JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Isu bahwa Bank Bukopin sedang kesulitan keuangan, dibantah oleh Direktur Utama Rivan A Purwantono. Menurutnya, kesulitan penarikan dana sejumlah nasabah bukan karena bank yang dipimpinnya sedang dalam masalah.
Pembatasan, jelasnya, diberlakukan secara situasional agar bank dapat memenuhi kebutuhan transaksi nasabah. Sebab di akhir bulan lalu kebutuhan penarikan dana sangat besar sementara sebagian besar kantor cabang Bukopin tutup.
"Dalam tiap rapat bank ini dijelaskan solvabilitas tidak ada masalah, likuiditas juga enggak ada masalah," ucapnya dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Pusat.
Ia mengatakan, penerapan protokol ke kesehatan Covid-19 di bank juga bukan perkara mudah. Karena itu, ia meminta maaf kepada para nasabah jika terjadi kesulitan dalam penarikan dana.
"Yang kedua memang tanggal 25 kemarin adalah penarikan gaji dan sebagainya, di sisi lain memang ada sebaran isu negatif, ada penarikan dana, pasti ada. Tapi sekali lagi inilah kami minta pengertian kepada nasabah, karena berapa pun enggak akan kuat tanpa pemahaman yang diberikan nasabah," imbuhnya.
Untuk menghindari antrean nasabah yang ingin menarik dana, pihak Bank Bukopin memberlakukan sistem pengambilan nomor antrian daring Layanan itu bisa diakses melalui pesan WhatsApp.
Nasabah diarahkan untuk memilih tujuan kedatangan mereka ke Bank Bukopin melalui chat WhatsApp otomatis. Penjawab pesan otomatis itu memberikan sejumlah pilihan menu, meliputi aktivasi kartu kredit, blokir kartu kredit, informasi saldo, rekening koran, dan informasi kartu kredit.
Penjawab pesan otomatis juga memberikan pilihan informasi produk produk simpanan, produk pinjaman, iven, promo, dan sistem antrian. Ketika memilih sistem antrian, maka nasabah diminta untuk mengisi formulir guna mendapatkan nomor antrian.
Data yang harus diisi dalam formulir itu meliputi nama pemilik rekening, nomor rekening, jenis transaksi, nomor handphone, dan pilihan kantor cabang.
"Tentang isu-isu yang merebak kemarin di masyarakat, memang tidak bisa dipungkiri kalau di cabang ada antrian. Karena 48 persen cabang kami tutup," jelas Rivan.
Sebelumnya, Bank Bukopin akan meraih dana sebesar Rp838,937 miliar dari penerbitan 4,66 miliar saham kelas B atau 40 persen dari jumlah saham beredar dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp180 per saham.
Sejauh ini pemegang saham utama Bukopin, yakni KB Kookmin Co. dan PT Bosowa Corporindo, telah berkomitmen melaksanakan hak pembelian sahamnya.
KB Kookmin Bank akan melaksanakan pembelian sebanyak 1.025.200.000 saham, sedangkan Bosowa akan melaksanakan sebanyak 1.090.394.452 saham.
Sumber: Antara/CNN/JPNN
Editor: Hary B Koriun