JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan melemah seiring dengan sentimen negatif pasar berisiko seperti pasar uang. Sentimen negatif tersebut berasal dari kian meningkatnya angka kasus penularan Covid-19.
Sebagai informasi, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), Senin (22/6) posisi rupiah terhadap dolar AS berada di level 14.242. Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjandra mengatakan, berita meningkatnya penyebaran Covid-19 di Amerika Serikat memicu kecemasan tertundanya pemulihan ekonomi.
“Wabah virus covid-19 yang terus meningkat seperti di AS, Jerman, dan Tiongkok sepanjang akhir pekan bisa menjadi sentimen negatif ke aset berisiko hari ini,” ujarnya dalam pesan singkatnya, Senin (22/6).
Menurutnya, padahal ketiga negara ini telah membuka kembali perekonomiannya dengan melonggarkan pembatasan. Namun sayangnya, angka penularan wabah kembali meningkat.
“Sentimen negatif ini bisa memicu juga pelemahan rupiah sebagai salah satu aset berisiko,” ucapnya.
Sementara pergerakan rupiah terhadap dolar AS sendiri diperkirakan akan melemah. “Rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS ke arah resisten 14.200 dengan support di kisaran 14.050,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan melemah seiring dengan sentimen negatif pasar berisiko seperti pasar uang. Sentimen negatif tersebut berasal dari kian meningkatnya angka kasus penularan Covid-19.
Sebagai informasi, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), Senin (22/6) posisi rupiah terhadap dolar AS berada di level 14.242. Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjandra mengatakan, berita meningkatnya penyebaran Covid-19 di Amerika Serikat memicu kecemasan tertundanya pemulihan ekonomi.
- Advertisement -
“Wabah virus covid-19 yang terus meningkat seperti di AS, Jerman, dan Tiongkok sepanjang akhir pekan bisa menjadi sentimen negatif ke aset berisiko hari ini,” ujarnya dalam pesan singkatnya, Senin (22/6).
Menurutnya, padahal ketiga negara ini telah membuka kembali perekonomiannya dengan melonggarkan pembatasan. Namun sayangnya, angka penularan wabah kembali meningkat.
- Advertisement -
“Sentimen negatif ini bisa memicu juga pelemahan rupiah sebagai salah satu aset berisiko,” ucapnya.
Sementara pergerakan rupiah terhadap dolar AS sendiri diperkirakan akan melemah. “Rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS ke arah resisten 14.200 dengan support di kisaran 14.050,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman