JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Xiaomi dituding secara diam-diam mengumpulkan data penggunanya. Hal tersebut berdasarkan informasi dari temuan peneliti keamanan Gabi Cirlig kepada Forbes yang mengungkapkan, bahwa Xiaomi mengumpulkan data browsing dari browser bawaan di perangkatnya.
Xiaomi disebut merekam semua situs web yang dikunjungi penggunanya. Di dalamnya termasuk permintaan mesin pencarian di Google dan DuckDuckGo, bahkan ketika menggunakan mode incognito dan mengambil banyak data pengguna.
Banyak kegiatan dikatakan dilacak, dan berbagai jenis data dikumpulkan berdasarkan penggunaan perangkat Redmi Note 8. Berbagai folder yang dibuka dan aktivitasnya termasuk status bar dan laman pengaturan juga aktivitas lainnya disebut dikumpulkan Xiaomi.
Menanggapi hal tersebut, melalui blog resminya, Xiaomi mengaku kecewa atas tudingan yang disebut menyesatkan itu. Xiaomi membeberkan data yang diberikan salah tafsir dan tidak akurat.
"Di Xiaomi, privasi dan keamanan pengguna kami adalah prioritas utama. Kami benar-benar mengikuti dan sepenuhnya mematuhi undang-undang dan peraturan perlindungan privasi pengguna di negara dan wilayah tempat kami beroperasi," ucap juru bicara Xiaomi.
Pihak Xiaomi menyebut, di semua pasar global di mana Xiaomi secara resmi hadir, untuk menawarkan pengalaman pengguna sebaik mungkin, meningkatkan kompatibilitas antara sistem operasi dan berbagai aplikasi, serta melakukan kewajiban melindungi privasi pengguna, semua data penggunaan memang dikumpulkan. Namun hal tersebut diklaim didasarkan pada izin dan persetujuan yang diberikan secara eksplisit oleh pengguna.
Selain itu, pihak Xiaomi memastikan keseluruhan proses dilakukan secara anonim dan terenkripsi. Pengumpulan data statistik penggunaan agregat digunakan untuk analisis internal dan tidak menautkan informasi pengidentifikasi pribadi apa pun terkait data yang diambil.
"Ini adalah praktik umum yang diadopsi oleh perusahaan internet di seluruh dunia untuk meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan dari berbagai produk, sambil menjaga privasi pengguna dan keamanan data," lanjut pihak Xiaomi.
Data yang dikumpulkan juga diklaim aman. Xiaomi mengaku menyimpan informasi tentang infrastruktur cloud publik yang umum dan terkenal di industri. Semua informasi dari layanan dan pengguna luar negeri disimpan di server di berbagai pasar luar negeri di mana undang-undang dan peraturan perlindungan privasi pengguna lokal dipatuhi dengan ketat.
"Sebagai perusahaan internet, keamanan internet, keamanan dan privasi pengguna adalah prinsip-prinsip inti kami dan fondasi pekerjaan kita sehari-hari. Produk, teknologi, kinerja, dan langkah-langkah perlindungan privasi pengguna kami terus ditingkatkan," tandas pihak Xiaomi.
Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal