PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, selama Januari 2024 terjadi inflasi year on year (yoy) Provinsi Riau sebesar 2,35 persen. Angka tersebut diiringi dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,78.
Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi mengatakan, bahwa inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 3,89 persen dengan IHK sebesar 107,74 dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 1,55 persen dengan IHK sebesar 103,72. Tingkat inflasi month to month (mtm) dan tingkat inflasi year to date (ytd) Provinsi Riau bulan Januari 2024 masing-masing sebesar 0,11 persen.
‘’Inflasi yoy ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,90 persen,’’ ungkapnya, Kamis (1/2).
Kemudian kenaikan harga juga ditunjukkan pada kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 3,27 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,78 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,52 persen, kelompok transportasi sebesar 2,05 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,30 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,28 persen kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,41 persen.
Selanjutnya kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,37 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,35 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen.
Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy pada Januari 2024, antara lain beras, sigaret kretek mesin (SKM), mobil, emas perhiasan, bawang putih, telur ayam ras, nasi dengan lauk, sigaret putih mesin (SPM), ketupat atau lontong sayur, bawang merah, sigaret kretek tangan (SKT), bayam, gula pasir, pisang, sewa rumah, tomat, mie kering instant, dan daging ayam ras.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain ikan serai, cabai merah, ikan patin, minyak goreng, ikan nila, dan tahu mantah. ‘’Untuk komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi mtm pada Januari 2024, antara lain daging ayam ras, bawang merah, sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, tomat, beras, kangkung, ayam hidup, jengkol, ikan lele, sawi putih, wortel dan bayam,” sambungnya.
Sementara itu, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi mtm, antara lain cabai merah, ikan serai, cabai rawit, ikan tongkol, dan angkutan udara.(esi)
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru