PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejak berusia dua tahun, tak bisa lagi Ibnu merasakan kasih sayang seorang ayah, karena sang ayah telah meninggal dunia. Sejak itu ia hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya di kediaman sederhana mereka yang sudah tak layak huni. Ibnu yang berusia 14 tahun dan tinggal di JalanBambu Kuning, Tenayan Raya itu pun sumringah jelang Idulfitri.
Adalah Rumah Yatim Cabang Riau, yang menyalurkan bantuan berupa program parcel lebaran untuk Ibnu. Meskipun sederhana, sentuhan kecil serupa memang diperlukan bagi mereka yang hidup serba pas-pasan.
Langit-langit bocor, lantai yang dilapisi papan pun sudah mulai rapuh. Jika hujan datang, Ibnu dan keluarga terpaksa harus tidur bersama di ruang tengah, karena banyak bagian rumah lainnya yang merembeskan air hujan.
Tanah tempat kediaman Ibnu dibangun pun bukan milik mereka, pemilik tanah hanya mengizinkan keluarga Ibnu untuk menggunakannya, karena prihatin dengan kondisi mereka.
Gusmawati (45), ibunda Ibnu sehari-hari bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga dengan penghasilan Rp400 ribu per bulannya. Sejak pagi-pagi buta ibunda Ibnu sudah berangkat bekerja dan baru pulang ketika sore menjelang. Beliau pun berangkat bekerja menggunakan sepeda yang beliau pinjam dari tetangga.
"Meskipun banyak kekurangan, tapi kami harus tetap bersyukur”, tutur Gusmawati.
Kini Ibnu berada di kelas 3 SMP, ia pun mengaku sangat senang menerima parsel Lebaran Rumah Yatim. Diharapkan parsel ini bisa membawa kebahagiaan dan keceriaan untuk Ibnu menyambut Idulfitri yang segera datang.
"Meskipun Idulfitri belum tiba, Ibnu sudah dapat kado istimewa. Terima kasih Rumah Yatim dan donatur", tutur Ibnu.(egp)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejak berusia dua tahun, tak bisa lagi Ibnu merasakan kasih sayang seorang ayah, karena sang ayah telah meninggal dunia. Sejak itu ia hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya di kediaman sederhana mereka yang sudah tak layak huni. Ibnu yang berusia 14 tahun dan tinggal di JalanBambu Kuning, Tenayan Raya itu pun sumringah jelang Idulfitri.
Adalah Rumah Yatim Cabang Riau, yang menyalurkan bantuan berupa program parcel lebaran untuk Ibnu. Meskipun sederhana, sentuhan kecil serupa memang diperlukan bagi mereka yang hidup serba pas-pasan.
- Advertisement -
Langit-langit bocor, lantai yang dilapisi papan pun sudah mulai rapuh. Jika hujan datang, Ibnu dan keluarga terpaksa harus tidur bersama di ruang tengah, karena banyak bagian rumah lainnya yang merembeskan air hujan.
Tanah tempat kediaman Ibnu dibangun pun bukan milik mereka, pemilik tanah hanya mengizinkan keluarga Ibnu untuk menggunakannya, karena prihatin dengan kondisi mereka.
- Advertisement -
Gusmawati (45), ibunda Ibnu sehari-hari bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga dengan penghasilan Rp400 ribu per bulannya. Sejak pagi-pagi buta ibunda Ibnu sudah berangkat bekerja dan baru pulang ketika sore menjelang. Beliau pun berangkat bekerja menggunakan sepeda yang beliau pinjam dari tetangga.
"Meskipun banyak kekurangan, tapi kami harus tetap bersyukur”, tutur Gusmawati.
Kini Ibnu berada di kelas 3 SMP, ia pun mengaku sangat senang menerima parsel Lebaran Rumah Yatim. Diharapkan parsel ini bisa membawa kebahagiaan dan keceriaan untuk Ibnu menyambut Idulfitri yang segera datang.
"Meskipun Idulfitri belum tiba, Ibnu sudah dapat kado istimewa. Terima kasih Rumah Yatim dan donatur", tutur Ibnu.(egp)