Jalan Bebas Hambatan Membelah “Hutan” Sawit

Tol Pekanbaru-Dumai (131 kilometer) belum rampung akhir 2019 ini. Paling mungkin Juni 2020 beroperasi. Namun setiap ruas dari enam seksi yang dibangun sudah terlihat wujud sebuah jalan bebas hambatan membelah “hutan” sawit Bumi Lancang Kuning. Sekitar Rp16 triliun investasi  untuk tol yang terkoneksi dengan Pekanbaru-Padang dan Pekanbaru-Rengat menuju Jambi.

TOL Pekdum, begitu disingkat. Merupakan ruas jalan yang melintasi lima kabupaten/kota sekaligus di Riau. Pekanbaru, Siak, Kampar, Bengkalis, dan Dumai. Sebuah mimpi besar pemerintah daerah sejak satu dekade terakhir. Agar konektivitas ibu kota provinsi (Pekanbaru) dengan kota terbesar dan kota industri serta pelabuhan (Dumai) yang berbatasan dengan provinsi tetangga Sumatera Utara dapat dijangkau efektif dan efisien.

- Advertisement -

Gayung pun bersambut. Pemerintah pusat menyiapkan interkoneksi ruas jalan tol. Disebut Tol Tran Sumatera. Panjangnya membentang dari Lampung hingga Aceh. Riau tersambung dengan provinsi tetangga Sumut. Terbaru, disambungkan lagi dengan provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui skenario tol Pekanbaru-Padang. Kemudian ke Jambi diawali Pekanbaru-Rengat.

Pekdum pun dimulai dari perencanaan. Sebelum 2010-an silam sudah mulai dibahas. Gubernurnya Rusli Zainal. Kemudian masuk pembebasan lahan, 2014 silam. Gubernurnya H Annas Maamun. Lanjut pekerjaan pun akhirnya dimulai setelah berbagai rintangan dilalui. Pada 2016 dimulai. Gubernurnya H Arsyadjuliandi Rachman.

- Advertisement -

PT Hutama Karya (HK) ditunjuk Presiden melalui Kementerian PU kemudian ke Kementerian BUMN sebagai eksekutor realisasinya. Direktur utama perusahaan plat merah ini pun sudah berganti dalam kurun tiga tahun terakhir. Progres pekerjaan, dari luar (jalan umum) memang tak nampak. Karena berjarak sampai lima km di sisi kiri ruas jalan nasional yang biasa dilewati menuju Dumai. Namun, secara keseluruhan, 131 km jalan bebas hambatan ini sudah hampir tuntas. Ditarget akhir 2019, namun karena berbagai kendala dan pertimbangan kelayakan serta hal lain, maka pelaksana pekerjaan memperkirakan baru tuntas dan bisa dilewati Juni tahun depan.

Riau Pos yang coba mengikuti progres pembangunan proyek yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh masyarakat Riau ini, berkesempatan melihat kemajuan bentuk pembangunan sebuah jalan bebas hambatan.

“Kalau siap, jarak Pekanbaru-Dumai yang biasa ditempuh 4-5 jam. Dapat dipangkas tiga jam. Bahkan lebih, hanya 1,5 jam saja. Karena yang tujuh kilo (di seksi satu, red), hanya lima menit kami lewati,” kata Manajer Pelaksanaan dan Teknik PT HK Bambang Ismono.

Dalam perbincangan dengan Riau Pos pertengahan Agustus lalu di kantornya, Jalan Tanjung Datuk, Pekanbaru, Bambang yang didampingi Asisten Manajernya Yanuar Widiandi bersama seorang staf Alif menginformasikan progres ruas jalan tol Pekanbaru-Dumai. Khususnya di seksi satu dan dua. Sepanjang hampir 40-an km.

Dalam pemaparannya, berikut memperlihatkan video tampak udara sepanjang ruas jalan yang dikerjakan tersebut. Lebih dominan berada di tengah kebun sawit. Sesekali melintasi ruas jalan umum, jalan nasional yang biasa disebut lintas utara. Tak hanya lurus, sesekali menikung. Kemudian ada jembatan. Di atas jalan lurus sesekali ada semacam jembatan penyeberangan. Bagi akses warga dengan sepeda motor dan roda empat. Bahkan ada yang masuk terowongan.

Khusus terowongan ini hanya kurang delapan km dari gerbang tol yang masuk dari Muara Fajar, Pekanbaru. Di atasnya ruas jalan nasional, di bawahnya dibangun jalan tol menembus hutan lagi. Masih sawit terlihat di kiri kanan. Indah. Menakjubkan. Riau bakal punya tol.

Tol Pekanbaru-Dumai (131 kilometer) belum rampung akhir 2019 ini. Paling mungkin Juni 2020 beroperasi. Namun setiap ruas dari enam seksi yang dibangun sudah terlihat wujud sebuah jalan bebas hambatan membelah “hutan” sawit Bumi Lancang Kuning. Sekitar Rp16 triliun investasi  untuk tol yang terkoneksi dengan Pekanbaru-Padang dan Pekanbaru-Rengat menuju Jambi.

TOL Pekdum, begitu disingkat. Merupakan ruas jalan yang melintasi lima kabupaten/kota sekaligus di Riau. Pekanbaru, Siak, Kampar, Bengkalis, dan Dumai. Sebuah mimpi besar pemerintah daerah sejak satu dekade terakhir. Agar konektivitas ibu kota provinsi (Pekanbaru) dengan kota terbesar dan kota industri serta pelabuhan (Dumai) yang berbatasan dengan provinsi tetangga Sumatera Utara dapat dijangkau efektif dan efisien.

Gayung pun bersambut. Pemerintah pusat menyiapkan interkoneksi ruas jalan tol. Disebut Tol Tran Sumatera. Panjangnya membentang dari Lampung hingga Aceh. Riau tersambung dengan provinsi tetangga Sumut. Terbaru, disambungkan lagi dengan provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui skenario tol Pekanbaru-Padang. Kemudian ke Jambi diawali Pekanbaru-Rengat.

Pekdum pun dimulai dari perencanaan. Sebelum 2010-an silam sudah mulai dibahas. Gubernurnya Rusli Zainal. Kemudian masuk pembebasan lahan, 2014 silam. Gubernurnya H Annas Maamun. Lanjut pekerjaan pun akhirnya dimulai setelah berbagai rintangan dilalui. Pada 2016 dimulai. Gubernurnya H Arsyadjuliandi Rachman.

PT Hutama Karya (HK) ditunjuk Presiden melalui Kementerian PU kemudian ke Kementerian BUMN sebagai eksekutor realisasinya. Direktur utama perusahaan plat merah ini pun sudah berganti dalam kurun tiga tahun terakhir. Progres pekerjaan, dari luar (jalan umum) memang tak nampak. Karena berjarak sampai lima km di sisi kiri ruas jalan nasional yang biasa dilewati menuju Dumai. Namun, secara keseluruhan, 131 km jalan bebas hambatan ini sudah hampir tuntas. Ditarget akhir 2019, namun karena berbagai kendala dan pertimbangan kelayakan serta hal lain, maka pelaksana pekerjaan memperkirakan baru tuntas dan bisa dilewati Juni tahun depan.

Riau Pos yang coba mengikuti progres pembangunan proyek yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh masyarakat Riau ini, berkesempatan melihat kemajuan bentuk pembangunan sebuah jalan bebas hambatan.

“Kalau siap, jarak Pekanbaru-Dumai yang biasa ditempuh 4-5 jam. Dapat dipangkas tiga jam. Bahkan lebih, hanya 1,5 jam saja. Karena yang tujuh kilo (di seksi satu, red), hanya lima menit kami lewati,” kata Manajer Pelaksanaan dan Teknik PT HK Bambang Ismono.

Dalam perbincangan dengan Riau Pos pertengahan Agustus lalu di kantornya, Jalan Tanjung Datuk, Pekanbaru, Bambang yang didampingi Asisten Manajernya Yanuar Widiandi bersama seorang staf Alif menginformasikan progres ruas jalan tol Pekanbaru-Dumai. Khususnya di seksi satu dan dua. Sepanjang hampir 40-an km.

Dalam pemaparannya, berikut memperlihatkan video tampak udara sepanjang ruas jalan yang dikerjakan tersebut. Lebih dominan berada di tengah kebun sawit. Sesekali melintasi ruas jalan umum, jalan nasional yang biasa disebut lintas utara. Tak hanya lurus, sesekali menikung. Kemudian ada jembatan. Di atas jalan lurus sesekali ada semacam jembatan penyeberangan. Bagi akses warga dengan sepeda motor dan roda empat. Bahkan ada yang masuk terowongan.

Khusus terowongan ini hanya kurang delapan km dari gerbang tol yang masuk dari Muara Fajar, Pekanbaru. Di atasnya ruas jalan nasional, di bawahnya dibangun jalan tol menembus hutan lagi. Masih sawit terlihat di kiri kanan. Indah. Menakjubkan. Riau bakal punya tol.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya