Selasa, 11 November 2025
spot_img

Pemerintah Suntikkan Modal Negara Rp22 Triliun untuk Selamatkan Jiwasraya

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah menyiapkan skema restrukturisasi atau program penyelamatan untuk membantu nasabah polis tradisional serta JS Saving Plan. 

Dalam program itu, pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp22 triliun melalui PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). 

Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko mengatakan, penawaran PMN tersebut dilakukan pemerintah karena negara sebagai pemegang saham Jiwasraya. Realisasi dana itu diyakini mampu menyelesaikan persoalan BUMN Asuransi yang tengah dililit utang. 

"Total penawaran modal yang dilakukan pemerintah selaku pemegang saham melalui BPUI sebesar Rp22 triliun. Ini perlu didahului program penyelamatan Jiwasraya agar dana Rp22 triliun tadi mencukupi untuk menyelesaikan semua permasalahan," ujar Hexana dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Ahad (4/10/2020). 

Baca Juga:  Yamaha Bakal Hadirkan Banyak Motor Roda Tiga

Adapun dana tersebut akan diberikan Rp12 triliun pada 2021 dan Rp10 triliun pada 2022.

Sementara itu, Direktur Utama PT BPUI Robertus Bilitea menyatakan, PMN ini akan digunakan untuk mendirikan perusahaan asuransi baru bernama IFG Life. Nantinya, polis nasabah Jiwasraya akan dialihkan ke perusahaan baru ini.

"IFG life diharapkan menjadi perusahaan yang sehat, menguntungkan, serta memberikan layanan asuransi yang lengkap, bukan hanya kepada nasabah eks Jiwasraya melainkan masyarakat umum," kata Robertus 

Adapun, kebutuhan dana dalam menyelamatkan seluruh pemegang polis sudah dihitung manajamen baru Jiwasraya dan konsultan independen, mengacu total ekuitas Jiwasraya saat ini negatif Rp 37,4 triliun.

"Hitungan itu akan memperhatikan kemampuan fiskal negara yang serba terbatas," katanya.

Baca Juga:  Regional 3 PTPN IV PalmCo Perkuat Sinergi dengan Lanud Roesmin Nurjadin

Sebagai informasi, menurut data Jiwasraya, jumlah pemegang polis Jiwasraya mencapai 2,63 juta orang per 31 Agustus 2020. Lebih dari 90 persen nasabah adalah pemegang polis program pensiunan dan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Sumber: Antara/JPNN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah menyiapkan skema restrukturisasi atau program penyelamatan untuk membantu nasabah polis tradisional serta JS Saving Plan. 

Dalam program itu, pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp22 triliun melalui PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). 

Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko mengatakan, penawaran PMN tersebut dilakukan pemerintah karena negara sebagai pemegang saham Jiwasraya. Realisasi dana itu diyakini mampu menyelesaikan persoalan BUMN Asuransi yang tengah dililit utang. 

"Total penawaran modal yang dilakukan pemerintah selaku pemegang saham melalui BPUI sebesar Rp22 triliun. Ini perlu didahului program penyelamatan Jiwasraya agar dana Rp22 triliun tadi mencukupi untuk menyelesaikan semua permasalahan," ujar Hexana dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Ahad (4/10/2020). 

Baca Juga:  Yamaha Bakal Hadirkan Banyak Motor Roda Tiga

Adapun dana tersebut akan diberikan Rp12 triliun pada 2021 dan Rp10 triliun pada 2022.

- Advertisement -

Sementara itu, Direktur Utama PT BPUI Robertus Bilitea menyatakan, PMN ini akan digunakan untuk mendirikan perusahaan asuransi baru bernama IFG Life. Nantinya, polis nasabah Jiwasraya akan dialihkan ke perusahaan baru ini.

"IFG life diharapkan menjadi perusahaan yang sehat, menguntungkan, serta memberikan layanan asuransi yang lengkap, bukan hanya kepada nasabah eks Jiwasraya melainkan masyarakat umum," kata Robertus 

- Advertisement -

Adapun, kebutuhan dana dalam menyelamatkan seluruh pemegang polis sudah dihitung manajamen baru Jiwasraya dan konsultan independen, mengacu total ekuitas Jiwasraya saat ini negatif Rp 37,4 triliun.

"Hitungan itu akan memperhatikan kemampuan fiskal negara yang serba terbatas," katanya.

Baca Juga:  PT Alfa Scorpii Berikan Penghargaan ke Wajib Pajak

Sebagai informasi, menurut data Jiwasraya, jumlah pemegang polis Jiwasraya mencapai 2,63 juta orang per 31 Agustus 2020. Lebih dari 90 persen nasabah adalah pemegang polis program pensiunan dan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Sumber: Antara/JPNN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah menyiapkan skema restrukturisasi atau program penyelamatan untuk membantu nasabah polis tradisional serta JS Saving Plan. 

Dalam program itu, pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp22 triliun melalui PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). 

Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko mengatakan, penawaran PMN tersebut dilakukan pemerintah karena negara sebagai pemegang saham Jiwasraya. Realisasi dana itu diyakini mampu menyelesaikan persoalan BUMN Asuransi yang tengah dililit utang. 

"Total penawaran modal yang dilakukan pemerintah selaku pemegang saham melalui BPUI sebesar Rp22 triliun. Ini perlu didahului program penyelamatan Jiwasraya agar dana Rp22 triliun tadi mencukupi untuk menyelesaikan semua permasalahan," ujar Hexana dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Ahad (4/10/2020). 

Baca Juga:  Mobil Cina Perkuat Pasar di Indonesia

Adapun dana tersebut akan diberikan Rp12 triliun pada 2021 dan Rp10 triliun pada 2022.

Sementara itu, Direktur Utama PT BPUI Robertus Bilitea menyatakan, PMN ini akan digunakan untuk mendirikan perusahaan asuransi baru bernama IFG Life. Nantinya, polis nasabah Jiwasraya akan dialihkan ke perusahaan baru ini.

"IFG life diharapkan menjadi perusahaan yang sehat, menguntungkan, serta memberikan layanan asuransi yang lengkap, bukan hanya kepada nasabah eks Jiwasraya melainkan masyarakat umum," kata Robertus 

Adapun, kebutuhan dana dalam menyelamatkan seluruh pemegang polis sudah dihitung manajamen baru Jiwasraya dan konsultan independen, mengacu total ekuitas Jiwasraya saat ini negatif Rp 37,4 triliun.

"Hitungan itu akan memperhatikan kemampuan fiskal negara yang serba terbatas," katanya.

Baca Juga:  Tips Aman Memiliki Motor Bekas dengan Cara Kredit

Sebagai informasi, menurut data Jiwasraya, jumlah pemegang polis Jiwasraya mencapai 2,63 juta orang per 31 Agustus 2020. Lebih dari 90 persen nasabah adalah pemegang polis program pensiunan dan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Sumber: Antara/JPNN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari