PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – – Setiap orangtua menginginkan anak-anaknya tumbuh dengan baik. Mulai dari perkembangan fisik, kognitif, bahasa, emosi dan sosial, hingga memiliki keterampilan hidup yang cukup.
Rumah Sakit Awal Bros Panam yang berada di Jalan Soebrantas, Pekanbaru telah meresmikan klinik tumbuh kembang anak beberapa waktu lalu, bertepatan dengan ulang tahun Awal Bros Panam keenam.
Menurut Manager Bussines and Development RS Awal Bros Panam dr Rumatha VS MARS, di zaman milenial serba digital ini, anak-anak banyak bersentuhan dengan gadget. Sedikit banyak hal ini memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembang enak.
"Banyak generasi saat ini kecanduan gadget, dan tren ini terus meningkat. Kita tidak ingin mereka mengalami keterbelakangan mental karena perkembangan teknologi," kata Rumatha.
Rumatha menjelaskan, Klinik Tumbuh Kembang Anak RS Awal Bros Panam ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Di sini anak akan ditegakkan diagnosa kelainan pada tumbuh kembang anak, yang dilakukan oleh dokter spesialis anak, psikolog anak, fisioterapi anak dan perawat anak.
"Kalau dari diagnosa ditemukan kelainan, baru kami masuk ke tindakan. Seperti memberikan simulasi yang dipandun oleh dokter terkait. Lalu setelah terapi individu akan diterapi dalam kelompok untuk melatih interaksi dengan orang lain," jelas Rumatha.
Menurut Rumatha, sebelumnya Awal Bros Panam telah memiliki layanan tumbuh kembang anak sejak 2018 lalu. Karena tingginya angka kunjungan, banyak anak-anak yang tidak bisa mendapatkan pelayanan. Untuk itu pada tahun ini, Awal Bros memperlebar dan memerluas agar anak-anak dapat mendapatkan pelayanan.
"Jumlah anak yang datang itu banyak, tidak bisa kami terima semua. Dulu bergabung dengan terapi dewasa. Sekarang kita perlebar dan perluas agar anak yang nggak dapat slot bisa dapat. Kalau kelainan tumbuh kembang ini dibiarkan terlalu lama akan semakin sulit," jelas Rumatha.
Rumatha mengimbau para orang tua untuk lebih memerhatikan tumbuh kembang anak, dan waspada apabila perkembangan anak berbeda dari perkembangan pada umumnya. "Orangtua harus aware, misalkan anak lambat bisa jalan," tutupnya.(*2)