INHIL (RIAUPOS.CO) – Tanggal 30 Juni 2021 PT TH Indo Plantations (PT THIP) menginisiasi Program Konservasi Ekosistem Mangrove melalui kegiatan "Penanaman Mangrove dan Penandatangan Komitmen Bersama Menjaga & Melestarikan Hutan Mangrove di Desa Gembaran Kecamatan Teluk Belengkong".
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari penanaman mangrove bersama siswa sekolah di sekitar PT THIP pada tahun 2019, dan saat ini dikembangkan dengan kolaborasi bersama Masyarakat Desa Gembaran serta instansi Pemerintah dalam bentuk penanaman simbolis dan penandatanganan komitmen bersama dalam melestarikan areal ekosistem mangrove.
Program ini merupakan rangkaian kegiatan pemenuhan komitmen dan kontribusi PT THIP dalam pengelolaan areal ekosistem mangrove seluas 1.480 Ha, yang terbentang di wilayah Desa Gembaran dan sebagian areal konsesi PT THIP, termasuk melakukan rehabilitasi areal-areal yang terdegradasi melalui kegiatan restorasi area terdegradasi, patroli pengamanan area, pemantauan flora fauna endemik, serta rencana jangka panjang pemberdayaan masyarakat melalui program pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, seperti ekowisata, madu hutan dan perikanan air payau.
Turut hadir memberikan sambutan dan apresiasi dalam kegiatan tersebut yakni perwakilan instansi dari BBKSDA Riau, Disbun Indragiri Hilir, Danramil 06/Kateman, Kapolsek Teluk Belengkong, Camat Teluk Belengkong serta Kepala Desa Gembaran.
Kegiatan utama dilakukan dengan seremonial penanaman bibit mangrove oleh perwakilan dari PT THIP, masyarakat Desa Gembaran dan masing-masing instansi yang hadir,kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama untuk menjaga dan melestarikan hutan mangrove di Desa Gembaran, Kecamatan Teluk Belengkong.
Senior Manager SSL PT THIP, Syahri Abdullah mengatakan ekosistem mangrove ini berada di bagian hulu Sungai Guntung berperan penting dalam mencegah abrasi akibat pasang surut air sungai merupakan habitat penting bagi Satwa dilindungi yakni Buaya Muara (Crocodylus porosus), Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) dan burung-burung air lainnya.
"Ekosistem mangrove juga berfungsi sebagai penyerap karbon untuk mengurangi efek rumah kaca, dan penyedia hasil hutan bukan kayu, seperti madu dan ikan," kata Syahri Abdullah.
Melalui kegiatan ini PT THIPmengajak masyarakat untuk menjaga keberadaan hutan mangrove dan memanfaatkan hasil hutan secara bijaksana dan lestari. Selain itu, acara ini menjadi awal kerjasama yang baik antara PT THIP, BBKSDA, DLHK, Disbun dan masyarakat terhadap perlindungan hutan mangrove.***