Selasa, 12 Agustus 2025

IHSG Diprediksi Melemah Pekan Ini

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Kinerja keuangan emiten di sejumlah bursa global akan memengaruhi pergerakan pasar saham Indonesia pekan ini. Kepastian tapering oleh The Federal Reserve (The Fed) tidak membuat pasar panik, justru direspon positif oleh pelaku pasar. Namun, indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melemah akibat aksi profit taking.

"IHSG diperkirakan support di level 6.552 sampai 6.436 dan resistane di 6.680 hingga 6.800," kata Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee kepada Jawa Pos (JPG), Ahad (17/10).

Dia menuturkan, kinerja emiten di Indeks S&P 500 akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar pekan ini. Dari delapan anggota yang telah melaporkan laba, semuanya melebihi ekspektasi laba per saham (EPS) dari perkiraan analis. Pasar Wall Street mulai reli ke atas didorong oleh kinerja pendapatan emiten yang lebih baik. Seperti, Walgreens Boots Aliance, United Health, dan Bank of America.

Baca Juga:  Mitsubishi Fuso Kuasai Market Share Kuartal Satu

Data Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) menunjukkan, inflasi pada September terjadi inflasi sebesar 0,4 persen month-to-month (mom) atau 5,4 persen year-on-year (yoy).(han/dio/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Kinerja keuangan emiten di sejumlah bursa global akan memengaruhi pergerakan pasar saham Indonesia pekan ini. Kepastian tapering oleh The Federal Reserve (The Fed) tidak membuat pasar panik, justru direspon positif oleh pelaku pasar. Namun, indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melemah akibat aksi profit taking.

"IHSG diperkirakan support di level 6.552 sampai 6.436 dan resistane di 6.680 hingga 6.800," kata Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee kepada Jawa Pos (JPG), Ahad (17/10).

Dia menuturkan, kinerja emiten di Indeks S&P 500 akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar pekan ini. Dari delapan anggota yang telah melaporkan laba, semuanya melebihi ekspektasi laba per saham (EPS) dari perkiraan analis. Pasar Wall Street mulai reli ke atas didorong oleh kinerja pendapatan emiten yang lebih baik. Seperti, Walgreens Boots Aliance, United Health, dan Bank of America.

Baca Juga:  OJK Harapkan Target Inklusi Keuangan Capai 90 Persen

Data Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) menunjukkan, inflasi pada September terjadi inflasi sebesar 0,4 persen month-to-month (mom) atau 5,4 persen year-on-year (yoy).(han/dio/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Kinerja keuangan emiten di sejumlah bursa global akan memengaruhi pergerakan pasar saham Indonesia pekan ini. Kepastian tapering oleh The Federal Reserve (The Fed) tidak membuat pasar panik, justru direspon positif oleh pelaku pasar. Namun, indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melemah akibat aksi profit taking.

"IHSG diperkirakan support di level 6.552 sampai 6.436 dan resistane di 6.680 hingga 6.800," kata Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee kepada Jawa Pos (JPG), Ahad (17/10).

Dia menuturkan, kinerja emiten di Indeks S&P 500 akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar pekan ini. Dari delapan anggota yang telah melaporkan laba, semuanya melebihi ekspektasi laba per saham (EPS) dari perkiraan analis. Pasar Wall Street mulai reli ke atas didorong oleh kinerja pendapatan emiten yang lebih baik. Seperti, Walgreens Boots Aliance, United Health, dan Bank of America.

Baca Juga:  BKKBN Kemas Cara Baru Tingkatkan Followers Media Massa

Data Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) menunjukkan, inflasi pada September terjadi inflasi sebesar 0,4 persen month-to-month (mom) atau 5,4 persen year-on-year (yoy).(han/dio/jpg)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari