- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kinerja keuangan emiten di sejumlah bursa global akan memengaruhi pergerakan pasar saham Indonesia pekan ini. Kepastian tapering oleh The Federal Reserve (The Fed) tidak membuat pasar panik, justru direspon positif oleh pelaku pasar. Namun, indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melemah akibat aksi profit taking.
"IHSG diperkirakan support di level 6.552 sampai 6.436 dan resistane di 6.680 hingga 6.800," kata Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee kepada Jawa Pos (JPG), Ahad (17/10).
- Advertisement -
Dia menuturkan, kinerja emiten di Indeks S&P 500 akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar pekan ini. Dari delapan anggota yang telah melaporkan laba, semuanya melebihi ekspektasi laba per saham (EPS) dari perkiraan analis. Pasar Wall Street mulai reli ke atas didorong oleh kinerja pendapatan emiten yang lebih baik. Seperti, Walgreens Boots Aliance, United Health, dan Bank of America.
Data Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) menunjukkan, inflasi pada September terjadi inflasi sebesar 0,4 persen month-to-month (mom) atau 5,4 persen year-on-year (yoy).(han/dio/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kinerja keuangan emiten di sejumlah bursa global akan memengaruhi pergerakan pasar saham Indonesia pekan ini. Kepastian tapering oleh The Federal Reserve (The Fed) tidak membuat pasar panik, justru direspon positif oleh pelaku pasar. Namun, indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melemah akibat aksi profit taking.
"IHSG diperkirakan support di level 6.552 sampai 6.436 dan resistane di 6.680 hingga 6.800," kata Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee kepada Jawa Pos (JPG), Ahad (17/10).
- Advertisement -
Dia menuturkan, kinerja emiten di Indeks S&P 500 akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar pekan ini. Dari delapan anggota yang telah melaporkan laba, semuanya melebihi ekspektasi laba per saham (EPS) dari perkiraan analis. Pasar Wall Street mulai reli ke atas didorong oleh kinerja pendapatan emiten yang lebih baik. Seperti, Walgreens Boots Aliance, United Health, dan Bank of America.
Data Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) menunjukkan, inflasi pada September terjadi inflasi sebesar 0,4 persen month-to-month (mom) atau 5,4 persen year-on-year (yoy).(han/dio/jpg)