JAKARTA (RIAUPOS.CO) – India telah mengeluarkan izin impor refined bleached and deodorized (RBD) palm olein sebesar 1,1 juta ton dari Indonesia. Padahal, sebulan yang lalu, India melakukan pelarangan impor pada komoditas tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun menyambut baik hal tersebut. Namun, ia belum mengetahui sampai mana pembahasan rencana impor tersebut.
“India lagi kepengin sama Indonesia ya bagus. Kalau itu kan business to business (B2B). Ya kita sih berharap (sepakat),” katanya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis (20/2) malam.
Hal yang sama juga diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan mengatakan bahwa ini merupakan langkah yang baik. Dengan adanya ini, menurut dia, kelebihan stok seperti dulu tidak akan terjadi lagi.
“Ya kalau ada bagus dong, negara suplai (ke India), kita kan sekarang ini karena sudah ada B30 juga nggak kelebihan seperti dulu lagi,” sebutnya.
Sebagai informasi, India sebelumnya melakukan pelarangan impor pada komoditas crude palm oil (CPO) pada 8 Januari lalu. Dikutip dari Reuters, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (DGFT) Kementerian Perdagangan India telah menerbitkan izin impor untuk produk tersebut setelah mendapatkan 100 pengajuan izin impor dari para importir di India.
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – India telah mengeluarkan izin impor refined bleached and deodorized (RBD) palm olein sebesar 1,1 juta ton dari Indonesia. Padahal, sebulan yang lalu, India melakukan pelarangan impor pada komoditas tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun menyambut baik hal tersebut. Namun, ia belum mengetahui sampai mana pembahasan rencana impor tersebut.
- Advertisement -
“India lagi kepengin sama Indonesia ya bagus. Kalau itu kan business to business (B2B). Ya kita sih berharap (sepakat),” katanya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis (20/2) malam.
Hal yang sama juga diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan mengatakan bahwa ini merupakan langkah yang baik. Dengan adanya ini, menurut dia, kelebihan stok seperti dulu tidak akan terjadi lagi.
- Advertisement -
“Ya kalau ada bagus dong, negara suplai (ke India), kita kan sekarang ini karena sudah ada B30 juga nggak kelebihan seperti dulu lagi,” sebutnya.
Sebagai informasi, India sebelumnya melakukan pelarangan impor pada komoditas crude palm oil (CPO) pada 8 Januari lalu. Dikutip dari Reuters, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (DGFT) Kementerian Perdagangan India telah menerbitkan izin impor untuk produk tersebut setelah mendapatkan 100 pengajuan izin impor dari para importir di India.