Jumat, 22 November 2024

RI Terbitkan Surat Utang Tenor 50 Tahun

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Defisit anggaran tahun ini diperkirakan melebar ke lima persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), akibat penyebaran wabah virus corona. Guna menambal defisit APBN, pemerintah mencari berbagai sumber pembiayaan, salah satunya melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, surat utang diterbitkan dalam denominasi rupiah dan valas. Untuk valas, umumnya surat utang yang diterbitkan di pasar global berdenominasi dolar Amerika Serikat, Euro, serta Yen.

- Advertisement -

"Tadi malam, pemerintah berhasil menerbitkan global bonds 4,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Ini adalah suatu window sangat kecil karena ketidakpastian pasar global masih akan bergerak cukup dinamis, tidak pasti," kata Sri Mulyani dalam video conference, Selasa (7/4).

Tiga surat berharga global (global bonds) yang diterbitkan yakni seri RI1030, RI1050, serta RI0470. Ani, sapaan Sri Mulyani menjelaskan, global bonds seri RI1030 memiliki tenor 10,5 tahun dengan jatuh tempo pada 15 Oktober 2030.

Baca Juga:  Telkomsel Dorong Komunitas Pelaku UMKM Go Digital

"Kita berhasil menerbitkan sebesar 1,65 miliar dolar AS dengan yield 3,9 persen," ungkapnya.

- Advertisement -

Sedangkan global bonds seri RI1050 memiliki tenor 30,5 tahun dan akan jatuh tampo pada 15 Oktober 2050. Dari penerbitan ini, pemerintah mendapatkan pembiayaan sebesar 1,65 miliar dolar AS dengan yield 4,25 persen.

"Kemudian yang belum pernah diterbitkan sebelumnya adalah RI0470, tenornya 50 tahun, jatuh tempo 15 April 2070. Besarnya 1 miliar dolar AS dengan yield 4,5 persen," kata Ani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengemukakan bahwa penerbitan global bonds ini dilakukan untuk menjaga pembiayaan sekaligus menambah cadangan devisa Bank Indonesia. Dia mengklaim, penerbitan global bonds ini merupakan capaian yang sangat positif di tengah turbulensi pasar keuangan global.

Baca Juga:  DPR Ingatkan BI dan OJK Antisipasi Dampak Virus Corona

"Ini adalah penerbitan terbesar dalam sejarah penerbitan dolar AS bonds oleh pemerintah Indonesia," katanya.

Indonesia, lanjutnya, merupakan negara pertama di Asia yang menerbitkan sovereign bonds sejak pandemi Covid-19. Sejak wabah virus corona diumumkan menjadi pandemi, sepanjang Februari-Maret belum ada satupun negara di Asia yang melakukan penerbitan global bonds.

"Penerbitan surat utang tenor 50 tahun yang pertama kali dilakukan oleh pemerintah Indonesia juga merupakan tenor terpanjang yang dilakukan. Ini secara implisit menunjukkan kepercayaan investor terhadap track record dan kondisi ekonomi negara," pungkas Ani.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Defisit anggaran tahun ini diperkirakan melebar ke lima persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), akibat penyebaran wabah virus corona. Guna menambal defisit APBN, pemerintah mencari berbagai sumber pembiayaan, salah satunya melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, surat utang diterbitkan dalam denominasi rupiah dan valas. Untuk valas, umumnya surat utang yang diterbitkan di pasar global berdenominasi dolar Amerika Serikat, Euro, serta Yen.

- Advertisement -

"Tadi malam, pemerintah berhasil menerbitkan global bonds 4,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Ini adalah suatu window sangat kecil karena ketidakpastian pasar global masih akan bergerak cukup dinamis, tidak pasti," kata Sri Mulyani dalam video conference, Selasa (7/4).

Tiga surat berharga global (global bonds) yang diterbitkan yakni seri RI1030, RI1050, serta RI0470. Ani, sapaan Sri Mulyani menjelaskan, global bonds seri RI1030 memiliki tenor 10,5 tahun dengan jatuh tempo pada 15 Oktober 2030.

- Advertisement -
Baca Juga:  BI Imbau Masyarakat Belanja Bijak Jelang Idulfitri

"Kita berhasil menerbitkan sebesar 1,65 miliar dolar AS dengan yield 3,9 persen," ungkapnya.

Sedangkan global bonds seri RI1050 memiliki tenor 30,5 tahun dan akan jatuh tampo pada 15 Oktober 2050. Dari penerbitan ini, pemerintah mendapatkan pembiayaan sebesar 1,65 miliar dolar AS dengan yield 4,25 persen.

"Kemudian yang belum pernah diterbitkan sebelumnya adalah RI0470, tenornya 50 tahun, jatuh tempo 15 April 2070. Besarnya 1 miliar dolar AS dengan yield 4,5 persen," kata Ani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengemukakan bahwa penerbitan global bonds ini dilakukan untuk menjaga pembiayaan sekaligus menambah cadangan devisa Bank Indonesia. Dia mengklaim, penerbitan global bonds ini merupakan capaian yang sangat positif di tengah turbulensi pasar keuangan global.

Baca Juga:  Ini Deretan Mobil Bekas SUV Harga Rp50 Jutaan, Dari Escudo hingga Feroza

"Ini adalah penerbitan terbesar dalam sejarah penerbitan dolar AS bonds oleh pemerintah Indonesia," katanya.

Indonesia, lanjutnya, merupakan negara pertama di Asia yang menerbitkan sovereign bonds sejak pandemi Covid-19. Sejak wabah virus corona diumumkan menjadi pandemi, sepanjang Februari-Maret belum ada satupun negara di Asia yang melakukan penerbitan global bonds.

"Penerbitan surat utang tenor 50 tahun yang pertama kali dilakukan oleh pemerintah Indonesia juga merupakan tenor terpanjang yang dilakukan. Ini secara implisit menunjukkan kepercayaan investor terhadap track record dan kondisi ekonomi negara," pungkas Ani.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari