SURABAYA (RIAUPOS.CO) — Permintaan All New Honda Beat di Jatim cukup tinggi. Sejak diperkenalkan di jaringan Honda Jatim pada pertengahan Januari 2020, angka penjualannya fantastis. Yakni, mencapai delapan ribu unit. Sementara itu, jumlah yang inden sekitar 1.600 unit.
Marcomm and Development Division Head PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) Suhari menyatakan, selama ini profil konsumen Beat didominasi first buyer yang berusia 17-26 tahun. Serta memiliki ekonomi menengah ke bawah. Kalangan itulah yang memang dibidik MPM sebagai pembeli All New Beat sekarang.
"Dengan kehadiran varian baru ini, kami ingin lebih memperkuat segmen AT entry level, khususnya Beat yang juga merupakan tulang punggung model untuk Honda," terangnya dalam acara Public Launching Honda Beat, Ahad (16/2).
Marketing Director PT MPM Dendy Sean juga menjelaskan, dari total yang inden, porsi paling besar diisi tipe All New Beat Deluxe. Kontribusinya 73 persen. Menurut Dendy, tipe deluxe memang memiliki harga paling tinggi di antara lainnya.
Namun, hanya jenis itu yang punya model matte dan 3D emblem sehingga menimbulkan kesan mewah. ”Faktor itulah yang membuat masyarakat memilih tipe deluxe. Kalau dari sisi fitur sih, kurang lebih sama,” terangnya.
Dia yakin angka sales yang telah dicapai saat ini akan terus meningkat. Sebab, respons masyarakat terhadap All New Beat saat acara di Royal Plaza pada 10–16 Februari dinilai sangat memuaskan. "Awalnya, target kami di pameran Royal Plaza ini hanya sekitar 200 unit. Tapi, ternyata angka tersebut membeludak sampai 650 unit kalau digabung dengan konsumen-konsumen potensial," tegas Dendy.
MPM menargetkan angka penjualan Honda Beat tahun ini bisa naik 20 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dari 18 ribu tiap bulan meningkat jadi 22 ribu per bulan. Jika diakumulasikan, penjualan Beat sejak diluncurkan pertama kali pada 2008 mencapai 17 juta unit secara nasional. Sementara itu, khusus di Jatim 3,2 juta unit.
Selain untuk meningkatkan sales, kehadiran All New Beat diharapkan bisa mengangkat penjualan skutik entry level Honda yang lima tahun belakangan ini angkanya terus turun. Berdasar data MPM, pada 2014–2015 kontribusi matik entry level terhadap total penjualan Honda di Jatim pernah berada di angka 40 persen.
Namun, sekarang kontribusinya hanya menyumbang 27 persen. "Kami ingin dengan adanya All New Beat bisa mengangkat penjualan entry level seperti dulu lagi," ucap Dendy. (car/c12/oki/jpg)