Minggu, 7 Juli 2024

Honda Bertekad Pertahankan Market Share

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Selaras dengan proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), PT Honda Prospect Motor (HPM) tidak mau mematok target muluk-muluk. HPM berfokus untuk menjaga market share yang mereka capai pada angka 14,1 persen tahun ini.

Public Relation & Digital Manager PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili mengatakan bahwa target itu inline dengan proyeksi Gaikindo untuk 2020. Gaikindo memprediksi penjualan otomotif tahun depan kurang lebih sama dengan tahun ini. Yakni, pada kisaran 1 juta unit. Dengan pertimbangan itu, Honda memilih untuk mempertahankan volume penjualan seperti tahun lalu.

- Advertisement -

”Kami ingin me-maintain market share saja. Strateginya apa, pasti akan ada refreshment. Berapanya dan apa belum bisa saya sebut sekarang,” ujar Arfi di sela New Test Toll Road beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Daihatsu Tampilkan Playground Milenial

Berdasar data HPM terkini, penjualan ritel Honda mobil terus meningkat pada 2019. Sepanjang tiga bulan berturut-turut, Honda mencatatkan kenaikan pertumbuhan. Pada November 2019, total penjualan Honda mencapai 13.010 unit. Itu meningkat dibandingkan penjualan bulan sebelumnya yang mencapai 12.375 unit. ”Kontribusi penjualan Honda paling besar pada November adalah Brio Satya, Brio RS, dan HR-V 1.5L,” terang Arfi kemarin (3/1).

Secara keseluruhan, dia mengatakan bahwa penjualan Honda sedikit melandai tahun lalu. Tapi, market secara keseluruhan juga sedang turun. Bahkan, Honda termasuk yang masih positif karena mencatatkan penurunan sekitar 8 persen. Padahal, penurunan market nasional berkisar 11–12 persen.

- Advertisement -

Sementara itu, berbicara mengenai proyeksi pasar pada 2020, HPM menilai bahwa pembangunan infrastruktur akan mendorong penjualan kendaraan roda empat. Salah satunya tol layang Jakarta–Cikampek (Japek) II yang sudah resmi beroperasi. Adanya ruas tol sepanjang 36,4 km itu bakal memperlancar arus lintas dari Jakarta menuju tol Trans-Jawa atau sebaliknya.

Baca Juga:  Fox Hotel Hadirkan Foxycoustic Sky Dining

Dengan makin lancarnya arus lalu lintas, efek lain yang mungkin terjadi adalah tumbuhnya pengguna mobil pribadi. Artinya, akan mendorong penjualan mobil di sekitar Jabodetabek. ”Sekarang wilayah Jabodetabek sudah berkontribusi hampir 50 persen dari total penjualan Honda. Dengan infrastruktur yang makin berkembang, pasti akan mendorong orang untuk beli mobil juga,’’ ujar Arfi.(agf/c6/hep/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Selaras dengan proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), PT Honda Prospect Motor (HPM) tidak mau mematok target muluk-muluk. HPM berfokus untuk menjaga market share yang mereka capai pada angka 14,1 persen tahun ini.

Public Relation & Digital Manager PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili mengatakan bahwa target itu inline dengan proyeksi Gaikindo untuk 2020. Gaikindo memprediksi penjualan otomotif tahun depan kurang lebih sama dengan tahun ini. Yakni, pada kisaran 1 juta unit. Dengan pertimbangan itu, Honda memilih untuk mempertahankan volume penjualan seperti tahun lalu.

”Kami ingin me-maintain market share saja. Strateginya apa, pasti akan ada refreshment. Berapanya dan apa belum bisa saya sebut sekarang,” ujar Arfi di sela New Test Toll Road beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Daihatsu Tampilkan Playground Milenial

Berdasar data HPM terkini, penjualan ritel Honda mobil terus meningkat pada 2019. Sepanjang tiga bulan berturut-turut, Honda mencatatkan kenaikan pertumbuhan. Pada November 2019, total penjualan Honda mencapai 13.010 unit. Itu meningkat dibandingkan penjualan bulan sebelumnya yang mencapai 12.375 unit. ”Kontribusi penjualan Honda paling besar pada November adalah Brio Satya, Brio RS, dan HR-V 1.5L,” terang Arfi kemarin (3/1).

Secara keseluruhan, dia mengatakan bahwa penjualan Honda sedikit melandai tahun lalu. Tapi, market secara keseluruhan juga sedang turun. Bahkan, Honda termasuk yang masih positif karena mencatatkan penurunan sekitar 8 persen. Padahal, penurunan market nasional berkisar 11–12 persen.

Sementara itu, berbicara mengenai proyeksi pasar pada 2020, HPM menilai bahwa pembangunan infrastruktur akan mendorong penjualan kendaraan roda empat. Salah satunya tol layang Jakarta–Cikampek (Japek) II yang sudah resmi beroperasi. Adanya ruas tol sepanjang 36,4 km itu bakal memperlancar arus lintas dari Jakarta menuju tol Trans-Jawa atau sebaliknya.

Baca Juga:  Fox Hotel Hadirkan Foxycoustic Sky Dining

Dengan makin lancarnya arus lalu lintas, efek lain yang mungkin terjadi adalah tumbuhnya pengguna mobil pribadi. Artinya, akan mendorong penjualan mobil di sekitar Jabodetabek. ”Sekarang wilayah Jabodetabek sudah berkontribusi hampir 50 persen dari total penjualan Honda. Dengan infrastruktur yang makin berkembang, pasti akan mendorong orang untuk beli mobil juga,’’ ujar Arfi.(agf/c6/hep/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari