Kamis, 3 April 2025
spot_img

Harga Minyak Fluktuatif, Masyarakat Diminta Hemat BBM

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran membuat harga minyak dunia fluktuatif. Belakangan, Presiden AS Donald Trump menyatakan mundur dari konfrontasi militer dengan Iran, dan membuat kenaikan harga mereda.

Harga minyak mentah Brent yang menjadi acuan Indonesia sudah turun ke level USD 65,91 per barel setelah sebelumnya sempat menanjak ke level USD 70 per barel. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, fluktuasi harga minyak dapat memengaruhi neraca pembayaran Indonesia.

Maka dari itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. “Hari ini sudah reda lagi. Brent udah turun lagi, mudah-mudahan enggak ada eskalasi,” ujarnya di gedung ESDM Jakarta, Kamis (9/1).

Baca Juga:  Pemerintah Harus Hati-Hati Jebakan Utang yang Naik Rp1.220,5 Triliun

Di tengah harga minyak dunia yang masih fluktuatif, pemerintah juga meminta masyarakat untuk hemat energi. Sebagaimana diketahui, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2019 lalu melebihi kuota. Dia berharap, hal seperti ini tidak terulang pada 2020.

“Kami minta semua masyarakat untuk bisa mendukung pemerintah, meningkatkan efisiensi kegiatan masing-masing, supaya pemakaian bisa dioptimalkan agar demand tidak berlebihan,” tuturnya.

Di sisi lain, Arifin menambahkan, pihaknya juga menggandeng Polri dan Kementerian Dalam Negeri untuk mengawasi penyaluran BBM khususnya solar yang masih disubsidi dan premium yang menjadi penugasan kepada badan usaha.

“Penyimpangan-penyimpangan itu juga harus bisa ditekan,” ujarnya lagi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran membuat harga minyak dunia fluktuatif. Belakangan, Presiden AS Donald Trump menyatakan mundur dari konfrontasi militer dengan Iran, dan membuat kenaikan harga mereda.

Harga minyak mentah Brent yang menjadi acuan Indonesia sudah turun ke level USD 65,91 per barel setelah sebelumnya sempat menanjak ke level USD 70 per barel. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, fluktuasi harga minyak dapat memengaruhi neraca pembayaran Indonesia.

Maka dari itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. “Hari ini sudah reda lagi. Brent udah turun lagi, mudah-mudahan enggak ada eskalasi,” ujarnya di gedung ESDM Jakarta, Kamis (9/1).

Baca Juga:  BRI Raup Untung Rp 34,41 Triliun

Di tengah harga minyak dunia yang masih fluktuatif, pemerintah juga meminta masyarakat untuk hemat energi. Sebagaimana diketahui, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2019 lalu melebihi kuota. Dia berharap, hal seperti ini tidak terulang pada 2020.

“Kami minta semua masyarakat untuk bisa mendukung pemerintah, meningkatkan efisiensi kegiatan masing-masing, supaya pemakaian bisa dioptimalkan agar demand tidak berlebihan,” tuturnya.

Di sisi lain, Arifin menambahkan, pihaknya juga menggandeng Polri dan Kementerian Dalam Negeri untuk mengawasi penyaluran BBM khususnya solar yang masih disubsidi dan premium yang menjadi penugasan kepada badan usaha.

“Penyimpangan-penyimpangan itu juga harus bisa ditekan,” ujarnya lagi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Harga Minyak Fluktuatif, Masyarakat Diminta Hemat BBM

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran membuat harga minyak dunia fluktuatif. Belakangan, Presiden AS Donald Trump menyatakan mundur dari konfrontasi militer dengan Iran, dan membuat kenaikan harga mereda.

Harga minyak mentah Brent yang menjadi acuan Indonesia sudah turun ke level USD 65,91 per barel setelah sebelumnya sempat menanjak ke level USD 70 per barel. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, fluktuasi harga minyak dapat memengaruhi neraca pembayaran Indonesia.

Maka dari itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. “Hari ini sudah reda lagi. Brent udah turun lagi, mudah-mudahan enggak ada eskalasi,” ujarnya di gedung ESDM Jakarta, Kamis (9/1).

Baca Juga:  Persyaratan Konversi BRK Syariah Sudah Terpenuhi

Di tengah harga minyak dunia yang masih fluktuatif, pemerintah juga meminta masyarakat untuk hemat energi. Sebagaimana diketahui, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2019 lalu melebihi kuota. Dia berharap, hal seperti ini tidak terulang pada 2020.

“Kami minta semua masyarakat untuk bisa mendukung pemerintah, meningkatkan efisiensi kegiatan masing-masing, supaya pemakaian bisa dioptimalkan agar demand tidak berlebihan,” tuturnya.

Di sisi lain, Arifin menambahkan, pihaknya juga menggandeng Polri dan Kementerian Dalam Negeri untuk mengawasi penyaluran BBM khususnya solar yang masih disubsidi dan premium yang menjadi penugasan kepada badan usaha.

“Penyimpangan-penyimpangan itu juga harus bisa ditekan,” ujarnya lagi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran membuat harga minyak dunia fluktuatif. Belakangan, Presiden AS Donald Trump menyatakan mundur dari konfrontasi militer dengan Iran, dan membuat kenaikan harga mereda.

Harga minyak mentah Brent yang menjadi acuan Indonesia sudah turun ke level USD 65,91 per barel setelah sebelumnya sempat menanjak ke level USD 70 per barel. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, fluktuasi harga minyak dapat memengaruhi neraca pembayaran Indonesia.

Maka dari itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. “Hari ini sudah reda lagi. Brent udah turun lagi, mudah-mudahan enggak ada eskalasi,” ujarnya di gedung ESDM Jakarta, Kamis (9/1).

Baca Juga:  Mahasiswa Magang dan KKN Dilindungi BP Jamsostek

Di tengah harga minyak dunia yang masih fluktuatif, pemerintah juga meminta masyarakat untuk hemat energi. Sebagaimana diketahui, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2019 lalu melebihi kuota. Dia berharap, hal seperti ini tidak terulang pada 2020.

“Kami minta semua masyarakat untuk bisa mendukung pemerintah, meningkatkan efisiensi kegiatan masing-masing, supaya pemakaian bisa dioptimalkan agar demand tidak berlebihan,” tuturnya.

Di sisi lain, Arifin menambahkan, pihaknya juga menggandeng Polri dan Kementerian Dalam Negeri untuk mengawasi penyaluran BBM khususnya solar yang masih disubsidi dan premium yang menjadi penugasan kepada badan usaha.

“Penyimpangan-penyimpangan itu juga harus bisa ditekan,” ujarnya lagi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari