hikaru mengungkapkan kalau masalah harga adalah isu besar. Selain itu masalah teknologi juga akan mempengaruhi dan pihak MMKSI perlu melakukan penyesuaian. "Kami masih mengkaji dan belum yakin ini akan seberapa besar pasarnya. Dan saat volume penjualannya besar, tentu harga akan lebih terjangkau," ujarnya.

Hikaru menambahkan kalau hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan studi terkait harga dan pasar. Menurutnya mobil EV masih punya limitasi, seperti jarak tempuh. Tentunya terus akan dilakukan teknologi improve agar lebih baik. "Sekarang kami bawa commercial vehicle EV karena industri punya pola yang jelas dalam hal jarak tempuh, 200 km sehari atau 20 km per hari, sektor bisnis lebih cocok untuk EV. Itu poin kami di sini.," ujarnya.

Baca Juga:  Beli Spare Parts dan Aksesoris Suzuki Diskon

Menurutnya kendaraan penumpang itu penting, tapi strategi langkah pertama yang dilakukan MMKSI adalah commercial vehicle. Nantinya kendaraan EV ini bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk ekspor ke negara lain. "Pabrik kami punya 60.000 unit yang diekspor ke luar negeri dari Indonesia. Ini sangat penting untuk ikut arahan pemerintah tersebut. Arahan pemerintah saat ini saya pikir sudah baik. Kami paham dan kami mencari solusi terbaik untuk itu," ujarnya.(das)

Laporan JPG, Jakarta

Jakarta (Riaupos.co) – Kesiapan para agen pemegang merek terkait elektrifikasi masih terus berlanjut, baik dalam hal produk atau kesiapan dukungan infrastruktur. Begitu juga dengan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) yang sangat mendukung arahan Pemerintah Indonesia untuk memperluas industri EV dan ekosistemnya.

Tentang pasar EV di Indonesia, tugas berat masih harus dilakukan dan masih banyak tantangan. Mulai dari sisi infrastruktur, harga, dan lainnya. Menurut Director of Product Strategy Division MMKSI Hikaru Mii, pihaknya siap untuk itu. "Tapi ini akan perlu waktu, kita akan memperluas varian XEV, mulai dari hybrid, plug-in hybrid serta EV. Kita akan cari keseimbangan yang pas untuk pasar Indonesia. Itu alasan kita bawa mobil EV sebagai bagian dari total strategi," ujarnya.

Baca Juga:  Primes Asia Hadirkan Perawatan Kendaraan Valguz Auto Care

Saat disinggung bagaimana strategi Mitsubishi untuk penetrasi pasar, Hikaru mengungkapkan kalau masalah harga adalah isu besar. Selain itu masalah teknologi juga akan mempengaruhi dan pihak MMKSI perlu melakukan penyesuaian. "Kami masih mengkaji dan belum yakin ini akan seberapa besar pasarnya. Dan saat volume penjualannya besar, tentu harga akan lebih terjangkau," ujarnya.

Hikaru menambahkan kalau hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan studi terkait harga dan pasar. Menurutnya mobil EV masih punya limitasi, seperti jarak tempuh. Tentunya terus akan dilakukan teknologi improve agar lebih baik. "Sekarang kami bawa commercial vehicle EV karena industri punya pola yang jelas dalam hal jarak tempuh, 200 km sehari atau 20 km per hari, sektor bisnis lebih cocok untuk EV. Itu poin kami di sini.," ujarnya.

Baca Juga:  Bea dan Cukai Sita 1.918 Botol Miras Ilegal

Menurutnya kendaraan penumpang itu penting, tapi strategi langkah pertama yang dilakukan MMKSI adalah commercial vehicle. Nantinya kendaraan EV ini bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk ekspor ke negara lain. "Pabrik kami punya 60.000 unit yang diekspor ke luar negeri dari Indonesia. Ini sangat penting untuk ikut arahan pemerintah tersebut. Arahan pemerintah saat ini saya pikir sudah baik. Kami paham dan kami mencari solusi terbaik untuk itu," ujarnya.(das)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Mitsubishi Siap Jualan Mobil EV di Indonesia

Jakarta (Riaupos.co) – Kesiapan para agen pemegang merek terkait elektrifikasi masih terus berlanjut, baik dalam hal produk atau kesiapan dukungan infrastruktur. Begitu juga dengan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) yang sangat mendukung arahan Pemerintah Indonesia untuk memperluas industri EV dan ekosistemnya.

Tentang pasar EV di Indonesia, tugas berat masih harus dilakukan dan masih banyak tantangan. Mulai dari sisi infrastruktur, harga, dan lainnya. Menurut Director of Product Strategy Division MMKSI Hikaru Mii, pihaknya siap untuk itu. "Tapi ini akan perlu waktu, kita akan memperluas varian XEV, mulai dari hybrid, plug-in hybrid serta EV. Kita akan cari keseimbangan yang pas untuk pasar Indonesia. Itu alasan kita bawa mobil EV sebagai bagian dari total strategi," ujarnya.

Baca Juga:  Daihatsu Astec Open 2019 Segera Digelar

Saat disinggung bagaimana strategi Mitsubishi untuk penetrasi pasar, Hikaru mengungkapkan kalau masalah harga adalah isu besar. Selain itu masalah teknologi juga akan mempengaruhi dan pihak MMKSI perlu melakukan penyesuaian. "Kami masih mengkaji dan belum yakin ini akan seberapa besar pasarnya. Dan saat volume penjualannya besar, tentu harga akan lebih terjangkau," ujarnya.

Hikaru menambahkan kalau hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan studi terkait harga dan pasar. Menurutnya mobil EV masih punya limitasi, seperti jarak tempuh. Tentunya terus akan dilakukan teknologi improve agar lebih baik. "Sekarang kami bawa commercial vehicle EV karena industri punya pola yang jelas dalam hal jarak tempuh, 200 km sehari atau 20 km per hari, sektor bisnis lebih cocok untuk EV. Itu poin kami di sini.," ujarnya.

Baca Juga:  Modifikasi Honda PCX 160 Bergaya Hot Rod

Menurutnya kendaraan penumpang itu penting, tapi strategi langkah pertama yang dilakukan MMKSI adalah commercial vehicle. Nantinya kendaraan EV ini bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk ekspor ke negara lain. "Pabrik kami punya 60.000 unit yang diekspor ke luar negeri dari Indonesia. Ini sangat penting untuk ikut arahan pemerintah tersebut. Arahan pemerintah saat ini saya pikir sudah baik. Kami paham dan kami mencari solusi terbaik untuk itu," ujarnya.(das)

Laporan JPG, Jakarta

Jakarta (Riaupos.co) – Kesiapan para agen pemegang merek terkait elektrifikasi masih terus berlanjut, baik dalam hal produk atau kesiapan dukungan infrastruktur. Begitu juga dengan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) yang sangat mendukung arahan Pemerintah Indonesia untuk memperluas industri EV dan ekosistemnya.

Tentang pasar EV di Indonesia, tugas berat masih harus dilakukan dan masih banyak tantangan. Mulai dari sisi infrastruktur, harga, dan lainnya. Menurut Director of Product Strategy Division MMKSI Hikaru Mii, pihaknya siap untuk itu. "Tapi ini akan perlu waktu, kita akan memperluas varian XEV, mulai dari hybrid, plug-in hybrid serta EV. Kita akan cari keseimbangan yang pas untuk pasar Indonesia. Itu alasan kita bawa mobil EV sebagai bagian dari total strategi," ujarnya.

Baca Juga:  Beli Spare Parts dan Aksesoris Suzuki Diskon

Saat disinggung bagaimana strategi Mitsubishi untuk penetrasi pasar, Hikaru mengungkapkan kalau masalah harga adalah isu besar. Selain itu masalah teknologi juga akan mempengaruhi dan pihak MMKSI perlu melakukan penyesuaian. "Kami masih mengkaji dan belum yakin ini akan seberapa besar pasarnya. Dan saat volume penjualannya besar, tentu harga akan lebih terjangkau," ujarnya.

Hikaru menambahkan kalau hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan studi terkait harga dan pasar. Menurutnya mobil EV masih punya limitasi, seperti jarak tempuh. Tentunya terus akan dilakukan teknologi improve agar lebih baik. "Sekarang kami bawa commercial vehicle EV karena industri punya pola yang jelas dalam hal jarak tempuh, 200 km sehari atau 20 km per hari, sektor bisnis lebih cocok untuk EV. Itu poin kami di sini.," ujarnya.

Baca Juga:  Tarif Listrik Berpeluang Turun

Menurutnya kendaraan penumpang itu penting, tapi strategi langkah pertama yang dilakukan MMKSI adalah commercial vehicle. Nantinya kendaraan EV ini bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk ekspor ke negara lain. "Pabrik kami punya 60.000 unit yang diekspor ke luar negeri dari Indonesia. Ini sangat penting untuk ikut arahan pemerintah tersebut. Arahan pemerintah saat ini saya pikir sudah baik. Kami paham dan kami mencari solusi terbaik untuk itu," ujarnya.(das)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari