JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Harga minyak jatuh sekitar tiga persen ke bawah level 80 dolar Amerika Serikat (AS) per barel pada akhir perdagangan Jumat (19/11/2021) sore waktu AS atau Sabtu (20/11) WIB pagi.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari anjlok US$2,35 atau 2,9 persen ke level US$78,89 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember merosot US$2,91 atau 3,6 persen ke level US$76,10 per barel.
Dengan pelemahan itu, harga minyak WTI sudah turun 5,8 persen selama sepekan kemarin, sementara Brent turun 4 persen. Kedua kontrak acuan minyak itu melemah untuk pekan keempat berturut-turut, untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.
Analis Senior Price Futures, Phil Flynn, mengatakan, pelemahan harga minyak dipicu kekhawatiran pasar atas melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa. Pasalnya, lonjakan telah mendorong sejumlah negara di kawasan itu melakukan lockdown.
Austria menjadi negara pertama di Eropa barat yang memberlakukan lockdown penuh di musim gugur ini untuk mengatasi gelombang baru infeksi covid-19 di seluruh wilayah. Jerman, negara ekonomi terbesar Eropa, juga memberi sinyal akan melakukan lockdown total.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran pasar bahwa pemulihan ekonomi global yang sedang berlangsung akan terhambat sehingga menekan harga minyak.
"Ketakutan akan hal yang tidak diketahui membebani sentimen pasar," katanya.
Harga minyak Brent telah melonjak hampir 60 persen tahun ini. Penguatan ditopang kebangkitan ekonomi setelah tertekan pandemi. Penguatan juga ditopang kebijakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+ yang hanya meningkatkan produksi secara bertahap.
Sumber: AFP/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun