Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Isuzu Beri Pelatihan Keselamatan Berkendara

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kecelakaan di jalan raya masih menjadi momok menakutkan. Tidak hanya memakan korban jiwa yang sangat tinggi, kecelakaan lalu lintas juga menyebabkan kerugian ekonomi sangat besar. Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada pertengahan Oktober 2021 lalu menyebutkan, tiap satu jam, rata-rata 2-3 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia.

Kerugian ekonomi akibat kecelakaan itu diperkirakan mencapai 2,9 hingga 3,1 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia untuk tahun 2020, atau setara dengan Rp440 triliun hingga Rp478 triliun dengan total PDB sebanyak Rp15.434 triliun. emhub mencatat, sebanyak 61 persen kecelakaan yang terjadi disebabkan faktor manusia, lalu 30 persen karena faktor sarana prasarana, dan 9 persen akibat faktor pemenuhan persyaratan laik jalan.

Terkait hal itulah, Astra Isuzu kembali mengkampanyekan keselamatan berkendara untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Kali ini, bertepatan dengan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, Isuzu menggandeng Kemhub dan dan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mencanangkan program pelatihan keselamatan berkendara bagi pengemudi truk.

"Kecelakaan kendaraan niaga saat ini masih menjadi kontributor terbesar kecelakaan di Indonesia. Penyebab utamanya adalah faktor internal atau person yang kurang memiliki kemampuan atau kompetensi dalam mengendarai kendaraaan niaga," tutur Customer & Product Service Division Head PT Astra International Tbk-Isuzu Sales Operation (Astra Isuzu) Heri Wasesa di booth Isuzu di GIIAS 2021, Jumat (12/11) lalu.

Baca Juga:  Keren Bro, Toyota 86 Pakai Mesin 255 HP Berturbo

Ia menambahkan, Astra Isuzu sebagai mitra bisnis ingin hadir, tidak hanya dalam memberi kenyamanan dan keamanan dari sisi produk, tetapi juga pada setiap aktivitas pelanggan dalam menjalankan bisnisnya. Terutama dalam memastikan keamanan dan keselamatan pengemudi sebagai stakeholder selama berkendara.

"Kami siap berkontribusi menjaga kendaraan dan perilaku pengemudi untuk berkendara aman. Kita berharap, para pengemudi bisa berkendara dengan benar. Hal itu tentu bisa menghemat bahan bakar, menjaga keawetan kendaraan agar bisa tahan lama, dan aman di jalan," papar Heri menambahkan pihaknya akan terus berkontribusi, salah satunya kerja sama dengan Aptrindo, melatih para pengemudi truk.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kemhub Budi Setiyadi menyambut baik langkah Isuzu dan Aptrindo yang selama ini peduli pada peningkatan keselamatan berkendara. "Semoga ini menjadi kontribusi besar dalam mengurangi kecelakaan. Banyak kasus kecelakaan kendaraan niaga disebabkan oleh pengemudi yang kurang terampil, dengan pelatihan ini kita harapkan bisa mengurangi kondisi itu," kata Budi.

Baca Juga:  Bank Dunia Kucurkan Pinjaman Rp3,6 T untuk Indonesia

Budi menambahkan, saat ini masih banyak operator truk kelebihan muat dan kelebihan dimensi kendaraan (over dimension overloading/ODOL). Hal itu menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas. Belum lagi dari sisi aspek teknis kendaraan dan kelaikan jalan yang tidak sesuai aturan. "Itu semua belum disadari pengemudi," kata dia.

Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan mengapresiasi Isuzu yang memiliki program untuk kontribusi pengendalian angka kecelakaan yakni pelatihan pengemudi untuk berkendara secara aman. Program itu akan diikuti ribuan pengemudi dari sekitar 2.500 perusahaan pemilik truk anggota Aptrindo. 

Data Korlantas Polri menyebutkan, sepanjang tahun 2020, terjadi kecelakaan di Indonesia sebanyak 100.028 peristiwa. Dari peristiwa itu, sebanyak 113.518 korban luka ringan, 10.751 korban luka berat, dan 23.529 korban meninggal dunia."Kita kolaborasi faktor human dengan kendaraan. Jadi, kualitas kendaraan terjaga, begitu juga dengan pengemudinya. Jadi bisa berkontribusi mengurangi angka kecelakaan," ujar Gemilang.(ifr)

Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kecelakaan di jalan raya masih menjadi momok menakutkan. Tidak hanya memakan korban jiwa yang sangat tinggi, kecelakaan lalu lintas juga menyebabkan kerugian ekonomi sangat besar. Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada pertengahan Oktober 2021 lalu menyebutkan, tiap satu jam, rata-rata 2-3 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia.

Kerugian ekonomi akibat kecelakaan itu diperkirakan mencapai 2,9 hingga 3,1 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia untuk tahun 2020, atau setara dengan Rp440 triliun hingga Rp478 triliun dengan total PDB sebanyak Rp15.434 triliun. emhub mencatat, sebanyak 61 persen kecelakaan yang terjadi disebabkan faktor manusia, lalu 30 persen karena faktor sarana prasarana, dan 9 persen akibat faktor pemenuhan persyaratan laik jalan.

- Advertisement -

Terkait hal itulah, Astra Isuzu kembali mengkampanyekan keselamatan berkendara untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Kali ini, bertepatan dengan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, Isuzu menggandeng Kemhub dan dan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mencanangkan program pelatihan keselamatan berkendara bagi pengemudi truk.

"Kecelakaan kendaraan niaga saat ini masih menjadi kontributor terbesar kecelakaan di Indonesia. Penyebab utamanya adalah faktor internal atau person yang kurang memiliki kemampuan atau kompetensi dalam mengendarai kendaraaan niaga," tutur Customer & Product Service Division Head PT Astra International Tbk-Isuzu Sales Operation (Astra Isuzu) Heri Wasesa di booth Isuzu di GIIAS 2021, Jumat (12/11) lalu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kementrian BUMN Dukung BP2MI Dalam Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Ia menambahkan, Astra Isuzu sebagai mitra bisnis ingin hadir, tidak hanya dalam memberi kenyamanan dan keamanan dari sisi produk, tetapi juga pada setiap aktivitas pelanggan dalam menjalankan bisnisnya. Terutama dalam memastikan keamanan dan keselamatan pengemudi sebagai stakeholder selama berkendara.

"Kami siap berkontribusi menjaga kendaraan dan perilaku pengemudi untuk berkendara aman. Kita berharap, para pengemudi bisa berkendara dengan benar. Hal itu tentu bisa menghemat bahan bakar, menjaga keawetan kendaraan agar bisa tahan lama, dan aman di jalan," papar Heri menambahkan pihaknya akan terus berkontribusi, salah satunya kerja sama dengan Aptrindo, melatih para pengemudi truk.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kemhub Budi Setiyadi menyambut baik langkah Isuzu dan Aptrindo yang selama ini peduli pada peningkatan keselamatan berkendara. "Semoga ini menjadi kontribusi besar dalam mengurangi kecelakaan. Banyak kasus kecelakaan kendaraan niaga disebabkan oleh pengemudi yang kurang terampil, dengan pelatihan ini kita harapkan bisa mengurangi kondisi itu," kata Budi.

Baca Juga:  Penghapusan PPnBM Bebas Pajak Nirmanfaat bagi LCGC

Budi menambahkan, saat ini masih banyak operator truk kelebihan muat dan kelebihan dimensi kendaraan (over dimension overloading/ODOL). Hal itu menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas. Belum lagi dari sisi aspek teknis kendaraan dan kelaikan jalan yang tidak sesuai aturan. "Itu semua belum disadari pengemudi," kata dia.

Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan mengapresiasi Isuzu yang memiliki program untuk kontribusi pengendalian angka kecelakaan yakni pelatihan pengemudi untuk berkendara secara aman. Program itu akan diikuti ribuan pengemudi dari sekitar 2.500 perusahaan pemilik truk anggota Aptrindo. 

Data Korlantas Polri menyebutkan, sepanjang tahun 2020, terjadi kecelakaan di Indonesia sebanyak 100.028 peristiwa. Dari peristiwa itu, sebanyak 113.518 korban luka ringan, 10.751 korban luka berat, dan 23.529 korban meninggal dunia."Kita kolaborasi faktor human dengan kendaraan. Jadi, kualitas kendaraan terjaga, begitu juga dengan pengemudinya. Jadi bisa berkontribusi mengurangi angka kecelakaan," ujar Gemilang.(ifr)

Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari