Jumat, 20 September 2024

Bangun PLTA Upper Cisokan 1.040 MW, PLN Kantongi Pendanaan 380 Juta Dolar AS

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) melakukan kerja sama pendanaan sebesar 380 juta dolar AS dari 610 juta dolar AS yang direncanakan untuk mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan dengan total kapasitas 1.040 megawatt (MW) yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung dan Cianjur, Jawa Barat.

Komitmen pendanaan ini ditandai dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Penerusan Pinjaman (NPPP) yang diselenggarakan di auditorium PLN Kantor Pusat, antara PLN dengan pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Keuangan melalui skema perjanjian penerusan pinjaman atau Subsidiary Loan Agreement (SLA) pada, Senin (14/3).

Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto mengatakan, skema penerusan pinjaman ini merupakan yang pertama bagi PLN dalam enam tahun belakangan. Terakhir kali PLN menandatangani SLA pada 2016.

Menurut Hadiyanto, kreditur fasilitas pinjaman tersebut adalah International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang merupakan bagian dari World Bank Group dengan total pendanaan 380 juta dolar AS.

- Advertisement -
Baca Juga:  PT BRK Laksanakan Sepeda Santai dan Bantu Panti Asuhan

Selain itu, proyek PLTA Upper Cisokan juga direncanakan akan didanai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan total pendanaan 230 juta dolar AS dalam bentuk co-financing dengan World Bank dengan skema serupa.

"Kami sangat mendukung pembiayaan ini karena tujuannya untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan PLTA Upper Cisokan yang berbasis energi baru terbarukan (EBT) dari tenaga air, lebih sustainable, terjangkau, dan tentunya mencukupi pasokan listrik untuk masyarakat nantinya," ujar Hadiyanto, Selasa (15/3).

- Advertisement -

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang penuh ketidakpastian, PLN berhasil mendapatkan tingkat suku bunga yang sangat kompetitif dengan tenor cukup panjang, yaitu 24,5 tahun.

Di sisi lain, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely, menilai dalam konteks global dan nasional, pembangunan PLTA Upper Cisokan ini merupakan langkah yang tepat waktu dan kritikal oleh PLN dalam proses transisi energi.

Baca Juga:  Corona Pengaruhi Penjualan Yamaha hingga 9 Persen

Dalam pandangannya, proyek ini menjawab langsung mandat Sustainable Development Goals (SDGs) terkait pemerataan akses listrik, efisiensi penggunaan energi, serta memperbesar proporsi EBT pada portofolio energi primer PLN dalam jangka panjang.

Selain itu, PLTA ini akan mengurangi ketergantungan dan sensitivitas APBN terhadap gejolak harga komoditas utama, terutama minyak dan gas. Sehingga, koefisien korelasi biaya dengan pergerakan harga minyak dan gas dapat dikurangi.

"Ketiga, ini satu-satunya proyek yang sesuai antara durasi pinjaman dan life expectacy project, sehingga risiko re-financing, selain adanya bunga yang manageable, juga dapat ditangani," tutur Nely.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan dukungan pembiayaan yang kompetitif itu sekaligus menjadi bukti PLN mendapatkan kepercayaan internasional.(anf)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) melakukan kerja sama pendanaan sebesar 380 juta dolar AS dari 610 juta dolar AS yang direncanakan untuk mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan dengan total kapasitas 1.040 megawatt (MW) yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung dan Cianjur, Jawa Barat.

Komitmen pendanaan ini ditandai dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Penerusan Pinjaman (NPPP) yang diselenggarakan di auditorium PLN Kantor Pusat, antara PLN dengan pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Keuangan melalui skema perjanjian penerusan pinjaman atau Subsidiary Loan Agreement (SLA) pada, Senin (14/3).

Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto mengatakan, skema penerusan pinjaman ini merupakan yang pertama bagi PLN dalam enam tahun belakangan. Terakhir kali PLN menandatangani SLA pada 2016.

Menurut Hadiyanto, kreditur fasilitas pinjaman tersebut adalah International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang merupakan bagian dari World Bank Group dengan total pendanaan 380 juta dolar AS.

Baca Juga:  The Premiere Hotel Gelar Donor Darah dan Sumbang Tabung Oksigen

Selain itu, proyek PLTA Upper Cisokan juga direncanakan akan didanai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan total pendanaan 230 juta dolar AS dalam bentuk co-financing dengan World Bank dengan skema serupa.

"Kami sangat mendukung pembiayaan ini karena tujuannya untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan PLTA Upper Cisokan yang berbasis energi baru terbarukan (EBT) dari tenaga air, lebih sustainable, terjangkau, dan tentunya mencukupi pasokan listrik untuk masyarakat nantinya," ujar Hadiyanto, Selasa (15/3).

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang penuh ketidakpastian, PLN berhasil mendapatkan tingkat suku bunga yang sangat kompetitif dengan tenor cukup panjang, yaitu 24,5 tahun.

Di sisi lain, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely, menilai dalam konteks global dan nasional, pembangunan PLTA Upper Cisokan ini merupakan langkah yang tepat waktu dan kritikal oleh PLN dalam proses transisi energi.

Baca Juga:  PT BRK Laksanakan Sepeda Santai dan Bantu Panti Asuhan

Dalam pandangannya, proyek ini menjawab langsung mandat Sustainable Development Goals (SDGs) terkait pemerataan akses listrik, efisiensi penggunaan energi, serta memperbesar proporsi EBT pada portofolio energi primer PLN dalam jangka panjang.

Selain itu, PLTA ini akan mengurangi ketergantungan dan sensitivitas APBN terhadap gejolak harga komoditas utama, terutama minyak dan gas. Sehingga, koefisien korelasi biaya dengan pergerakan harga minyak dan gas dapat dikurangi.

"Ketiga, ini satu-satunya proyek yang sesuai antara durasi pinjaman dan life expectacy project, sehingga risiko re-financing, selain adanya bunga yang manageable, juga dapat ditangani," tutur Nely.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan dukungan pembiayaan yang kompetitif itu sekaligus menjadi bukti PLN mendapatkan kepercayaan internasional.(anf)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari