JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Gula pasir sempat langka di pasaran. Namun sepekan terakhir, gula pasir sudah banyak dijual di supermarket. Harganya pun masih terjangkau, Rp13.900 per kilogram. Ada kenaikan sedikit dari sebelumnya, Rp12.900 per kilogram.
Pantauan JPNN di Aneka Buana (AB) Cirendeu, Jakarta, stok gula pasir cukup. Konsumen tidak diberi batasan untuk membeli gula. Bagi yang berduit, langsung ambil minimal 10 kg.
Yang uang pas-pasan hanya ambil sekadarnya, satu sampai dua kilo. Bagi konsumen, harga gula ini terbilang murah. Lantaran sempat menyentuh Rp18 ribuan per kilo di pasar tradisional. Di warung-warung dijual Rp19 ribu sampai Rp20 ribu.
Walaupun tanpa ada pembatasan, konsumen tidak lantas memborong gula dalam jumlah banyak. Sepertinya ada rasa sungkan dengan yang lain karena jadi perhatian.
"Enggak enak beli banyak-banyak. Secukupnya saja karena dilihatin yang lain seolah-olah borong sembako," kata Ayun, salah satu warga Pondok Cabe, Sabtu (4/4).
Para karyawan supermarket pun tampak sigap memantau barang-barang yang kosong. Begitu gula habis, langsung diisi kembali, begitu seterusnya.
"Iya diisi bertahap enggak sekaligus. Kalau habis diisi lagi tetapi barangnya banyak kok jadi enggak usah khawatir," ujar karyawan AB.
Dia mengakui sempat terjadi kekosongan gula, tetapi sekarang sudah aman. Masyarakat tidak perlu khawatir lagi bila Ramadan gula pasir langka.
Sumber: JPNN.Com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Gula pasir sempat langka di pasaran. Namun sepekan terakhir, gula pasir sudah banyak dijual di supermarket. Harganya pun masih terjangkau, Rp13.900 per kilogram. Ada kenaikan sedikit dari sebelumnya, Rp12.900 per kilogram.
Pantauan JPNN di Aneka Buana (AB) Cirendeu, Jakarta, stok gula pasir cukup. Konsumen tidak diberi batasan untuk membeli gula. Bagi yang berduit, langsung ambil minimal 10 kg.
- Advertisement -
Yang uang pas-pasan hanya ambil sekadarnya, satu sampai dua kilo. Bagi konsumen, harga gula ini terbilang murah. Lantaran sempat menyentuh Rp18 ribuan per kilo di pasar tradisional. Di warung-warung dijual Rp19 ribu sampai Rp20 ribu.
Walaupun tanpa ada pembatasan, konsumen tidak lantas memborong gula dalam jumlah banyak. Sepertinya ada rasa sungkan dengan yang lain karena jadi perhatian.
- Advertisement -
"Enggak enak beli banyak-banyak. Secukupnya saja karena dilihatin yang lain seolah-olah borong sembako," kata Ayun, salah satu warga Pondok Cabe, Sabtu (4/4).
Para karyawan supermarket pun tampak sigap memantau barang-barang yang kosong. Begitu gula habis, langsung diisi kembali, begitu seterusnya.
"Iya diisi bertahap enggak sekaligus. Kalau habis diisi lagi tetapi barangnya banyak kok jadi enggak usah khawatir," ujar karyawan AB.
Dia mengakui sempat terjadi kekosongan gula, tetapi sekarang sudah aman. Masyarakat tidak perlu khawatir lagi bila Ramadan gula pasir langka.
Sumber: JPNN.Com
Editor: Rinaldi