PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kebijakan aktivitas di luar yang dibatasi dan kondisi perekonomian masyarakat yang merosot turun di Pademi Covid-19, ternyata tidak sepenuhnya harus membuat jasa otomotif dan bengkel tumbang. Mampu beradaptasi dengan kondisi dan situasi adalah pilihan yang tetap, seperti yang dilakukan ACR Auto Service yang tetap bertahan dengan menawarkan diskon jasa, dan home service kepada pelanggannya.
"Kita harus berani memberikan diskon jasa kepada konsumen dibandingkan hari biasa, karena kondisi keuangan masyarakat memang cukup sulit. Lebih baik memberikan diskon jasa, ketimbang mereka pikir-pikir lagi perbaikan mobil karena terbentur ongkos mahal. Diskon produk, tidak mungkin kita lakukan, karana harga sudah ditetapkan produsen, bahkan sebagian harga onderdil justru banyak naik," jelas Penanggung Jawab Operasional ACR Outo Service, Ipong Lesmana di Jalan Soekarno-Hatta.
Disinggung animo masyarakat melakukan service kendaraan saat ini, dikatakan Ipong terjadi penurunan hingga 40 persen. Biasanya, setiap hari biasa 10 kendaraan yang ditanggani. Namun saat ini, kadang hanya berkisar 3 hingga 5 kendaraan saja yang masuk perhari.
"Kebanyakan kendaraan service-service ringan, seperti ganti oli, ganti kampas rem, atau ganti tali belting, atau mogok tak bisa jalan dikediamannya. Untuk kendaraan rusak berat, banyak berkurang," tambahya.
Untuk service ringan, atau mogok di rumah pelanggan, dijelaskan Ipong mereka melayaninya dalam bentuk pelayanan home care. "Kita kadang-datang ke rumah pelanggan untuk perbaikan ringan. Jika tidak bisa, kita akan derek kendaraannya langsung ke bengkel. Bahkan, kita juga mengingatkan pelanggan by telpon, kapan saatnya mereka service, atau mananyakan kondisi kendaraan yang sudah diperbaiki mekanik kami sebelumnya," tambah Ipong.
Disinggung, bahwa bengkel juga rawan tumbuh klaster baru Covid-19, Ipong mengakui memang menerapkan protokol kesehatan secara maksimal seperti cuci tangan, pake masker, jaga jarak di kalangan karyawan tak sepenuhnya bisa terlaksana secara berbarengan. Namun memakai masker dan jaga jarak, otomatis bisa terlaksana, karena motir dan konsumen tidak akan bersentuhan.
"Kalau masker dan jaga jarak, karyawan kita selalu mematuhinya. Hanya cuci tangan berulang-ulang tak bisa dilakukan montir, karena tangannya pasti penuh oli dan gomok saat memeriksa kendaraan yang rusak, tak mungkin mencucinya berkali-kali, kecuali saat pekerjaan mereka telah tuntas," jelas Ipong tertawa kecil.
Pihaknya mungkin ada rada kuatir saat harus berhadapan dengan konsumen yang datang silih berganti, terutama service dari konsumen yang datang dari luar kota yang tak mengindahkan protokol kesehatan, pake masker. Mengingatkannya segan.
"Iya, ada kekuatiran juga, tapi kita berharap ada kesadaran konsumen sendiri untuk memproteksi diri mereka dengan selalu menggunakan masker saat beraktifitas dan datang ke bengkel," tambahnya.
Laporan: Deslina (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan