Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Kembali Naik, TBS Sawit Jadi Rp2.303 per Kg

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 20-26 Januari mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur. Jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp5,07 per kilogram (kg) dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu pekan ke depan naik menjadi Rp2.303,02 per kilogram.

Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

"Untuk harga jual CPO, PT PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp145,78 per kilogram, PT Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp55,12 per kilogram, PT Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp300,00 per kilogram, PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp60,55 per kilogram, PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp204,20 per kilogram dari harga pekan lalu," katanya.

Baca Juga:  Asita Riau Dukung Pemberlakuan New Normal

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp183,63 per kilogram, PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp333,00 per kilogram, PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp303,51 per kilogram dari harga pekan lalu.

"Sementara dari faktor eksternal, naiknya harga TBS pekan ini karena memasuki kontrak perdagangan periode yang baru. Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mengalami kenaikan. Kontrak futures (berjangka) yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange tersebut naik 0,5 persen di awal pekan ini," jelasnya.

Untuk kontrak yang berakhir Maret sudah kadaluwarsa. Kontrak pengiriman tiga bulanan sudah masuk periode April 2021. Saat ditransaksikan harga kontrak tersebut naik ke level RM 3.335 per ton. Jelang berakhirnya kontrak berjangka, harga suatu komoditas biasanya mengalami penurunan mendekati harga komoditas aslinya.  

Baca Juga:  Jasa Raharja Sosialisasikan Antisipasi Lakalantas

"Kontrak futures biasanya ditransaksikan di harga yang lebih tinggi (premium) terhadap harga komoditas fisiknya," paparnya.(das)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 20-26 Januari mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur. Jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp5,07 per kilogram (kg) dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu pekan ke depan naik menjadi Rp2.303,02 per kilogram.

Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

- Advertisement -

"Untuk harga jual CPO, PT PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp145,78 per kilogram, PT Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp55,12 per kilogram, PT Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp300,00 per kilogram, PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp60,55 per kilogram, PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp204,20 per kilogram dari harga pekan lalu," katanya.

Baca Juga:  Pertamini Bisa Legal jika Ada Pertashop

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp183,63 per kilogram, PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp333,00 per kilogram, PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp303,51 per kilogram dari harga pekan lalu.

- Advertisement -

"Sementara dari faktor eksternal, naiknya harga TBS pekan ini karena memasuki kontrak perdagangan periode yang baru. Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mengalami kenaikan. Kontrak futures (berjangka) yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange tersebut naik 0,5 persen di awal pekan ini," jelasnya.

Untuk kontrak yang berakhir Maret sudah kadaluwarsa. Kontrak pengiriman tiga bulanan sudah masuk periode April 2021. Saat ditransaksikan harga kontrak tersebut naik ke level RM 3.335 per ton. Jelang berakhirnya kontrak berjangka, harga suatu komoditas biasanya mengalami penurunan mendekati harga komoditas aslinya.  

Baca Juga:  AirAsia Luncurkan Livery Sustainable ASEAN

"Kontrak futures biasanya ditransaksikan di harga yang lebih tinggi (premium) terhadap harga komoditas fisiknya," paparnya.(das)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari