PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) mendorong dan menyiapkan transisi energi yang adil dan terjangkau dalam upaya memberikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kesuksesan transisi energi ditentukan dengan kerja bersama. Menurutnya, PLN telah merancang untuk menerapkan strategi cerdas menekan emisi karbon.
“Kita di sini dengan satu tujuan. Memastikan generasi mendatang memiliki masa depan yang lebih baik dibandingkan generasi hari ini,” ujar Darmawan dalam diskusi daring 2021 International Climate Change Conference (ICCC) bertajuk A Just and Affordable Transition toward Net Zero.
Tujuan tersebut, menurut Darmawan, merupakan visi penting dalam upaya menghadirkan energi yang lebih bersih dan mendorong pencapaian nol emisi karbon atau net zero emission.
Untuk mencapai tujuan itu, lanjut Darmawan, kualitas lingkungan di masa depan mesti dipastikan terjaga baik. Salah satu caranya dengan mengurangi emisi karbon. “PLN berkomitmen penuh untuk mencapainya,” tegasnya, Senin (26/7).
Saat ini, PLN tengah mendorong transisi energi dan dekarbonisasi dengan strategi bertahap guna mencapai target nol emisi karbon pada 2060.
Menuju target tersebut, PLN siap memimpin transisi energi melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di sektor ketenagalistrikan.
Misalnya saja dengan penjalankan program co-firing, memasifkan penggunaan kendaraan listrik, mengonversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan pembangkit EBT, dan lainnya.
"Kita lihat sektor transportasi. Selama ini masih mengandalkan minyak, yang sebagian besar didatangkan dari impor. Kita harus menggeser pola konsumsi energi kita dari foreign based energy menjadi domestic based energy. Dengan mendorong kendaraan listrik, ini jadi solusi menekan emisi karbon. Transisi energi juga punya kepentingan menekan impor BBM," tambahnya.
Komitmen PLN menekan emisi karbon tidak main-main. Perseroan telah mengeliminasi rencana pengembangan baru pembangkit listrik berbasis gas bumi dan batu bara pada 2021-2030.
Selanjutnya, PLN mulai memensiunkan generasi pertama PLTU (subcritical) pada 2030 dan dilanjutkan pada tahun berikutnya, sehingga pada 2060 seluruh PLTU digantikan pembangkit berbasis EBT. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya PLN mencapai netral karbon pada 2060 mendatang.
Sementara itu, Direktur Jenderal Asian Development Bank (ADB) untuk Kawasan Asia Tenggara Ramesh Subramaniam, menyampaikan apresiasi dan dukungannya pada visi dari PLN terhadap generasi mendatang.“Saya mendengar poin yang sangat baik dari PLN bahwa peran kita yang paling penting adalah menjaga generasi mendatang. Itu adalah tanggung jawab kita. Saya sangat tersentuh dengan itu dan itulah yang memang kita lakukan, yaitu membangun lingkungan yang mendukung," kata Ramesh. (anf)