PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kebijakan APBN dan Realisasi Anggaran dalam rangka Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) di tahun 2021 sama seperti halnya 2020 di mana pemerintah pusat juga memberikan prioritas alokasi untuk pemulihan ekonomi nasional pada APBN.
Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Riau sekaligus Kakanwil DJPb Ismed Saputra dalam Media Meeting Triwulan III mengungkapkan, pemerintah telah mengalokasikan Rp744,75 triliun pada empat klaster PC PEN yaitu kesehatan, perlinsos, program prioritas, dan dukungan UKM dan korporasi. "Sampai dengan September 2021 telah terealisasi Rp341,86 triliun. Realisasi PC PEN periode triwulan III, secara q-to-q meningkat 14,46 persen," katanya, Senin (18/10).
Ismed mengungkapkan, di Riau, anggaran PC-PEN dan pencegahan Covid-19 secara total telah terserap Rp3,37 triliun. Pada klaster kesehatan berupa pembayaran klaim rumah sakit/therapeutik sebesar Rp483,01 miliar kepada 57 rumah sakit dan 6.999 pasien, serta insentif kesehatan sebesar Rp97,80 miliar untuk 94 fasilitas kesehatan dan 15.725 tenaga kesehatan.
Dalam kegiatan ini turut hadir, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Provinsi Riau Haris Setioko, Kepala Kanwil DJP Riau Farid Bachtiar, Kepala Kanwil DJKN RSK Sudarsono, dan Kepala BDK Pekanbaru Arfiansyah Darwin. Dijelaskan Ismed, pada klaster Perlinsos tersalur bansos Program Kluarga Harapan (PKH) sebesar Rp312,81 miliar untuk 162.357 KPM; program sembako tunai sebesar Rp414,40 miliar untuk 243.302 KPM, program bansos tunai sebesar Rp309,40 miliar kepada 198.277 KPM; program kartu prakerja tersalur Rp546,36 miliar kepada 153.904 peserta; diskon listrik Rp65,65 miliar bagi 1.844.560 pelanggan; bantuan tunai pedagang kaki lima dan warung Rp1,47 miliar kepada 1.222 penerima, serta Program BLT dana desa tersalur Rp345,72 miliar untuk 1.591 desa.
Pada klaster program prioritas terdapat program padat karya PUPR yang tersalur Rp358,49 miliar kepada 20.089 tenaga kerja; padat karya Kemenhub terealisasi Rp18,99 miliar kepada 381 tenaga kerja; padat karya Kementan, terealisasi Rp5,35 miliar kepada 711 tenaga kerja. "Pada klaster dukungan UMKM dan korporasi disalurkan Rp416,29 miliar bagi 346.910 pelaku usaha mikro," ujarnya.(anf)