PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru meraih tiga penghargaan di Top BUMD Award 2021. Tiga kategori itu diraih lembaga BPR Pekanbaru, kategori CEO yang diraih Dirut BPR Pekanbaru Akhmad Fauzi Lindung, dan kategori pembina BUMD yang diraih Wali Kota Pekanbaru, Firdaus. Ini menjadi momen penting di hari jadi ke-14 BPR Pekanbaru.
Kegiatan di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (10/9) itu dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri dalam Negeri Tito Karnavian, dan sejumlah pejabat lainnya. "Raihan ini akan menjadi pemicu agar kami lebih baik lagi ke depan," ujar Dirut BPR Pekanbaru Akhmad Fauzi Lindung didampingi Direktur Operasional Al Badri, Ahad (12/9). Keduanya juga hadir di helat nasional itu.
Terdapat beberapa kriteria penilaian. Pertama, pencapaian kinerja. Kedua, inovasi bisnis. Ketiga, aspek kontribusi BUMD dalam pembangunan daerah, termasuk mendukung program daerah. Keempat, strategi inovasi di masa pandemi Covid-19. "BPR Pekanbaru dinilai termasuk yang memenuhi kriteria itu," ujarnya.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus menyebutkan, pada umurnya yang ke-14 tahun ini, BPR ternyata berhasil meraih penghargaan nasional. Diakuinya, selama 12 tahun ini BPR mengalami kerugian terus. Justru di masa pandemi Covid-19, BPR Pekanbaru mampu bangkit dan mengharumkan nama Pekanbaru di kancah nasional.
Penghargaan ini tentu penting bagi BPR Pekanbaru karena akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank pelat merah ini. Apalagi penilaian dilakukan secara intens oleh tim Institut Otonomi Daerah yang dipimpin mantan Dirjen Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan. Pak Djo, panggilan pria ini, pernah juga sebagai penjabat Gubernur Riau cukup lama jelang pemilihan kepala daerah, beberapa tahun lalu.
Penilaian oleh tim penilai sudah dilakukan sejak Mei 2021 lalu. Bahkan sejak Februari, tim sudah memantau 1200 BUMD seluruh Indonesia dan melakukan penilaian. Hasil finalnya, 200 BUMD dinilai memenuhi syarat untuk dilakukan penilaian akhir. Mereka diundang untuk presentasi secara daring untuk mengetahui bagaimana kinerja keseharian. Tidak hanya sekadar penilaian berkas saja. Hasilnya, BPR Pekanbaru dinilai memenuhi kriteria.
Sejauh ini, kinerja BPR Pekanbaru memang meningkat dari hari ke hari. Aset terus meningkat. Pertumbuhan aset terjadi, yakni Rp31 miliar pada 2020 dan menjadi Rp44 miliar pada 2021. Pertumbuhan (Outstanding/OS) kredit juga meningkat dari Rp19,4 miliar pada 2020 menjadi Rp27,4 miliar pada 2021. NPL atau kredit macet per Juni hanya 1,34 persen atau kategori sehat. Laba juga tumbuh dari Rp168 juta pada 2020 menjadi Rp186 juta pada 2021. Adapun dana pihak ketiga (DPK) per Juni naik dari Rp26,13 miliar pada 2020 menjadi Rp37,67 pada 2021.(muh)