Kamis, 22 Mei 2025
spot_img

Bank Indonesia Prediksi Inflasi April 0,18 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi April 2020 sebesar 0,18 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Sehingga inflasi secara tahun kalender 0,94 persen (ytd), dan secara tahunan (yoy) 2,78 persen. Perkiraan ini berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada pekan IV April 2020.

Komoditas utama penyumbang inflasi April 2020 antara lain bawang merah (0,12 persen), emas perhiasan (0,09 peren), jeruk (0,05 persen) serta gula pasir (0,02 persen). Kemudian, ada air minum dalam kemasan (0,02 persen), tempe, tahu mentah, beras, dan rokok kretek filter (masing-masing 0,01 persen) (mtm).

"Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah (0,11 persen), daging ayam ras (0,08 persen), telur ayam ras, bawang putih, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca Juga:  Pemulihan Ekonomi Riau Diperkirakan Meningkat Tahun Ini

Dijelaskan, pantauan inflasi pada pekan IV April 2020 lebih rendah dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Utamanya, akibat masih turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan mulai turunnya harga jeruk.

Sementara itu, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dari pekan sebelumnya yaitu bawang merah dan air minum kemasan. Onny mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Selain itu, mereka akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. BI juga akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap baik dan berdaya tahan.

Baca Juga:  Diskresi Gubernur Bisa Atasi Kekosongan DPRD

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi April 2020 sebesar 0,18 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Sehingga inflasi secara tahun kalender 0,94 persen (ytd), dan secara tahunan (yoy) 2,78 persen. Perkiraan ini berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada pekan IV April 2020.

Komoditas utama penyumbang inflasi April 2020 antara lain bawang merah (0,12 persen), emas perhiasan (0,09 peren), jeruk (0,05 persen) serta gula pasir (0,02 persen). Kemudian, ada air minum dalam kemasan (0,02 persen), tempe, tahu mentah, beras, dan rokok kretek filter (masing-masing 0,01 persen) (mtm).

"Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah (0,11 persen), daging ayam ras (0,08 persen), telur ayam ras, bawang putih, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca Juga:  Telkom dan Kemendag Persiapkan Startup Gim Lokal

Dijelaskan, pantauan inflasi pada pekan IV April 2020 lebih rendah dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Utamanya, akibat masih turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan mulai turunnya harga jeruk.

Sementara itu, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dari pekan sebelumnya yaitu bawang merah dan air minum kemasan. Onny mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Selain itu, mereka akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. BI juga akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap baik dan berdaya tahan.

Baca Juga:  Naik Lagi, TBS Kelapa Sawit Jadi Rp2.241 per Kilogram

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi April 2020 sebesar 0,18 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Sehingga inflasi secara tahun kalender 0,94 persen (ytd), dan secara tahunan (yoy) 2,78 persen. Perkiraan ini berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada pekan IV April 2020.

Komoditas utama penyumbang inflasi April 2020 antara lain bawang merah (0,12 persen), emas perhiasan (0,09 peren), jeruk (0,05 persen) serta gula pasir (0,02 persen). Kemudian, ada air minum dalam kemasan (0,02 persen), tempe, tahu mentah, beras, dan rokok kretek filter (masing-masing 0,01 persen) (mtm).

"Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah (0,11 persen), daging ayam ras (0,08 persen), telur ayam ras, bawang putih, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca Juga:  GIICOMVEC Bakal Dongkrak Penjualan Kendaraan

Dijelaskan, pantauan inflasi pada pekan IV April 2020 lebih rendah dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Utamanya, akibat masih turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan mulai turunnya harga jeruk.

Sementara itu, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dari pekan sebelumnya yaitu bawang merah dan air minum kemasan. Onny mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Selain itu, mereka akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. BI juga akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap baik dan berdaya tahan.

Baca Juga:  Naik Lagi, TBS Kelapa Sawit Jadi Rp2.241 per Kilogram

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari