RIAUPOS.CO – Hingga saat ini, layang-layang menjadi permainan tradisional yang masih eksis di kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Hanya saja perlu keahlian khusus untuk membuat dan menerbangkannya.
Seperti yang dilakukan Fahri ketika uji coba dalam menerbangkan layangan ciptaannya. Apalagi
ketika itu cuaca hari itu cuaca terang angin kencang. Hingga mengundang perhatian warga.
Kocaknya ia dikerumuni warga karena layangan itu gagal terbang pascatersangkut tepat di kabel listrik hingga menimbulkan ledakan dan kepula asap.
Naasnya, satu kecamatan terkena imbasnya akibat korsleting listrik karena benang layangan. Demikian cerita Manajer PLN ULP Selatpanjang, Richard Tambunan, Sabtu (20/7).
”Mati lampu sebab layangan. Pelakunya baru belajar main layangan. Belajar malah di permukiman padat. Jadi padam total satu kecamatan,” ujarnya.(wir)
RIAUPOS.CO – Hingga saat ini, layang-layang menjadi permainan tradisional yang masih eksis di kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Hanya saja perlu keahlian khusus untuk membuat dan menerbangkannya.
Seperti yang dilakukan Fahri ketika uji coba dalam menerbangkan layangan ciptaannya. Apalagi
- Advertisement -
ketika itu cuaca hari itu cuaca terang angin kencang. Hingga mengundang perhatian warga.
Kocaknya ia dikerumuni warga karena layangan itu gagal terbang pascatersangkut tepat di kabel listrik hingga menimbulkan ledakan dan kepula asap.
- Advertisement -
Naasnya, satu kecamatan terkena imbasnya akibat korsleting listrik karena benang layangan. Demikian cerita Manajer PLN ULP Selatpanjang, Richard Tambunan, Sabtu (20/7).
”Mati lampu sebab layangan. Pelakunya baru belajar main layangan. Belajar malah di permukiman padat. Jadi padam total satu kecamatan,” ujarnya.(wir)